Home / News

Senin, 10 Oktober 2022 - 22:01 WIB

Tanggapan Pemerintah tentang Kasus Diskriminasi SMAN 2 Depok

Dibaca 871 kali

Diskriminasi SMAN 2 Depok – Kasus Diskriminasi SMAN 2 Depok beberapa hari lalu juga mengundang tanggapan untuk memberikan tanggapan dari apa yang terjadi.

Sebelumnya viral di beberapa ruang maya internet, siswa-siswi dilarang menggunakan ruang untuk melaksanakan kegiatan Rohani Kristen (Rokris). Hal tersebut menyebar dengan cepat sehingga mengundang tanggapan dari pihak pemerintah. Dengan demikianlah muncul informasi mengenai Diskriminasi SMAN 2 Depok tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau yang lebih akrab disapa Kang Emil memberikan klarifikasi mengenai viralnya kasus tersebut.

“Budayakan tabayyun, kasus yang beredar mengenai siswa-siswi (Rohani Kristen) SMAN 2 Depok yang diduga mengalami diskriminasi dimana tidak diizinkan menggunakan ruang kelas untuk kegiatan keagamaan sudah diklarifikasi tidak benar oleh sekolah,” ujarnya di twitter.

Menurut Wawan Ridwan, Kepala Negeri 2 Depok hal tersebut tentu tidak benar. Isu tersebut hoax belaka. Kronologinya hal tersebut terjadi sebelum dimulainya , yaitu pada pukul 06.45 WIB, dimana murid melakukan kegiatan keagamaan dan penguatan sesuai keyakinan masing-masing.

Namun, kegiatan Doa Pagi bagi murid beragama Kristen dipindahkan ke ruang pertemuan lantai 2. Sebab, ruangan Multi Guna (MG) atau ruangan yang dimaksud akan dijadikan tempat penyimpanan seragam kelas X.

Baca Juga:  Segera Daftar! Diklat Nasional Gratis Bersertifikat: Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Karya Inovatif Guru

Informasi mengenai pindahnya ruangan Doa Pagi tersebut juga telah disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana & Prasarana, petugas , serta salah satu siswa Rohani Kristen.

Jadi, foto yang beredar mengenai siswa yang duduk di selasar/pelataran/Lorong seolah-olah tidak diberi akses untuk ruangan dalam rangka melaksanakan kegiatan keagamaan tersebut jelas tidak benar.

Kejadian sebenarnya adalah siswa-siswi sedang menunggu dibukakan pintu oleh petugas kebersihan yang kebetulan pada waktu tersebut sedang dalam perjalanan menuju ruangan yang dimaksud.

Selain itu, ada yang mengatakan bahwa SMA juga menghapus kegaitan ekskul. Padahal jelas-jelas ada sesuatu hal yang membuat ekskul bersangkutan ditiadakan sementara waktu. Sehubungan dengan hal yang terjadi, pemerintah juga turut angkat bicara mengenai kasus. Tidak terkecuali , Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Makarim.

Halaman Selanjutnya

Tanggapan Pemerintah dalam Kasus yang Terjadi

Share :

Baca Juga

News

Selamat! Awal Bulan Mei Pensiunan PNS Terima 3 Tunjangan Ini

News

Ribuan ASN PPPK Gugur! Formasi Tenaga Teknis Tetap Kosong

News

Tunjangan Sertifikasi Guru Triwulan 3 dan 4 Akan Naik

News

CEK SEGERA! KABAR GEMBIRA LULUSAN PPG DALJAB 2023 di MARET 2024

News

Sertifikasi Guru, Manfaat dan Besaran Tunjangannya

News

Perhatikan! Jadwal Pengumuman Kelulusan PPPK Guru 2023

News

PPPK dan PPG Akan Diintegrasikan untuk Memenuhi Guru Berkualitas

News

Syarat dan Cara Mengajukan Tunjangan Guru Honorer
Download Sertifikat Pendidikan Gratis