Karakteristik siswa dalam belajar memiliki perbedaan masing-masing. Hal ini perlu dipahami oleh seorang guru untuk memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri siswa.
Di era pendidikan digital, guru dan siswa memiliki kemudahan untuk saling meningkatkan kebersamaan dan kenyamanan. Dampak keduanya yakni menjadikan guru dan siswa memiliki energi positif sehingga akan membantu peningkatan dari sisi kognisi peserta didik.
Hanya saja, untuk membangun kedekatan, tentu para guru membutuhkan perjuangan yang ekstra. Tidak hanya sekedar dekat saat penyampaian konten pembelajaran, namun juga perlu memiliki strategi.
Salah satu strategi yang bisa dilakukan yakni dengan mendalami karakteristik siswa dalam belajar. Kondisi mereka jelas berbeda dengan kondisi guru sewaktu berada di masa sekolah bukan? Lantas, bagaimana cara memahaminya?
Mempelajari tentang karakteristik pembelajar, tentu bukan suatu hal yang mudah. Menurut Skinner, karakteristik pembelajar merupakan perilaku yang dibawa siswa ke dalam situasi belajar. Karakteristik tersebut yang memiliki pengaruh besar dalam perubahan perilaku siswa:
1. Adanya Perbedaan Individual
Perbedaan individual merupakan perilaku siswa dalam belajar yang dipengaruhi oleh bakat genetik dan informasi luar yang dapat mengaburkan keinginan terkuat. Siswa yang memiliki retardasi mental, bisa saja merupakan hasil dari warisan genetik.
Hanya saja, hal tersebut dapat diatasi bila terdapat program terencana yang mampu mengembangkan keterampilan baru. Sementara bila terdapat siswa yang kecanduan informasi luar yang kurang baik, dapat menyebabkan siswa memiliki pengalaman kegagalan dalam mempelajari keterampilan perilaku.
Misalnya, misal terdapat siswa yang ahli dalam dunia musisi. Seiring berkembangnya zaman, mereka akan terkaburkan dengan beberapa pilihan karir, minat artistik dan partisipasi dalam olahraga yang tidak direncanakan. Walhasil, siswa tidak lagi menginginkan menjadi musisi melainkan hal lain.
2. Kesiapan Belajar
Salah satu pembeda lainnya pada karakteristik pembelajar yakni perbedaan kesiapan belajar para siswa. Perlu diketahui, bahwa terdapat hal – hal yang menyebabkan adanya perbedaan kesiapan. Misal, terdapat sebagian siswa yang sudah mampu memahami cara merespon objek untuk jenjang kelas 1.
Namun, ternyata ada sebagian yang belum memahami nama dan fungsi objek. Perbedaan inilah yang perlu disiapkan oleh para guru agar perbedaan kesiapan belajar tidak menghambat tercapainya target belajar.
Halaman Selanjutnya