Program percepatan belajar (akselerasi) – Program percepatan belajar (akselerasi) yakni program layanan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa dengan penyelesaian waktu belajar lebih cepat/ lebih awal dari waktu yang telah ditentukan, pada setiap jenjang pendidikan sehingga perlu adanya kenaikan level atau tingkat lebih cepat dari pada aturannya.
Akselerasi berarti percepatan belajar sebagai implikasi dari system belajar tuntas (master learning) juga menunjukkan adanya siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa dan mampu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan
jauh lebih cepat dan mempunyai nilai yang amat baik (>95) siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa ini memiliki karakteristik khusus yaitu tidak banyak memerlukan waktu dan bantuan dalam menyelesaikan percepatan kompetensi yang telah ditetapkan.
Sehingga program akselerasi adalah program layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa
dengan penyelesaian waktu belajar lebih cepat dari waktu yang ditentukan dari setiap satuan pendidikan. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Program pendidikan akselerasi sebagaimana dituangkan dalam Pedoman Penyelenggaraan
Program Percepatan Belajar SD, SLTP dan SMU (Depdiknas, 2001) memiliki tujuan umum dan khusus antara lain:
Tujuan Program Akselerasi
Secara umum, penyelenggaraan program percepatan belajar akselerasi bertujuan :
- Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektifnya.
- Memenuhi hak asasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan pendidikan bagi dirinya sendiri.
- Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik.
- Menimbang peran peserta didik sebagai asset masyarakat dan kebutuhan masyarakat utnuk pengisian Menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin masa depan.
Secara khusus, penyelenggaraan program percepatan belajar akselerasi bertujuan :
- Memberi penghargaan untuk dapat menyelesaikan program pendidikan secara lebih cepat sesuai dengan potensinya.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran peserta didik.
- Mencegah rasa bosan terhadap iklim kelas yang kurang mendukung berkembanganya potensi keunggulan peserta didik secara optimal.
- Memacu mutu siswa untuk peningkatan kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosionalnya secara berimbang.
Selain banyak sekali tujuan diselenggarakan program akselerasi ada banyak juga manfaat dari terselenggaranya program akselerasi.
Menurut Southern dan Jones (1991) menyebutkan beberapa keuntungan dari pelaksanaan program akselerasi bagi anak berbakat adalah :
Meningkatkan efisiensi. Siswa yang telah siap dengan bahan-bahan pelajaran dan menguasai kurikulum pada tingkat sebelumnya akan lebih baik dan lebih efisien.
Meningkatkan efektifitas. Siswa yang belajar pada tingkat kelas yang dipersiapkan dan menguasai ketrampilan-ketrampilan sebelumnya merupakan siswa yang paling efektif.
Membuka siswa pada kelompok barunya. Dengan program akselerasi, siswa dimungkinkan untuk bergabung dengan siswa lain
yang memiliki kemampuan intelektual dan akademis yang sama. Sehingga mereka tidak merasa bahwa mereka paling super.
Ekonomis. Keuntungan bagi sekolah ialah tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mendidik guru khusus anak berbakat. Prinsip-Prinsip Akselerasi
Menurut Iif dan Hendro (2011:59) menyebutkan beberapa prinsip-prinsip dari pelaksanaan program akselerasi bagi anak berbakat adalah :
Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh, belajar tidak hanya menggunakan otak (sadar, rasional, memakai otak kiri dan verbal), tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/Pikiran dengan segala emosi, indra, dan sarafnya.
Belajar adalah berkreasi bukan mengkonsumsi, pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar.
Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan, belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada satu waktu secara linear, melainkan menyerap banyak hal sekaligus.
Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik). Belajar paling baik adalah belajar dalam konteks. Kita belajar berenang dengan berenang, cara bernyanyi dengan bernyanyi.
Emosi positif sangat membantu pembelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan juga kuantitatif belajar seseorang. Perasaan positif mempercepat pembelajaran.
Sekian dari penulis, besar harapannya atas apa yang sudah ditulis bermanfaat untuk semua pihak.
Terima kasih.
Ditulis Oleh: Galih Pambudi