Guru yang hendak mengajar pelajaran sastra di kelas berdasarkan Kurikulum Merdeka perlu memiliki persiapan yang matang agar proses pembelajaran tersebut dapat berjalan lancar. Serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran tersebut. Sehingga diharapkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan berjalan sesuai rencana, asyik, dan memikat para peserta didik.
Seperti yang diketahui bahwa mulai tahun ajaran baru tahun 2024 ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menetapkan dan memutuskan memasuukan pelajaran sastra sebagai materi utama dalam Kurikulum Merdeka.
Pelajaran sastra akan diterapkan untuk semua jenjang sekolah formal mulai dari tingkat dasar (SD) hingga tingkat menengah atas (SMA).
Bahan ajar yang dibutuhkan mulai dari buku sastra seperti novel, cerpen, puisi, dan lain sebagainya, nantinya bisa diunduh di laman resmi Kemendikbud Ristek. Ada ratusan buku sastra yang akan disiapkan untuk para guru sebagai pegangan.
Pelaksanaan pembelajaran sastra di kelas menggunakan Kurikulum Merdeka ini memiliki sejumlah tujuan, di antaranya adalah pembentukan karakter siswa sesuai profil pelajar Pancasila. Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan minat baca generasi kita menuju Indonesia Emas.
Nah, agar proses pembelajaran tersbut sesuai rencana dan mencapai tujuan yang dimaksud, maka seorang guru yang bertanggung jawab mengajar pelajaran sastra tersebut, wajib memiliki persiapan tertentu.
Simak tipsnya berikut ini sebelum masuk ke dalam kelas untuk mengajar pelajaran sastra:
1. Membaca Sampai Selesai
Sebelum mengajak siswa mempelajar sebuah karya sastra, seorang guru perlu membaca buku sastra yang akan diajarkan hingga tamat. Tidak mungkin seorang guru dapat mengajarkan materi sastra tersebut kecuali telah memahami seluruh isi yang terkandung di dalam buku sastra tersebut. Oleh sebab itu, wajib bagi seorang guru untuk membaca terlebih dulu seluruh isi buku sastra yang akan diajarkan.
Seperti diharapkan oleh Kementerian Pendidikan, masukkan pelajaran sastra di dalam Kurikulum Merdeka ini juga memiliki tujuan untuk memberdayakan guru agar dapat menikmati karya sastra dengan baik.
Sehingga antara guru dan siswa dapat mengobrolkan karya sastra secara aman dan nyaman di dalam ruang kelas. Antara siswa dan guru dapat memaknai perjalanan sastra bersama-sama.
2. Persiapan yang Matang
Guru wajib melakukan persiapan yang matang sebelum mengajarkan sastra di dalam ruang kelas. Perlu dipahami bahwa tidak semua buku sastra cocok untuk diajarkan di dalam kelas. Oleh sebab itu, seorang guru wajib mempertimbangkan buku-buku sastra yang akan digunakan sebagai bahan ajar.
Sastra yang bisa diajarkan untuk kalangan siswa sekolah dasar tentu saja berbeda untuk kalangan kelas menengah atas. Oleh karena itu, pilihkan materi yang sesuai dengan tingkat kelasnya.
Kementerian Pendidikan sendiri akan menyiapkan berbagai judul buku sastra sesuai dengan kelas. Ada sekitar 105 judul buku untuk tingkat SMA, 29 judul buku untuk tingkat SMP, dan 45 judul buku untuk tingkat sekolah dasar.
Buku-buku tersebut nantinya bisa digunakan sebagai bahan ajar yang sesuai dengan tingkat kelas.
3. Membuat Perencanaan
Membuat perencanaan juga sangat penting dalam mengajar materi apapun, termasuk pelajaran sastra.
Setiap guru mungkin akan memiliki metode yang berbeda dalam membawakan pelajaran sastra tersebut. Maka, pilihlah metode yang sesuai dengan karakter kelas Anda. Sehingga pembelajaran diharapkan dapat berlangsung dengan menyenangkan bagi siswa dan untuk guru sendiri.
Yang tak kalah penting adalah memahami materi buku yang akan dibawakan. Ketika mengambil materi buku sastra dari Kemendikbud, guru wajib membaca disclaimer yang dicantumkan pada buku yang akan diunduh.
Misalnya dalam buku “Komponis Kecil” yang bisa diunduh di laman Kemendibud untuk tingkat SD, terdapat peringatan yang wajib dipahami guru. Sebab di dalam buku teresbut terdapat disclaimer untuk melakukan pendampingan guru secara khusus kepada siswa agar tidak terjadi salah paham.
Lalu pada buku “Garuda Gaganeswara” untuk tingkat SD, juga wajib dipahami oleh guru bahwa di dalam buku tersebut terdapat sejumlah kata-kata kasar dan juga adegan kekerasan fisik. Dengan membaca disclaimer tersebut, guru diharapkan dapat mendapingi siswa dengan baik ketika membacanya secara bersama.
4. Menikmati Bersama
Selain melakukan pendampingan kepada siswa, guru juga diharapkan akan turut menikmati karya sastra yang diajarkan di kelas. Sebab, maksud dan tujuan pembelajaran di kelas juga untuk memberdayakan guru.
Maka, cobalah untuk menciptkan suasana yang asyik di dalam kelas ketika melakukan pembelajaran sastra tersebut.
Itulah beberapa tips ketika melakukan pengajaran materi sastra sesuai Kurikulum Merdeka untuk para guru yang bertanggung jawab terhadap pelajaran tersebut.
Halaman Berikutnya