Strategi Pembelajaran – Menjadi seorang guru tentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Selain memperhatikan pola peningkatan kecerdasan peserta didik, anda juga perlu memastikan target hasil belajar mereka tercapai. Untuk dapat mengetahuinya, tentu anda akan melakukan beberapa penilaian.
Jika dirasa daya serapnya masih kurang, anda pun perlu melakukan beberapa perubahan pada strategi belajar yang anda lakukan.
Untuk meningkatkan capaian peserta didik, sang guru dapat meniru strategi belajar yang diterapkan oleh salah satu praktisi pendidikan, Ryan Oktapratama. Adapun beberapa strategi diantaranya yakni :
1. Strategi Konten
Strategi konten berkaitan dengan kemampuan guru dalam penyampaian materi. Sebagaimana yang diketahui bersama, bahwa kejelasan konten merupakan salah satu aspek yang berpengaruh dalam capaian belajar peserta didik.
Berikut beberapa tahapan dalam mewujudkan strategi konten yang baik :
Memilah Konten Materi per Bagian
Hal pertama yang perlu anda lakukan yakni dengan melakukan pemilahan konten. Bayangkan saja, apa yang terjadi bila peserta didik harus membaca keseluruhan konten tanpa ada penyaringan atau pemisahan?
Tentu kemampuan daya pikirnya tidak dapat mencerna semua pengetahuan dan target belajar yang diinginkan.
Sebab daya pikir seseorang hanya bisa melakukan penyerapan sedikit bertahap, bukan langsung secara komprehensif.
Selain itu, memberikan konten tanpa memilah terlebih dahulu, akan menimbulkan fenomena ambiguitas selama kegiatan belajar mengajar.
Pun juga akan meningkatkan kebosanan sebab peserta didik merasa bahwa konten pembelajaran yang disampaikan terlalu overload.
Maka dari itu, anda perlu melakukan pemilahan terlebih dahulu. Jika anda mengalami kebingungan, anda dapat melihat beberapa referensi terkait cara memilah konten pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Sebenarnya, aktivitas pemilahan konten tersebut selaras dengan penerapan kebijakan Merdeka. Kebijakan tersebut memberikan arahan bagi adanya penyederhanaan dalam penyampaian konten. Alih – alih guru mneyampaikan semuanya, lebih baik guru menjelaskan konten dengan beberapa fokus saja tanpa harus disampaikan semua.
Melakukan Aktivitas Perenungan
Tahapan selanjutnya yang dapat dilakukan yakni dengan lebih sering melakukan aktivitas perenungan. Merenungkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang diperlukan.
Salah satu tujuannya yakni untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap konten tersebut. Aktivitas tersebut dapat diterapkan bersama dengan para peserta didik di waktu tertentu.
Mempraktikkan Pembelajaran
Tahapan selanjutnya setelah melakukan perenungan yakni dengan mempraktikkan pembelajaran baik seacra individu maupun aktivitas kelompok.
Dalam praktik tersebut, guru dapat melakukan penilaian secara mendalam sebab akan terlihat mana peserta didik yang menguasai konten dan tidak. Bagi peserta didik yang memiliki daya serap lambat, anda bisa menjadikan aktivitas praktek tersebut, untuk memperdalam materi pembelajaran tertentu.
Memberikan Bimbingan Belajar
Aktivitas lain yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan kegiatan pemberian bimbingan belajar. Kegiatan ini penting sebab selain melakukan pengajaran, guru perlu memberikan pendampingan khususnya bagi slow-learners.
Pendampingan ini dilakukan agar terwujud pemerataan baik di sisi pengetahuan dan keterampilan di kelas. Sehingga beberapa peserta didik tidak merasa tertinggal dengan pembelajaran tersebut.
Mengidentifikasi Persamaan dan Perbedaan
Aktivitas lain yang bisa dilakukan oleh para guru yakni dengan melakukan proses identifikasi bersama peserta didik untuk mendalami terkait persamaan dan perbedaan pada konten yang sudah dipelajari bersama.
2. Strategi Rutin
Kemudian guru juga dapat melakukan beberapa aktivitas yang tercakup pada strategi rutin. Adapun beberapa aktivitas yang dapat dilakukan guru pada strategi tersebut yakni :
Memberikan Tujuan dan Rubrik Pembelajaran yang Jelas
Pertama, anda bisa memberikan penjelasan berkaitan dengan tujuan dan rubrik pembelajaran pada peserta didik. Hal ini penting sebab peserta didik dapat melakukan pemetaan pada agenda pembelajaran mereka.
