Metode Pembelajaran MIKIR – Sampai hari ini di kalangan masyarakat masih banyak yang salah persepsi tentang kegiatan belajar mengajar. Banyak kalangan meyakini kegiatan tersebut adalah transfer ilmu, sehingga kepasifan tecipta dan murid hanya terbiasa mendengarkan ceramah guru.
Untuk melawan kebiasaan tersebut simak asyiknya pembelajaran dengan metode MIKIR.
Metode pembelajaran mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi (MIKIR) diciptakan oleh Tanoto Foundation. Bagi guru di MI Muhammadiyah Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah, Metode pembelajaran MIKIR sangat tepat untuk digunakan pada anak zaman sekarang.
Hal Ini diungkapkan oleh Kepala Sekolah MI Muhammdiyah Patikraja, Indra Gunawan, pasalnya dengan metode pembelajaran MIKIR anak-anak akan mendapat pengalaman langsung. Keunggulan ini dapat bangkitkan daya ingat mereka untuk terus menghafal sebuah materi.
Indra Gunawan menceritakan metode ini pernah diterapkan di sekolahnya. Tepatnya pada Selasa (13/9/2022) siswa tingkat 2 dan tingkat 3 lakukan perjalanan dengan kereta api dari Purwokerto menuju Cilacap.
Simpelnya momen tersebut membuat anak dapat mengalami sendiri naik kereta sembari beinteraksi dan berkomunikasi dengan yang lain.
Dalam satu rangkaian perjalanan anak dapat secara langsung mempraktikan belajar mandiri, percaya diri, budaya antri, budaya tanggung jawab, berkomunikasi, bekerja sama dan belajar tertib.
Menurutnya metode pembelajaran MIKIR bukan sebatas pengetahuan mengenai moda transportasi tetapi mereka dapat memetik cara beritika yang baik.
Terbukti metode pembelajaran mikir menjadikan murid tidak hanya pasif mendengar ceramah guru. Untuk mengenal lebih jauh tentang metode pembelajaran MIKIR, wartagur.id telah merangkam 5 fakta menariknya.
Halaman Selanjutnya