Sekolah inklusi – Ada beberapa sistem pendukung yang diperlukan guna memperlancar model pembelajaran pendidikan inklusif :
- Sekolah ramah (welcoming school) dan Guru yang ramah (welcoming teacher)
Sekolah yang ramah terhadap anak merupakan sekolah yang mana semua anak memiliki hak untuk belajar mengembangkan semua potensi yang dimilikinya secara optimal di dalam lingkungan yang nyaman dan terbuka.
Menjadi “ramah” apabila keterlibatan dan partisipasi semua pihak dalam pembelajaran tercipta secara alami dengan baik. Sekolah bukan hanya tempat anak belajar, tetapi guru pun juga ikut belajar dari keberagaman anak didiknya.
Lingkungan pembelajaran yang ramah berarti: a) Anak dan guru belajar bersama sebagai suatu komunitas belajar. b) Menempatkan anak sebagai pusat pembelajaran, c) Mendorong partisipasi aktif anak dalam belajar, dan d) guru memiliki minat untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik.
- Pusat Sumber Daya (Resources Center)
Pelayanan pembelajaran pada sekolah dan guru ramah akan berjalan semakin mulus apabila didukung oleh pusat sumber (resources center) yang dapat membantu memberikan bantuan teknis kepada sekolah inklusif.
Tugas dan fungsi pusat sumber adalah menyediakan guru pendidikan kebutuhan khusus yang profesional yang disebut sebagai guru kunjung (iteneran teacher).
Tugas guru kunjung membantu guru sekolah reguler dalam membantu melakukan asesmen dan merancang pembelajaran serta memberikan layanan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus. Selain itu resources center mempunyai tugas menyediakan alat/media belajar yang diperlukan anak berkebutuhan khusus.
- Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan inklusif adalah perangkat keras maupun perangkat lunak yang dipergunakan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif pada satuan pendidikan tertentu.
Nyatanya semua sarana dan prasarana pendidikan pada satuan pendidikan tertentu dapat dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif, tetapi untuk mengoptimalkan proses pembelajaran perlu dilengkapi aksesibilitas bagi kelancaran mobilisasi anak berkebutuhan khusus.
- Dukungan Orangtua
Dukungan orangtua dan kerjasama dengan sekolah sangat diperlukan dalam melayani kebutuhan belajar anak di sekolah dalam upaya optimalisasi potensi anak, kerjasama yang erat antara orangtua dan guru dapat menghasilkan solusi terbaik dalam melayani kebutuhan belajar anak di sekolah.
Keterlibatan orangtua secara aktif terhadap pendidikan anak di sekolah, sangat penting dalam kaitannya dengan negosiasi dalam mencari solusi berkenaan dengan pendidikan anak, baik di sekolah maupun di rumah.
Lalu, Kompetensi seperti apa yang harus dimiliki sebagai seorang pendidik ?
- a) Memahami visi, misi dan tujuan pendidikan inklusif, b) Memahami dan terampil mengenali karakteristik anak, c) Mampu dan terampil melaksanakan asesmen, diagnosis dan evaluasi bidang pendidikan dan pengajaran, d) Memahami, menguasai isi materi, dan terampil praktik mengajar, e) Memahami dan terampil menyusun perencanaan dan pengelolaan pembelajaran, f) terampil dalam pengelolaan perilaku dan interaksi sosial siswa, dan g) Mampu mengadakan komunikasi dan kemitraan kolaborasi.
Dan, Bagaimana Cara Pelaksanaannya
Kita bisa melakukannya dengan kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM). Kegiatan ini mempunyai 5 target yang dapat kita terapkan, yaitu:
Mengajak kedua mitra sebagai fasilitator dan motivator sekolah-sekolah inklusi lainnya sehingga
- Guru dapat mengetahui tingkat kebutuhan ABK terutama di bidang penanganan kesehatan
- Setelah mengikuti pelatihan, setiap peserta (guru) dapat memahami bagaimana menjadi guru yang ramah (welcoming teacher) di sekolah inklusi
- Guru dapat melakukan deteksi awal terhadap tumbuh kembang anak didiknya
- Guru dapat merancang pembelajaran
- Manajemen sekolah lebih mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan pendidikan inklusi.
Jadi, kesemua target di atas pada akhirnya akan meningkatkan peran Sekolah Inklusi dalam memberikan layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Sumber informasi :
https://media.neliti.com/media/publications/53047-ID-optimalisasi-peran-sekolah-inklusi.pdf