Diklat 64JP – Dalam rangka implemantasi kurikulum merdeka dan memahami penyusunan KOSP, TP-ATP, dan Modul Ajar pada Kurikulum Merdeka e-Guru.id akan mengadakan Diklat 64JP yang akan mengupas tuntas penyusunan KOSP, TP-ATP, dan Modul Ajar.
Tentang Kurikulum Operasional Sekolah
Merupakan seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan. Pedoman dalam seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional
Berpusat pada Peserta Didik
Kurikulum operasional sekolah harus berpusat pada siswa dengan memperhatikan bagaimana karakter siswa serta kebutuhan siswa. Bukan terpacu [ada kepentingan menyelesaikan sebuah materi
Kontekstual
Kurikulum yang dibangun harus kontekstual, maksudnya yaitu relevan atau memiliki hubungan terhadap kebutuhan siswa dan kebutuhan masyarakat yang akan datang
Esensial
Maksudnya yaitu, bahwa kurikulum yang dibuat harus memuat hal hal yang pokok atau utama yang dibuatuhkan siswa dengan mengacu kepada profil pelajar pancasila
Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Sangat penting untuk melibatkan para pemangku kepentingan agar sistem kurikulum yang diterapkan dapat berjalan dengan lancar.
Proses penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
- Menganalisis konteks karakteristik satuan pendidikan
- Merumuskan visi, misi dan tujuan
- Menentukan pengorganisasian pembelajaran
- Menyusun rencana pembelajaran
- Merancang pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional
Komponen – Komponen Kurikulum Operasional Sekolah
1. Karakteristik Satuan Pendidikan
- Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan
2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
- Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila.
- Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting dalam menjalankan misi.
- Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
3. Pengorganisasian Pembelajaran
Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).
- Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok).
- Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut.
- Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel.
4.Rencana pembelajaran
- Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah: menggambarkan rencana pembelajaran selama setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit mapping, program prioritas satuan pendidikan.
5.Pendampingan, Evaluasi, dan pengembangan professional
- Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
6.Lampiran-lampiran
- Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi).
- Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya).
- Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik sekolah
Modul Ajar Pada Implementasi Kurikulum Merdeka
Modul Ajar di Kurikulum Merdeka 2022 merupakan pengganti RPP di Kurikulum 2013. Sehingga keberadaannya sangat penting dalam pembelajaran dalam kurikulum merdeka.
Sebagaimana diketahui bahwa Kurikulum Merdeka biasa disebut juga dengan Kurikulum 2022 atau sebelumnya juga disebut dengan Kurikulum Prototype. Seluruh guru yang sekolahnya termasuk sekolah penggerak, harus mengetahui cara untuk membuat modul ajar Kurikulum Merdeka tahun 2022. Yang akan mulai di terapkan secara diseluruh sekolah mulai tahun ajaran ini.
Diketahui bahwa modul ajar Kurikulum Merdeka sebagai RPP Kurikulum 2013 yang diperuntukkan sebagai sarana media atau metode, petunjuk guna merancang pembelajaran agar sistematis. Untuk modul ajar sendiri terdiri dari komponen utama yakni, kompetensi umum, kompetensi inti, dan lampiran.
Langkah – langkah Menyusun Modul Ajar Pada Implementasi Kurikulum Merdeka
1. Informasi Umum
Informasi Umum letaknya paling utama yang terdiri dari identitas sekolah seperti nama sekolah, nama penyusun, fase/kelas, dan alokasi waktu.
2. Kompetensi Awal
Kompetensi awal di kurikulum merdeka atau prototype merupakan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik sebelum mempelajari topik tertentu, semacam prasyarat. Contoh penulisan kompetensi awal seperti contoh ‘Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis karangan’.
3. Profil Pelajar Pancasila
Selanjutnya, profil Pelajar Pancasila terdapat enam hal, serta enam hal yang dimaksud tidak perlu ditulis semuanya. Hal itu dengan menyesuaikan kondisinya masing-masing, sebab bisa jadi guru hanya membutuhkan dua dari enam hal profil Pelajar Pancasila. Penulisan profil Pelajar Pancasila seperti contoh ‘Kreatif, Bernalar, Mandiri, Bergotong-royong, dan lain sebagainya’.
4. Sarana dan Prasarana
Contoh penulisan sarana dan prasarana ebagai berikut:
- Media : Video Youtube, PPT
- Alat : Proyektor, Laptop, Handphone
- Lingkungan Belajar : Ruang Kelas, Lab, Taman
- Bahan Bacaan : Modul, Kamus, Majalah
5. Target Peserta Didik
Target peserta didik terdapat tiga jenis, guru hanya pilih saja salah satu sesuai dengan keadaannya. Seperti contoh:
- Peserta Didik Regular
- Peserta Didik dengan kesulitan belajar
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi
6. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran disesuaikan dengan model pembelajaran yang guru lakukan saat di kelas, contohnya seperti berikut:
- Model pembelajaran tatap muka
- Model pembelajaran jarak jauh
- Model pembelajaran blended learning
Halaman Selanjutnya