Sistem Belajar Mandiri – Di era seperti sekarang, proses belajar mengajar tidak harus dilakukan secara tatap muka tapi juga dapat dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh dan belajar mandiri.
Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri melainkan suatu proses belajar peningkatan kemauan dan keterampilan peserta didik supaya tidak tergantung kepada guru.
Menurut Holec (1981), belajar mandiri adalah kemampuan seseorang dalam bertanggung jawab atas proses pembelajarannya.
Sedangkan Haris Mujiman (2011) merumuskan belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif yang didorong oleh motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.
Kemampuan belajar mandiri merupakan kemampuan untuk menentukan tujuan dan menyelesaikan soal yang sulit secara mandiri. Untuk membantu mengembangkan kemampuan akademik siswa, hal yang terpenting adalah membuat siswa menikmati proses belajarnya.
Dengan belajar mandiri, siswa akan mampu menentukan cara belajar yang efektif, mampu melaksanakan tugas-tugas belajar dengan baik dan mampu untuk melakukan aktivitas belajar secara mandiri.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa dalam sistem belajar mandiri, maka dibutuhkan adanya evaluasi. Dengan melakukan evaluasi, guru dapat mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh peserta didik dan pelaksanaan evaluasi juga bermanfaat untuk mengukur tingkat keberhasilan mengajar seorang pendidik.
Sistem belajar mandiri memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk :
1) Menentukan tujuan belajar yang efektif dan efisien;
2) Merencanakan proses pembelajaran;
3) Menggunakan sumber belajar yang sesuai;
4) Membuat keputusan akademis;
5) Melakukan kegiatan yang telah dipilih untuk mencapai tujuan belajar.
Sistem Evaluasi dalam Sistem Belajar Mandiri
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah menentukan tujuan evaluasi. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tujuan, materi, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian belajar.
Evaluasi hasil belajar mandiri dapat dilakukan oleh peserta didik dengan membandingkan antara tujuan belajar dan hasil belajar yang telah dicapainya. Dengan melakukan evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah dicapai.
Evaluasi yang dilakukan berulangkali dapat berdampak pada motivasi belajar peserta didik terutama jika evaluasi tersebut memperoleh hasil memuaskan. Tetapi, jika hasil evaluasi yang diperoleh ternyata gagal dan berlangsung secara terus menerus maka dapat berdampak pada menurunnya motivasi belajar peserta didik.
Tujuan belajar dan evaluasi hasil belajar dapat ditetapkan sendiri oleh peserta didik, sehingga ia sepenuhnya menjadi pengendali kegiatan belajarnya. Dalam status pelatihan dalam sistem pendidikan formal tradisional, tujuan akhir belajar dari setiap unit penugasan dapat ditetapkan oleh pengajar, tetapi tujuan-tujuan antaranya ditetapkan sendiri oleh peserta didik.
Langkah-langkah evaluasi yang dapat dilakukan oleh peserta didik adalah:
- Mengikuti rencana dan mengukur kemajuan diri
Dari awal, peserta didik harus menyadari tujuan utama mereka melakukan evaluasi. Selain itu, peserta didik juga harus menyadari keahlian akademik yang harus dikembangkan serta kecakapan yang dapat diperoleh dari proses belajar mandiri.
Peserta didik harus mengevaluasi seberapa baik hasil belajar yang diperoleh sehingga mereka dapat memperbaiki pembelajarannya untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
- Tolok ukur pemahaman peserta didik
Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk mengetahui nilai belajar peserta didik melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar. Tujuan utama evaluasi hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai peserta didik yang dapat diukur dari skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol.
Sebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingka keberhasilan (pemahaman) peserta didik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan maka evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Adapun indikator keberhasilan untuk mengetahui pemahaman peserta didik adalah sebagai berikut :
- Daya serap peserta didik terhadap materi pelajaran mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
- Perilaku peserta didik yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus telah tercapai, baik secara individual maupun kelompok.
[Silakan dibagikan kepada guru-guru di seluruh Indonesia]
Penulis : Siti Mahsunah