Metode hypnoteaching – Dengan motivasi yang diberikan secara tidak langsung seorang guru tengah berusaha membawa peserta didik dalam kondisi yang aman sangat relaks dan nyaman, ketika sudah merasa relaks dan nyaman, barulah guru diharapkan bisa mengucapkan berulang kalisugesti-sugesti positif tentang murid serta menyampaikan materi dengan metode-metodel ain yang mendukung memahamkan peserta didik tentang materi.
- Unsur-unsur Hypnoteaching
1) Penampilan Guru
Langkah pertama yang harus diperhatikan guru dalam menggunakan metode hypnoteaching adalah dengan memperhatikan performa atau penampilan guru. Guru dalam menggunakan metode hypnoteaching diharuskan berpakaian serba rapi, kalau memungkinkan bagi yang laki-laki hendaknya memakai dasi, dan serasi. Penampilanyang baik tentunya akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi dan membantu dalam memberikan daya magnet yang kuat bagi peserta didik.
2) Rasa simpati
Seorang guru harus mempunyai rasa simpati yang tinggi kepada peserta didiknyasehingga peserta didiknya pun akan menaruh simpati kepadanya pula. Sebab, jika gurumemperlakukan peserta didiknya dengan baik, peserta didiknya pun pasti akan bersikap baik kepadanya. Meskipun peserta didiknya itu sangat nakal, ia pasti akan tetap merasa enggan dan hormat kepada guru yang juga menghormatinya.
3) Sikap yang empatik
Sebagai seorang pendidik, bukan sekedar pengajar, seorang guru harus mempunyai rasaempati. Ketika didapati ada atau banyak peserta didik yang bermasalah, suka membuat ulah di sekolah, suka cari perhatian teman dan guru dengan berbicara sendiri dan membuat ulah yang kurang baik, Guru yang memiliki rasa empati tidak akan begitu saja menyematkan gelar “peserta didik nakal” ke pundaknya. Guru tersebut justru menyelidiki latar belakang yang menyebabkan tindakan peserta didik itu dengan menggali dan mengumpulkan berbagai informasi yang ada serta membantu peserta didik tersebut menjadi lebih baik dan maju.
4) Penggunaan Bahasa
Guru yang baik hendaknya memiliki kosa kata dan bahasa yang baik serta enak didengar telinga, bisa menahan emosi diri, tidak mudah terpancing amarah, suka menghargai karya, potensi, dan kemampuan peserta didik, tidak suka merendahkan,menghina, mengejek, atau memojokkan peserta didik dengan berbagai ungkapan kata yang tidak seharusnya keluar dari lidahnya. Guru yang bisa menjaga lisannya dengan baik, niscaya para peserta didik pun tidak akan berani mengatakan kalimat yang menyakiti hatinya. Paling tidak peserta didik yang diperhatikan dan dinasehati dengan bahasa hati akan menuruti dengan sepenuh hati.
5) Peraga Bagi yang Kinestetik
Peraga merupakan salah satu unsur hipnosis dalam proses pembelajaran, yang dimaksudadalah peraga atau mengeluarkan ekspresi diri. Seluruh anggota badan digerakkan jikadiperlukan. Tangan, kaki, mimik, dan suara dieksplorasi secara maksimal dan optimal.Guru ketika menerangkan diusahakan menggunakan gaya bahasa tubuh agar apa yang disampaikannya semakin mengesankan dan untuk menerapkan ini, terlebih dahulu guru harus menguasai materi yang akan disampaikan, karena guru yang tidak menguasai materi biasanya akan mengajar peserta didik dengan cara yang membosankan.
6) Motivasi Peserta didik dengan Cerita dan Kisah
Salah satu keberhasilan hypnoteaching adalah menggunakan teknik cerita dan kisah. Alangkah baiknya jika dalam mengajar kita selalu menyelipkan kisah-kisah orang-orang sesuai pelajaran yang sedang menjadi pembahasan, karena dengan hal itu secara tidaklangsung kita telah memberi motivasi positif, apalagi melihat peserta didik yangdipastikan mempunyai masalah pribadi masing-masing yang biasanya menggangguf okus pikiran, dan tidak termotivasi dalam belajar. Dengan guru bercerita, secara tidak langsung guru sedang menasehati peserta didik tanpa harus menggurui
7) Kalau ingin menguasai pikiran peserta didik, kuasai terlebih dahulu hatinya
Dalam mengajar, kuasailah hati peserta didik terlebih dahulu, maka secara otomatis akan mampu menguasai pikirannya. Bukankah orang yang sedang dimabuk cinta akan menuruti kemauan kekasihnya, walaupun tidak masuk akal dan di luar kemauan sekalipun. Maka dari itu dalam mengajar diharapkan guru tidak mengajar secara formal yang menjadikan suasana kelas menjadi kaku, miskin canda tawa, miskin kreasi dan tidak mengenal psikologi anak. (Noer, 2010:137-144).
Dalam menerapkan metode hypnoteaching diharapkan guru bisa menjadi magnet bagi peserta didik, artinya jika guru menginginkan ketenangan kelas dalam pembelajaran,maka guru sendiri harus bersikap tenang dulu, jika guru menginginkan peserta didiknya gemar membaca, maka guru harus gemar membaca, jika guru menginginkan pesertadidiknya rajin belajar, maka guru harus rajin belajar. Jadi hukum tarik menarik adalah hal yang dimaksudkan dalam metode
hypnoteaching, jika guru menginginkan menjadi apa yang diinginkan, maka guru harus bisa menjadi apa yang guru inginkan dari peserta didik (Noer, 2010:127).
Selain itu Anda juga bisa meningkatkan hubungan harmonis antara guru dan siswa dengan metode di atas dengan cara mengikuti pelatihan dengan e-Guru.id berikut ini
Penulis: WDS