Learning Recovery – Sektor pendidikan mengalami masalah yang cukup serius akibat pandemi Covid-19. Salah satu masalah yang menjadi fokus perhatian adalah learning loss. Upaya untuk memulihkan sektor pendidikan yang terdampak pandemi Covid-19 butuh adanya perbaikan dengan melakukan learning recovery.
Perlu diketahui, learning loss adalah hilangnya keterampilan dan pengetahuan atau kemunduran akademik siswa yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Selama pandemi, pembelajaran dilakukan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mana kurang efektif karena terjadi tanpa persiapan yang matang dan dadakan sehingga mengakibatkan kesenjangan akses dan kualitas pembelajaran. Terjadinya learning loss semakin diperparah dengan adanya ketimpangan digital di negeri ini dan susahnya koneksi internet.
Pada September 2021, Bank Dunia (World Bank) mengungkapkan hasil temuan dan menyebutkan bahwa siswa di Indonesia kehilangan 0,9 tahun atau sekitar 10 bulan masa pembelajaran di sekolah akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020.
Sedangkan menurut hasil riset Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), kemajuan belajar siswa selama 1 tahun untuk jenjang kelas 1 SD adalah 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi. Namun setelah pandemi, banyak siswa yang mengalami learning loss setara dengan 6 bulan dan 5 bulan belajar masing-masing untuk literasi dan numerasi.
Oleh karena itu, perlu adanya learning recovery agar sistem pembelajaran dapat berjalan dengan lancar seperti semula.
Halaman Selanjutnya