Di era serba digital sekarang, keterampilan public speaking siswa merupakan salah satu hal yang sangat perlu diajarkan pada siswa utamanya jenjang SMP dan SMA. Sebab, public speaking sangat cocok bila disandingkan untuk meningkatkan pemikiran kritis dan keberanian untuk berbicara.
Selain itu, bertambahnya teknologi dapat menjadi referensi pendukung untuk mewujudkan keterampilan tersebut. Merekapun juga dapat beradaptasi lebih cepat.
Hal ini pun juga sejalan dengan program pemerintah Republik Indonesia yakni Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi agar siswa dapat lebih meningkatkan keterampilan dan aspek kreatif.
Maka dari itu, salah satu yang menjadi tujuan Kemendikbudristek yakni untuk menyusun sekaligus bisa mengeluarkan Kurikulum Merdeka yang berperan sebagai salah satu panduan untuk melaksanakan pendidikan bermakna.
Mengapa Public Speaking Harus Diajarkan?
Urgensitas pembelajaran public speaking juga disampaikan oleh Tubagus Wahyudi dalam buku yang berjudul “The Secret of Public Speaking Era Konseptual”.
Bagi keseluruhan negara yang ada di dunia, kemampuan berbicara di depan publik merupakan suatu skill penting demi kemajuan dan kepentingan bersama. Lantas bagaimana cara mengajarkannya pada siswa dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)?
Public Speaking bukan hanya sekedar berani berbicara saja, namun terdapat rambu – rambu yang perlu dilakukan. Salah satu perbedaan, yakni misalnya, talking merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan obrolan dengan orang lain.
Sementara speaking memerlukan kemampuan untuk mengarahkan mulai dari konteks maupun cara penyampaiannya harus bermakna dan jelas berdasarkan acara tertentu.
Seringkali kemampuan public speaking dianggap sepele.
Berikut beberapa faktor yang dapat menghambat pembelajaran keterampilan public sepaking siswa yakni sebagai berikut :
1. Siswa Tidak Percaya Diri
Hal pertama yang dapat menjadi faktor penghambat siswa tidak dapat mempelajarinya, sebab tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Belajar public speaking tentu berbeda pada saat guru memberikan pengajaran di kelas. Maka dari itu, tidak semua guru dapat mengajarkannya.
Hal inilah yang kadang menjadikan siswa kurang percaya diri. Namun seorang guru dapat memberikan lebih banyak motivasi pada siswa agar lebih berani untuk berbicara sebagai modal dasar menerapkan public speaking.
Halaman Selanjutnya