Motivasi belajar adalah penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan yang sama dan diberikan peluang serta kondisi yang sama pula untuk mencapai sebuah tujuan, kerja yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Hal ini bisa di lihat dari pengamatan sehari- hari, secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Walaupun begitu, hal ini terkadang menjadi sebuah masalah , karena motivasi bukan lah suatu kondisi. Apabila motivasi peserta didik itu rendah umumnya diasumsikan bahwa peserta didik anak tersebut yang bersangkutan juga rendah.
Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan teori Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah ‘alasan’ yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang sering kali disamakan dengan ‘semangat’, seperti contoh dalam percakapan “saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi”. Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Motivasi belajar
Motivasi belajar sendiri memiliki makna, menurut Sardiman (2018:75) adalah “Keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”. Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara holistik, pendidik selalu mengetahui kapan peserta didik perlu dimotivasi selama proses belajar. Sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan arus komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan peserta didik serta meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Walaupun motivasi merupakan prasyarat penting dalam belajar, namun agar aktivitas belajar itu terjadi pada diri anak, ada faktor lain seperti kemampuan dan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan pula. Jika anak diberikan tugas- tugas belajar di luar kemampuannya, bagaimanapun mereka termotivasi, anak tersebut tidak akan mampu melakukanya. Oleh karena itu adalah bijaksana jika pendidik tidak mengharapkan terlalu banyak dari aspek motivasi. Tetapi motivasi belajar masih menjadi hal yang penting untuk meningkatkan semangat belajar peserta didik.
e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayan Indonesia.
Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI
Ingin dibantu mendaftar ? Hubungi 087719662338 (Rahma)
Penulis : Rahma Ta’nisa