Dalam upaya meningkatkan kinerja guru, diskusi persiapan observasi antara kepala sekolah dan guru merupakan langkah yang sangat penting. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari agar diskusi ini menjadi lebih bermakna dan efektif.
Berikut ini akan kami paparkan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat memandu diskusi persiapan, serta memberikan tips untuk membuat diskusi lebih produktif dan bermakna.
Hal-hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan
- Tidak Membangun Suasana Nyaman; Memulai diskusi tanpa membangun suasana nyaman dapat membuat guru merasa canggung dan kurang terbuka. Menjaga jarak terlalu jauh juga dapat menciptakan kesan formal yang kaku. Sebaliknya, duduk lebih dekat dapat membantu membangun relasi yang hangat dan positif, sehingga guru merasa lebih nyaman dan terbuka dalam berdiskusi.
- Menggunakan Pertanyaan yang Menggiring; Pertanyaan yang menggiring dapat menghambat proses berpikir guru dan membuat mereka merasa diarahkan daripada didukung.
- Langsung Memberikan Solusi; Terlalu cepat memberikan solusi dapat mengurangi kemampuan guru untuk berefleksi dan menemukan jawaban sendiri. Sebaiknya, kepala sekolah memberi waktu bagi guru untuk memikirkan strategi yang tepat dan mengembangkan kemampuan mereka dalam berefleksi.
- Menetapkan Jadwal Secara Sepihak; Menetapkan jadwal observasi secara sepihak tanpa berdiskusi dengan guru dapat menimbulkan kesan bahwa keputusan tersebut dipaksakan. Diskusi bersama dalam menentukan waktu observasi akan membangun komitmen, tanggung jawab, serta keterlibatan guru dengan lebih baik.
SIMAK VIDEO BERIKUT INI:
Tips Diskusi yang Bermakna
- Pastikan Suasana Nyaman; Memulai percakapan dengan suasana yang nyaman sangat penting. Kepala sekolah harus berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung dan tidak formal, sehingga guru merasa lebih nyaman untuk berbicara dan berbagi pemikiran mereka.
- Bersikap Terbuka dan Memberi Ruang untuk Berdiskusi; Sikap terbuka terhadap setiap jawaban dari guru akan menciptakan ruang untuk berdiskusi yang lebih produktif. Mengajukan pertanyaan terbuka yang memicu refleksi mendalam akan membantu guru menemukan area pengembangan diri yang benar-benar mereka butuhkan.
- Gunakan Paradigma Berpikir Coaching; Mengajukan pertanyaan dengan paradigma berpikir coaching berarti membantu guru menemukan jawaban sendiri dan membangun kesadaran mereka. Pertanyaan seperti “Apa yang membuat ini penting bagi Anda?” atau “Bagaimana Anda merencanakan untuk mencapainya?” dapat membantu guru mengeksplorasi pemikiran mereka dan menemukan solusi yang tepat.
- Hindari Pertanyaan Menggiring; Pertanyaan menggiring dapat membuat guru merasa terarah dan tidak bebas dalam menentukan tujuan. Sebaliknya, gunakan pertanyaan yang memungkinkan guru untuk berpikir secara independen dan menemukan jawabannya sendiri.
- Libatkan Guru dalam Penentuan Keputusan; Melibatkan guru dalam penentuan waktu observasi dan keputusan lainnya akan membangun rasa tanggung jawab dan keterlibatan yang lebih baik. Diskusikan jadwal observasi bersama guru dan pastikan bahwa keputusan yang diambil adalah hasil kesepakatan bersama.
Studi Kasus: Contoh Diskusi Antara Kepala Sekolah (Bu Ida) dan Guru (Pak Agung)
Mari kita lihat contoh diskusi antara Bu Ida dan Pak Agung untuk memahami penerapan tips-tips di atas.
Membuka Diskusi dengan Suasana Nyaman
Bu Ida: “Pak Agung, mari kita mulai diskusi kita. Apa yang saat ini ingin Pak Agung kembangkan?” Pak Agung: “Saya merasa kurang dalam memberikan perhatian dan dukungan kepada murid, Bu.”
Menetapkan Area Pengembangan Diri
Bu Ida: “Bagus sekali Pak Agung sudah memikirkan hal ini. Perubahan perilaku apa yang ingin kita capai bersama?”
Pak Agung: “Saya ingin lebih memperhatikan dan menghargai usaha murid-murid.”
Menggunakan Pertanyaan Terbuka dan Paradigma Coaching
Bu Ida: “Apa yang membuat ini penting bagi Pak Agung?”
Pak Agung: “Ini sesuai dengan tujuan sekolah kita untuk memahami anak didik secara utuh.”
Merencanakan Strategi dengan Refleksi
Bu Ida: “Bagaimana Pak Agung merencanakan untuk mencapai perubahan perilaku ini?”
Pak Agung: “Saya akan lebih banyak berinteraksi dengan murid saat mereka mengumpulkan tugas.”
Menetapkan Jadwal Bersama
Bu Ida: “Kapan kira-kira waktu yang paling cocok untuk kita lakukan observasi ini?”
Pak Agung: “Minggu depan, saat presentasi proyek kelompok.”
SIMAK VIDEO BERIKUT INI:
Dari penjelasan di atas kita dapat memahami bahwa menghindari hal-hal yang dapat menghambat proses diskusi, seperti pertanyaan menggiring dan keputusan sepihak, serta menerapkan tips untuk menciptakan suasana nyaman, bersikap terbuka, menggunakan paradigma coaching, dan melibatkan guru dalam penentuan keputusan akan membantu mencapai tujuan peningkatan kinerja yang diinginkan.