Home / Karya Inovatif / Media Mengajar / News / Pelatihan

Selasa, 22 Februari 2022 - 23:17 WIB

Materi Hari Keempat Diklat 35JP: Menulis Artikel Populer

Dibaca 8,651 kali

Pertemuan hari keempat Diklat 35 JP  Menulis Artikel Populer Untuk Kenaikan Pangkat telah dilaksanakan pada malam tanggal 22 februari 2022. Pertemuan diselenggarakan melalui zoom dan live streaming yang diikuti guru berbagai daerah di Indonesia.

Pertemuan keempat dibawakan oleh moderator Rahma Tanisa. Dengan narasumber pimpinan redaksi media pers naikpangkat.com bapak Haris Suhud. Materi pada hari keempat mengkat judul “Teknik dasar dalam menulis artikel popular” dengan tiga point pembahasan yaitu proses kreatif, proses menulis, dan revisi.

Didalam menulis artikel popular terdapat istilah proses kreatif. Proses kreatif adalah ketika seorang penulis mealakukan hal – hal kreatif. Proses kreatif ini diperlukan sebelum menulis suatu karya. Dalam proses kreatif terdapat beberapa hal yang harus dilakukan. Diantaranya:

  1. Menemukan ide yang akan ditulis

Ketika kita tidak mempunyai ide dalam pikiran kita tentunya kita tidak bisa mulai menulis sesuatu. Jadi ide diperlukan sebelum menulis sebuah karya. Seperti yang telah dijelaskan oleh ibu harna dalam pertemuan sebelumnya, ide dpat ditemukan dari mana saja. Baik dari surat kabar, curhatan teman, lirik lagu, atau cerita pribadi, dll.

Ada beberapa pertimbangan ketika menentukan sebuah ide. Kemampuan diri untuk menulis ide tersebut sangat diperlukan. Kpaasitas itu bisa didapat melalui pengetahuan atau pengalaman pribadi. Point terpenting adalah dengan mengetahui apakah ide yang kita dapat menarik perhatian atau yang dibutuhkan oleh pembaca.

Perlu dipertimbangkan dalam memilih topic artikel populer perlu memenuhi salah satu unsur berikut : actual, viral, kontroversial, insani, mengejutkan, berdampak luas, dll.

  1. Menentukan Sudut pandang

Penentuan sudut pandang juga menjadi suatu hal yang penting dalam menulis. Sudut pandang harus dipilih untuk menghasilkan tulisan yang focus. Satu tulisan hanya menggunakan satu sudut pandang harus setia dari awal sampai akhir.

Enam pertanyaan untuk merumuskan sudut pandang. 5W+1H (what, who, why, where, dan how). Dengan rumus ini akan membantu anda untuk menentukan sudut pandang.

  1. Menjaring gagasan

Kegiatan menjaring gagasan ini adalah proses mengumpulkan ide – ide yang terkumpul didalam pikiran kita ketika menulis. Ada 2 teknik dalam menjaring gagasan. Brainstorming (curah pendapat) dengan mencatat setiap gagasan yang digunakan dalam menyusun tulisan atau tidak jadi tidak perlu dipikirkan. Teknik kedua dengan menulis bebas, mengalir menulis dalam bentuk kalimat. Bebas menulis apa saja yang ingin ditulis. Tidak perlu memikirkan salah atau benar, relevan atau tidak.

  1. Membuat Kerangka tulisan

Banyak penulis pemula yang berhenti ditangah jalan karena tidak merumuskan kerangka tulisan. Dalam membuat kerangka tulisan perlu mencantumkan 4 hal yaitu judul, pembuka, pembahasan, dan penutup.

