Pada era revolusi industri 4.0 dibutuhkan keterampilan yang dapat mengantarkan seseorang agar sukses dalam kehidupannya. Keterampilan tersebut adalah keterampilan 4C yang terdiri dari critical thinking and problem solving, creative thinking, communication, dan collaboration.
Konsep pendidikan abad 21 dan keterampilan 4C merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dalam menghubungkan siswa dengan ilmu pengetahuan dan dasarnya. Dengan demikian, guru harus mempunyai kekreatifan dalam mengembangkan potensi siswa dan mengoptimalkan dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini, model pembelajaran ceramah bukan lagi pembelajaran yang semestinya dilakukan. Karena guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berpikir kritis, berkreativitas melalui pemberian suatu permasalahan, berkolaborasi, dan berkomunikasi dengan sesama. Sementara itu, guru bertugas untuk mengobservasi aktivitas belajar siswa.
Keterampilan berpikir kritis (critical thinking) adalah keterampilan berpikir guna memecahkan masalah atau mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Keterampilan berpikir kritis mencakup kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mensintesis informasi, dilatihkan dan dikuasai.
Contoh konkret keterampilan berpikir kritis yaitu, guru memberikan suatu masalah kepada siswa dan mengedepankan pendapat dari siswa. dari permasalahan tersebut maka siswa sudah berpikir mengenai solusi yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang diberikan dengan ide-ide yang kreatif.
Keterampilan berpikir kreatif (creative thinking) adalah keterampilan untuk menciptakan suatu ide atau gagasan baru yang berbeda. Dalam hal ini siswa dipicu untuk dapat berpikir di luar kebiasaan, melibatkan cara berpikir baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide dan solusi baru.
Dengan kemampuan berkreativitas, siswa diharapkan dapat menghasilkan penemuan-penemuan baru yang disebut dengan inovasi. Salah satu inovasi dalam era teknologi saat ini yakni ditandai dengan banyaknya pekerjaan yang telah diambil alih oleh mesin.
Keterampilan berkomunikasi (communication) adalah keterampilan untuk dapat menyampaikan pikiran, gagasan, ide yang dimiliki kepada orang lain melalui lisan, tulisan dan lain-lain. Berkomunikasi dikatakan berhasil apabila orang lain dapat memahami atau sepakat dengan gagasan atau informasi yang disampaikan.
Kemampuan komunikasi dapat dilatih dengan penyusunan laporan hasil kegiatan, presentasi tugas kelompok, diskusi kelompok, pembelajaran secara dalam jaringan (daring), dan kegiatan lain yang dapat menumbuhkan interaksi antar siswa dengan siswa lain, guru, dan lain-lainnya.
Contoh konkret keterampilan berkomunikasi yaitu guru melakukan komunikasi yang baik kepada siswa dalam berbagai keadaan. Sering mengajak siswa untuk berkomunikasi dapat memberikan dampak yang positif untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa.
Keterampilan kolaborasi (collaboration) adalah keterampilan untuk bekerjasama, saling bersinergi, beradaptasi dalam peran dan tanggung jawab. Dalam hal berkolaborasi akan terjadi hal saling melengkapi yakni menutup kelemahan yang satu dengan yang lain sehingga suatu pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.
Komponen dalam kemampuan berkolaborasi meliputi:
- Mempunyai kemampuan bekerja secara efektif dan dapat menghargai perbedaan anggota tim
- Menunjukan fleksibilitas dan kemauan untuk dapat menerima pendapat dari orang lain
- Mempunyai tanggung jawab bersama dalam bekerja kolaboratif dan menghargai kontribusi dari setiap anggota tim
Contoh konkret keterampilan kolaborasi yaitu siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok untuk membuat atau menghasilkan suatu karya atau produk yang nantinya akan tercipta sikap dapat menghargai pendapat dari temannya.
Pembelajaran di kelas sangat menentukan kemampuan siswa. Apabila pembelajaran berkualitas, maka bisa menjamin hak-hak belajar siswa dapat terpenuhi. Sementara itu, teknologi sebagai fasilitas hanya sebagai pendukung saja.
Melalui keterampilan 4C, diharapkan siswa nantinya dapat menghasilkan, mengembangkan, dan dapat untuk mengimplementasikan ide-ide yang mereka miliki secara kreatif baik mandiri maupun kelompok.