Apa itu PCK?
Kita bisa bahas mulai dari sisi sejarah ditemukannya istilah PCK (Pedagogical Content Knowledge) dimulai pada tahun 1986, Dr Lee Shulman menyampaikan pidato kepada American Educational Research Association. Beliau prihatin tentang bagaimana guru dilatih dan merasa ada terlalu banyak penekanan pada metode pengajaran dengan mengorbankan konten. Beliau bertanya, “Ke mana konten itu pergi?” dimulai dari sebuah pertanyaan yang beliau ajukan. Yang paling penting dia menunjukkan perbedaan antara seorang guru dan spesialis konten. Perbedaan ini, katanya, disebabkan oleh pengetahuan khusus yang dimiliki guru untuk mengubah pengetahuan konten menjadi bentuk yang dapat diajar. Beliau kemudian menemukan istilah, ‘pengetahuan konten pedagogis’ (PCK) yang beliau gambarkan dengan kata-kata berikut ini,
“Dalam kategori PCK, saya memasukkan, untuk topik yang paling sering diajarkan dalam bidang studi seseorang, bentuk yang paling berguna dari representasi ide-ide tersebut, analogi, ilustrasi, contoh, penjelasan, dan demonstrasi yang paling kuat – singkatnya, cara mewakili dan merumuskan subjek yang membuatnya dapat dipahami oleh orang lain. PCK juga mencakup pemahaman tentang apa yang membuat pembelajaran topik tertentu menjadi mudah atau sulit: konsepsi dan prakonsepsi yang dibawa oleh siswa dari berbagai usia dan latar belakang ke dalam pembelajaran topik dan pelajaran yang paling sering diajarkan. Jika prakonsepsi tersebut adalah miskonsepsi, seperti yang sering terjadi, guru membutuhkan pengetahuan tentang strategi yang paling mungkin berhasil dalam mengatur kembali pemahaman peserta didik, karena peserta didik tidak mungkin muncul di hadapan mereka sebagai papan tulis kosong
(Shulman, 1986, hlm. 9). -10).”
PCK telah diterbitkan secara luas sejak saat itu, tetapi tugas yang paling sulit adalah mendefinisikan PCK secara akurat dan memberikan contoh bagi guru baru untuk dipahami dan digunakan di kelas. Peneliti telah belajar bahwa jauh lebih mudah untuk melakukan ini dengan mendefinisikan PCK sebagai unik untuk setiap mata pelajaran dan setiap kelas yang peneliti ajar. Tidak mungkin menyiapkan guru baru untuk setiap kelompok siswa atau setiap mata pelajaran yang mereka ajarkan. Namun, dimungkinkan untuk memberikan contoh spesifik PCK pada topik tertentu dan menyediakan alat untuk pengembangan PCK.
Definisi apakah yang tepat untuk menggambarkan PCK?
PCK dipahami sebagai multidimensi, yang berarti ada berbagai tingkatan di mana seseorang dapat menjelajahi konstruk. Ada dua jenis PCK yang menarik dalam diskusi ini yaitu PCK pribadi dan PCK kanonik (Gess-Newsome, 2015).
- PCK pribadi bervariasi dari guru ke guru dan dari konteks ke konteks. Ini juga mengacu pada pengetahuan yang dimiliki guru dan bagaimana mereka mempraktikkannya. Gess-Newsome mengacu pada PCK pribadi sebagai
“Pengetahuan, penalaran, dan perencanaan untuk mengajar siswa tertentu mata pelajaran tertentu dengan cara tertentu untuk tujuan tertentu dalam rangka meningkatkan kinerja siswa.”
- PCK Kanonik adalah Pedagogical Content Knowledge (PCK) bergantung pada topik yang diajarkan dan merupakan bagian dari tubuh pengetahuan yang ditetapkan oleh profesi pendidikan sains sebagai praktik yang baik. Dengan demikian, kita dapat menentukan kualitas PCK kanonik dan berbagi temuan umum tentang sifatnya. Jadi pembahasan selanjutnya terutama mengacu pada Pedagogical Content Knowledge PCK kanonik selain yang disebutkan.
- PCK menggunakan contoh-contoh dari berbagai topik sains dalam kurikulum. Empat komponen yang jelas muncul dari definisi Shulman adalah:
- Representasi: termasuk analogi, ilustrasi, contoh, penjelasan dan demonstrasi
- Apa yang membuat pembelajaran topik tertentu menjadi mudah atau sulit?
- Pengetahuan awal pelajar: konsepsi dan prakonsepsi yang dibawa siswa. Ini bisa jadi prasangka atau kesalahpahaman
- Pengetahuan tentang strategi pengajaran yang paling mungkin bermanfaat.
Ada 3 komponen PCK
Sekarang mari kita lihat lebih dekat lima komponen PCK dalam topik, dengan menggunakan topik yang berbeda sebagai contoh. Namun, perlu diingat bahwa PCK pada akhirnya membutuhkan interaksi lima komponen yang masing-masing berfokus pada tema tertentu.
- Pengetahuan Awal Siswa
Pengetahuan awal pelajar mengacu pada ide-ide (benar dan salah) yang dibawa pelajar ke pengajaran topik. Pengetahuan semacam ini juga mencakup pemahaman konteks pembelajar, termasuk latar belakang bahasa mereka, apa yang mereka sukai dan apa yang tidak mereka sukai, dan minat mereka.
2. Keunikan Kurikulum
Seperti disebutkan sebelumnya, penyorotan kurikulum melibatkan pengidentifikasian ide-ide besar untuk mengajarkan suatu topik. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk mulai mengajar suatu mata pelajaran. Ide yang bagus lebih dari sekadar judul topik. Untuk mengidentifikasi ide-ide besar, Anda perlu mempertimbangkan konsep-konsep penting yang menghubungkan topik. Tanpa memahami ide besar, pembelajar tidak dapat memahami subjek.
3. Representasi
Representasi dan analogi sangat penting dalam pengajaran mata pelajaran sains yang berkualitas, dan setiap mata pelajaran memiliki analogi yang efektif. Di bawah ini adalah dua contoh. Salah satunya dari kesetimbangan kimia dan yang lainnya dari sirkuit listrik. Salah satu gagasan paling penting untuk diungkapkan dalam mengajarkan sifat-sifat partikel materi adalah representasi materi secara ultramikroskopis. Salah satu gagasan paling penting untuk diungkapkan dalam mengajarkan sifat-sifat partikel materi adalah representasi materi secara ultramikroskopis.
Representasi untuk mengajarkan sifat partikulat materi.
Bergabunglah bersama dengan menjadi member e-Guru.id untuk meningkatkan skill dan pengetahuan Anda agar menjadi pendidik yang hebat dan dapatkan berbagai macam pelatihan gratis dan bonus lainnya. Daftarkan diri Anda sekarang juga!