Pertama ada judul, susunan kata yang menarik sesuai topic maksimal 15 kata. Selanjutnya bagian pembuka paragraph pertama yang dapat menggiring pembaca untuk lanjut ke pembahasan selanjutnya. Point ketiga pada pembahasan, dalam point ini tugas kita mengurutkan gagasan yang didapatkan dari brainstorming atau free writing sehingga membuat tulisan enak dibaca dan mudah dipahami. Terakhir penutup, menutup tulisan dengan solusi atau rekomendasi.

  1. Mencari Data pendukung

Setelah memiliki kerangka tulisan maka kita akan tau data apa yang diperlukan untuk menguatkan argument kita. Kita perlu data pendukung untuk membuat pembaca percaya dari argument kita. Ada tiga cara dalam mencari data pendukung diantaranya dengan riset. Riset dapat dilakukan dengan membaca buku, jurnal ilmiah hasil penelitian, dll. Cara kedua dengan observasi mengamati dengan panca indera yang ada disekitar anda. Terakhir dengan melakukan wawancara melakukan korespondensi dengan narasumber yang kompeten.

Setelah proses kreatif dilakukan, langkah selanjutnya adalah proses menulis. Ketika proses menulis kita perlu mengenal kata, kalimat dan paragraph. Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Kalimat merupakan kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Paragraph berarti kumpulan susunan kalimat yang mengakat ide pokok tertentu.

Perlu diperhatikan juga terkait fungsi kalimat. Kalimat berdasar fungsinya memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi deskripsi untuk menggambarkan kondisi agar pembaca seolah ikut melihat, mendengar, ataupun merasakan. Fungsi narasi untuk menceritakan tentang sebuah peristiwa atau kejadian berdasarkan kronologi. Terakhir fungsi eksposisi untuk memberikan informasi bertujuan menambah pengetahuan pembaca.

Bentuk ideal dari susunan pragraf agar dipahami oleh pembaca perlu ada tiga unsur berikut. Pertama kalimat topic atau ide utama dalam sebuah pargraf. Kedua kalimat pendukung adalah kalimat yang mendukung kalimat topic, dapat berupa penyajian fakta, statistic, contoh, kisah, dll. Terakhir kalimat penutup berisi penegasan ide pokok paragraph atau kesimpulan dari isi paragraph.

Setelah penyusunan paragraph selanjutnya perlu dilakukan revisi. Artikel yang telah ditulis perlu dibaca kembali apakah tulisan sudah baik atau belum. Saat melakukan revisi juga perlu diperhatikan beberapa hal seperti logika (keterkaitan antar kalimat dan paragraph), rasa bahasa (perlu disesuaikan dengan target pembaca). Gaya bahasa (apakah gaya tulisan sudah sesuai dengan gaya bertuturpenulis dan mengalir). Dan ejaan (pastikan tidak ada huruf yang salah dalam penulisan).

Pembahasan ditutup dengan pemberian contoh dan evaluasi artikel di naikpangkat.com.

 

Penulis : Lawu arunawang 085865988163
Info webinar gratis : linktr.ee/grupinfowebinar

Share :

Baca Juga

Diskriminasi Pendataan Honorer

Pelatihan

Cara Membuat Presentasi Menarik Dengan Microsoft Powerpoint

News

Guru dan Kepsek Harus Tahu, Terdapaat SE Baru Platform Merdeka Mengajar

News

Masalah Dalam Data Honorer KL & Pemda Diminta Cek Ulang

News

5 Penentu Nasib P1 Tanpa Adanya Formasi Penempatan PPPK Guru Untuk Tahun 2023, Apa Saja Indikatornya?
Diskriminasi Pendataan Honorer

Pelatihan

Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning: Mendorong Kreativitas dan Pemecahan Masalah Aktif

News

Hore! Guru Segera Terima 3 Tunjangan Tambahan dari Kemdikbud

Karya Inovatif

Free Diklat 40JP : Trik Mudah Menyusun KTI INOBEL
Aplikasi Power Point

Pelatihan

Keunggulan Animasi Pembelajaran Menggunakan PowerPoint dalam Pendidikan