Di Indonesia, pendidikan formal bukan hanya difungsikan untuk siswa – siswa yang normal secara fisik saja, namun juga diperuntukkan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Wadah untuk menaungi para siswa berkebutuhan khusus tersebut biasanya disebut dengan istilah sekolah inklusi. Untuk itu, para pendidikanya wajib mengetahui cara mengoptimalisasi sekolah inklusi tersebut.
Sekolah inklusi merupakan salah satu wadah pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Hanya saja, di Indonesia, sekolah tersebut masih belum terlalu dikenal. Maka dari itu, beberapa lembaga yang berkaitan dengan siswa disabilitas perlu mendapat dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak.
Dalam upaya mengoptimalkan sistem inklusi, terdapat beberapa model untuk menunjang pembelajaran tersebut. Dan berikut ini adalah beberapa cara mengoptimalkan sekolah inklusi yang bisa diterapkan.
1. Sekolah dan Guru yang Ramah (Welcoming School and Teacher)
Prinsip sekolah dan guru yang ramah anak merupakan wadah pembelajaran yang memberikan kepemilikan hal belajar dalam proses pengembangan segala potensi yang dimiliki siswa secara optimal. Khususnya di dalam lingkungan yang terbuka dan nyaman.
Prinsip dalam menjadi “ramah” merupakan sebuah prinsip dimana semua pihak harus ikut terlibat dan berpartisipasi untuk mewujudkan pembelajaran secara alami dengan sangat baik. Sebab hakikatnya, sekolah bukan sekedar tempat untuk belajar namun juga pentingnya seorang guru untuk dapat mempelajari anak didiknya yang beragam.
Sederhananya, sekolah dan guru yang ramah bermakna berbagai hal. Beberapa diantaranya yakni:
Pertama, siswa dan guru sama – sama terlibat dalam proses pembelajaran sebagai komunitas belajar.
Kedua, guru dan pihak sekolah memiliki orientasi bahwa siswa sebagai pusat pembelajaran.
Ketiga, guru dan pihak sekolah ikut mendorong partisipasi aktif seorang siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Keempat, guru dan pihak sekolah sama – sama memiliki minat dan tertarik untuk memberikan berbagai pelayanan pendidikan terbaik.
2. Hadirnya Pusat Sumber Daya (Resources Center)
Kemudian, pelayanan dalam pembelajaran sekolah inklusi akan semakin mudah dan berjalan dengan lancar dengan dukungan pusat sumber. Tujuan dari pusat sumber yakni untuk bisa membantu dalam memberikan bantuan teknis pada sekolah inklusi.
Pusat sumber berfungsi sebagai sarana penyediaan guru bagi pendidikan kebutuhan khusus profesional yang mana sebutannya guru kunjung (iteneran teacher).
Tugas dari kehadiran guru tersebut yakni ikut membantu guru sekolah reguler dalam penyusunan dan pelaksanaan asesmen serta perancangan pembelajaran. Selain itu, tugas mereka sebagai sarana pemberi layanan pendidikan pada ABK.
Halaman Selanjutnya