Dengan mengetahui tujuan pembelajaran, proses KBM akan lebih terarah dan dapat meningkatkan produktivitas pembelajaran.
Melakukan Pencatatan serta Pemberian Apresiasi terhadap Perkembangan Peserta Didik
Selanjutnya, anda juga dapat melakukan beberapa pencatatan terutama mengagendakan kegiatan dalam memberikan apresiasi pada peserta didik.
Bentuk apresiasinya dapat bermacam – macam. Bisa dengan memilih peserta didik yang paling tanggap, suka bertanya, aktif dalam diskusi dan beberapa ranah lainnya.
Melakukan Penetapan pada Aturan, Prosedur dan Penataan Ruang Kelas
Selain itu, para guru juga dapat memberikan pergantian regulasi pada aturan kelas secara berkala.
Pergantian tersebut bukan berarti mengubah aturan secara keseluruhan. Namun hanya pada beberapa poin tertentu atau bahkan menambahkan poin yang sebelumnya tidak ada dalam peraturan.
Selain itu, guru juga dapat mengajak peserta didik agar terlibat dalam penataan ruangan kelas. Penataan tersebut merupakan hal yang dapat berpengaruh pada capaian pembelajaran peserta didik.
Suasana dan atmosfir tempat duduk yang nyaman dapat memberikan kekeluasaan untuk belajar dengan senang.
3. Strategi On the Spot
Aktivitas lainnya yang bisa dilakukan para guru yakni dengan melakukan strategi on the spot.
Maksud dari on the spot yakni guru mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan secara langsung tanpa memberikan informasi pada mereka sebelumnya. Adapun beberapa diantaranya yakni sebagai berikut :
Menyelenggarakan Permainan Akademis
Hal pertama yang dapat dilakukan yakni dengan mengadakan permainan akademis. Permainan akademis ini bisa diadakan secara sederhana bersama dengan peserta didik.
Hal ini akan menyenangkan apabila para peserta didik bisa melibatkan diri pada permainan tersebut. Guru pun perlu memastikan bahwa permainan yang diadakan sudah sesuai dengan konten pembelajaran yang sudah dibahas.
Melibatkan Pergerakan Fisik
Kemudian hal lainnya yakni guru mencoba untuk mengajak peserta didik agar lebih banyak dalam melibatkan pergerakan fisik. Pergerakan fisik sangat penting untuk menyeimbangkan intelektual dan aspek kebugaran dalam tubuh peserta didik.
Pemberlakukan Konsekuensi
Strategi selanjutnya yang dapat dilakukan oleh sang guru yakni dengan memberlakukan sanksi apabila terdapat para peserta didik yang melanggar poin peraturan. Tentu saja peraturan tersebut awalnya dibuat secara bersama.
Penggunaan Ekspresi Verbal dan Non – Verbal
Kemudian guru juga dapat mengekspresikan hal – hal yang verbal dan non – verbal terhadap peserta didik. Pengekspresian tersebut dapat memberikan dampak yang positif pada para peserta didik. Mereka akan lebih merasa diperhatikan dan merasa nyaman selama proses belajar.
Membantu Peserta Didik
Aktivitas selanjutnya yang bisa dilakukan yakni dengan lebih banyak membantu peserta didik. Guru perlu memahami bahwa bantuan yang diberikan tidak boleh terlalu banyak agar peserta didik tak merasa dirinya dimanja.
Kemanjaan tersebut juga dapat menyebabkan peserta didik enggan melakukan serangkaian usaha. Jika sudah demikian, tentu hal tersebut akan akan menghambat proses peningkatan kemandirian belajar dan rasa tanggung jawab dalam diri peserta didik.
Bukan berarti guru bersikap acuh pada peserta didik, namun bantuan yang diberikan harusnya tidak sampai menjadikan peserta didik abai dengan aspek perjuangan dalam belajar.
Nah demikian ulasan berkaitan dengan ragam strategi pembelajaran yang dapat diimitasi oleh para guru seantero negeri. Semoga ulasan ini bermanfaat dan dapat memberikan pencerahan. Salam pendidikan!
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)