Metode Simak – Pembelajaran Bahasa merupakan suatu mata pelajaran wajib yang harus dipahami dengan baik oleh pelajar. Sebab dengan belajar Bahasa, para pelajar dapat menggunakan bahasa dengan baik dan benar.
Mengapa harus dipelajari? Bukankah bahasa Indonesia telah digunakan sebagai bahasa komunikasi sehari – hari? Jika masih ada pertanyaan demikian, maka seharusnya mereka perlu
berkaca kembali.
Mempelajari Bahasa tentu tidaklah sama dengan aspek penggunaan dalam suatu komunikasi. Menggunakan bahasa untuk komunikasi dalam kehidupan hanyalah satu dari sekian fungsi dari mempelajari Bahasa.
Nah, salah satu metode yang sering direkomendasikan dan dapat memudahkan pendidik yakni dengan adanya metode simak.
Dalam proses pembelajaran Bahasa, para pendidik dapat menerapkan beberapa metode simak. Adapun ragam jenisnya yakni :
1. Metode Menyimak Ulang atau Metode Integratif
Metode simak yang pertama yakni metode simak – ulang atau biasanya sebagian pendidik menyebutnya dengan metode integratif.
Metode jenis ini sangat direkomendasikan oleh para pendidik. Caranya, para pendidik dapat membacakan maupun memutarkan suatu rekaman bahasa untuk bisa dipelajari peserta didik berdasar studi kasus yang sudah ditentukan.
Anda pun juga harus memperhatikan bahwa media yang digunakan maupun cara pembacaan suatu teks haruslah jelas baik secara pengucapan maupun intonasi. Beberapa teks yang bisa dibacakan dapat berupa kata mutiara, fonem, puisi pendek maupun teks bacaan lainnya.
Kemudian, setelah anda membacanya, maka mintalah salah satu peserta didik untuk ikut menirukannya. Setelah itu, anda dapat menunjuk beberapa peserta didik untuk ikut menirukannya sampai seluruh peserta yang ada di dalam kelas dapat memahami teks bacaan tersebut.
2. Metode Simak Tulis
Kemudian jenis kedua yakni menyimak – tulis. Metode ini biasanya dimulai dengan cara seorang pendidik menyiapkan materi atau teks bacaan yang akan didikte bagi peserta didik. Setelah itu, anda membacakannya dihadapan peserta didik.
Sebelumnya anda sudah menginformasikan pada peserta didik untuk menuliskan teks yang sudah anda ucapkan. Usahakan anda mengucapkan dengan artikulasi dan intonasi yang jelas. Temponya pun harus disesuaikan dengan jenjang peserta didik yang anda ajari. Tujuan metode jenis ini agar peserta didik dapat belajar pelafalan sekaligus penulisan yang tepat.
3. Metode Menyimak – Bisik – Berantai
Jenis metode ini biasanya lebih sering disebut sebagai permainan yang menyenangkan. Awalnya, anda mensosialisasikan terlebih dahulu mekanisme permainannya. Lalu, anda memilih satu orang peserta didik untuk mengawalinya.
Seorang peserta tersebut nantinya diminta untuk berbisik pada teman lainnya tentang suatu pertanyaan maupun teks tertentu. Kemudian hal yang sama juga dilakukan sampai barisan peserta didik yang terakhir.
Itulah ulasan mengenai metode simak dalam pembelajaran Bahasa yang dapat digunakan oleh pendidik sebagai variasi.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)