Bullying atau Perundungan – Bullying merupakan aktivitas merendahkan, menindas, merundung, atau mengintimidasi seseorang dengan maksud mengancam atas rasa trauma dan keterpaksaan.
Pada dasarnya manusia memiliki lingkungan sosial yang dapat membantunya berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bullying juga masih sering terjadi dan menimbulkan trauma pada kejiwaan seseorang hingga kematian.
Hal yang paling sering terjadi adalah di lingkungan sekolah, khususnya untuk peserta didik baru. Perundungan semacam ini terjadi karena mindset mengenai senioritas. Dan meskipun sudah dilarang, kenyataannya masih sangat kerap terjadi di lingkungan sekolah.
Bullying semacam ini juga sering terjadi pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Padahal justru mereka ingin tetap berteman dengan siapapun di sekolah, dan tentunya ditemani selayaknya manusia pada umumnya.
Jenis-jenis bullying di masyarakat, sekolah, maupun rumah dapat terjadi secara verbal maupun non verbal. Jika dengan cara verbal biasanya dilakukan dengan mengolok-olok, mengejek, dan lain-lain.
Sedangkan pada yang sifatnya non verbal, biasanya dilakukan dengan tindakan kekerasan, mempermalukan di depam umum, atau hukuman yang bersifat fisik lainnya. Jika hal ini terus berlanjut maka yang terjadi adalah akan timbulnya masalah psikologi dan dapat merubah kepribadian anak, apalagi pada anak dengan kepribadian yang introvert. Pada ketiga lingkungan yang sudah disebutkan juga terdapat beberapa jenis bullying, beda aspek maka beda pula penanganan yang diberikan.
- Bullying di Rumah
- Membadingkan kemampuan dengan standar tertentu
- Memarahi anak tanpa alasan jelas dan mendetail sehingga cenderung menyalahkan (blaming)
- Memanggil bukan dengan panggilan nama atau sayang, melainkan dengan nama julukan
- Mengancam ketika anak tidak mau belajar
- Melarang anak bermain dengan lingkungan tempat bertumbuh
- Memanggil sekaligus mengatainya dengan kata-kata kasar
- Bullying di Masyarakat
- Memaki seseorang di depan umum
- Mempermalukan seseorang di depan umum
- Menebar gossip
- Memfitnah berdasarkan informasi yang beredar
- Meneror pesan pendek melalui nomor telepon atau email
- Bullying di Sekolah
- Memerintah adik kelas dengan prinsip senioritas
- Melakukan pemalakan (perampasan kepemilikan atas benda)
- Perundungan dengan “menyuruh” peserta didik baru melakukannya, padahal tidak pantas dilakukan
- Perlakuan fisik
- Mengolok-olok nama orang tua
- Melakukan pencibiran terhadap agama atau keyakinan tertentu
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pelaksana Program Pelatihan Anti-Bullying yang dilaksanakan oleh Jurusan PGPAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Surabaya. Adapun pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru PAUD mengenai perilaku bullying, dampak-dampak bullying dari sudut pandang pelaku dan korban, serta solusi yang dapat dilakukan oleh pelaku maupun korban bullying.
Halaman Selanjutnya