Langkah-Langkah Metode Hypnoteaching – Otak kanan disebut otak bawah sadar (subconscious) dan berfungsi sebagai “otak bodoh”. Dikatakan otak bodoh karena apapun informasi yang disampaikan kepadanya langsung diterima, diyakini dan diakui kebenarannya. Otak kanan ini dikenal dengan emotional and spiritual quotient (ESQ)(Noer, 2010)
Sifat otak bawah sadar itu sifatnya sangat polos menerima apapun informasi yang baik maupun tidak, jadi sebisa mungkin apapun yang guru ucapkan dan guru perlihatkan harus positif karena hal itu merupakan bentuk sugesti yang akan diterima oleh alam bawah sadar peserta didik yang akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik khususnya dalam belajar, dan jangan sampai membuat sesuatu yang membingungkan otak, ketika apa yang diperlihatkan oleh guru tidak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh guru, hal itu akan sangat mengganggu tercapainya suatu tujuan. Misalnya, guru menyuruh peserta didik agar setiap kuku yang sudah panjang harap segera dipotong, karena kuku panjang sangat mengganggu kesehatan, akan tetapi pada kenyataannya apa yang diperlihatkan guru sangat tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan guru, ternyata guru tersebut kukunya panjang dan tidak dipotong.
Untuk menyimak langkah-langkah apa saja dalam metode hipnoteaching bisa kita simak berikut ini.
Menurut Muhammad Noer dalam bukunya N. Yustisia, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh guru. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
a) Niat dan Motivasi
Kesuksesan seorang sangat tergantung pada niatnya untuk senantiasa berusaha dan bekerja dalam mencapai kesuksesan yang ingin diraih. Niat yang besar dan tekad yang kuat akan menumbuhkan motivasi dan komitmen yang tinggi pada bidang yang ditekuni. Sebagaimana seorang guru, guru yang mempunyai motivasi dan komitmen yang kuat terhadap profesinya, pasti akan selalu berusaha yang terbaik menjadi guru yang patut dijadikan sosok yang pantas untuk digugu dan ditiru oleh peserta didiknya.
b) Pacing
Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain. Dalam hal ini adalah bagaimana guru menyesuaikan diri dengan peserta didiknya. Prinsip dalam langkah ini adalah manusia cenderung atau lebih suka berkumpul, berinteraksi dengan manusia yang mempunyai banyak kesamaan dengannya. Dengan demikian secara alami dan naluriah, setiap orang pasti akan merasa nyaman dan senang berkumpul dengan orang lain yang mempunyai kesamaan dengannya. Sebab ini akan membuat seseorang merasa nyaman ketika berada didalamnya, melalui rasa nyaman yang bersumber dari kesamaan gelombang otak tersebut, setiap pesan yang disampaikan dari satu orang pada orang lain akan bisa diterima dan dipahami dengan baik.
c) Leading
Leading berarti memimpin atau mengarahkan setelah guru melakukan pacing peserta didik akan terasa nyaman dengan suasana pembelajaran yang berlangsung. Ketikaitulah setiap apapun yang diucapkan guru atau ditugaskan guru kepada peserta didik, peserta didik akan melakukannya dengan suka rela dan senang hati. Meskipun materiyang dihadapi sulit akan tetapi pikiran bawah sadar peserta didik akan menangkap materi pelajaran yang sampaikan guru menjadi hal yang mudah.d) Menggunakan kata-kata positif
Langkah ini merupakan langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading. Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang menerima apa saja yang diucapkan oleh siapa pun negatif maupun positif, jadi hendaknya guru membiasakan untuk menggunakan kata-kata positif agar tidak ada hal negatif yang diterima oleh alam bawah sadar peserta didik.
e) Memberikan pujian Salah satu hal yang penting yang harus diingat guru adalah adanya reward dan Pujian adalah rewardpeningkatan harga diri seseorang. Pujian inimerupakan salah satu cara untuk membentuk konsep diri seseorang. Sementara punishment merupakan hukuman atau peringatan yang diberikan guru ketika pesertadidik melakukan tindakan yang kurang baik, tentunya dalam memberikan punishment guru melakukannya dengan hati-hati agar punishment tersebut tidak membuat pesertadidik merasa rendah diri dan tidak bersemangat.
f) Modeling merupakan proses pemberian teladan atau contoh melalui ucapan dan perilaku yang konsisten. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan menjadikunci berhasil tidaknya menerapkan metode
g) Untuk mendukung serta memaksimalkan sebuah pembelajaran dengan metode
hypnoteaching, sebaiknya guru juga menguasai materi pembelajaran secarakomprehensif. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran, sebisa mungkin menyampaikan materi secara kontekstual,memberi kesempatan peserta didik melakukan pembelajaran secara kolaboratif, memberi umpan balik secara langsung kepada peserta didik. Tidak kalah penting pemberian motivasi dan sugesti positif harus sering dilakukan selama pembelajaran berlangsung (Yustisia, 2012:85-88)
Langkah-langkah yang dijelaskan diatas memberikan gambaran bahwa seorang guruyang tidak mempunyai rasa cinta terhadap profesi dan rasa cinta terhadap peserta didikakan terasa kesulitan dalam melakukan hal itu, karena metode hypnoteaching bukanlah metode yang membutuhkan fisik guru saja, akan tetapi membutuhkan psikis guru yang harus stabil. Karena metode hypnoteaching menuntut guru menyelaraskan unsur fisik dan psikis guru.
Hal itu bisa dilihat dari bagaimana guru melakukan langkah memberikan motivasi kepada peserta didik, guru yang motivasinya dengan cepat diterima peserta didik adalah guru yang mampu memotivasi diri sendiri karena guru yang tidak memotivasi peserta didik akan terlihat dari ketidakkonsistenan antara apa yang diucapkan guru dengan mimik muka guru.
Selain itu, guru juga dituntut untuk bisa menjadi teladan yang baik, maksudnya menyelaraskan apa yang menjadi perintah guru dengan tindakan guru khususnya yang berhubungan dengan nilai kebaikan. Dalam hal ini guru dituntut untuk menjadi figur yang pantas jadi teladan bagi peserta didik.
Bergabunglah bersama dengan menjadi menjadi member e-Guru.id untuk meningkatkan skill dan pengetahuan Anda agar menjadi pendidik yang hebat dan dapatkan berbagai macam pelatihan gratis dan bonus lainnya. Daftarkan diri Anda sekarang juga untuk mengikuti pelatihan meningkatkan soft skill guru untuk pembelajaran di era merdeka belajar!
Penulis: WDS