Home / News

Senin, 10 Oktober 2022 - 22:01 WIB

Tanggapan Pemerintah tentang Kasus Diskriminasi SMAN 2 Depok

Dibaca 803 kali

Diskriminasi SMAN 2 Depok – Kasus Diskriminasi SMAN 2 Depok beberapa hari lalu juga mengundang tanggapan pemerintah untuk memberikan tanggapan dari apa yang terjadi.

Sebelumnya viral di beberapa ruang maya internet, -siswi SMAN 2 Depok dilarang menggunakan ruang untuk melaksanakan kegiatan Rohani Kristen (Rokris). Hal tersebut menyebar dengan cepat sehingga mengundang tanggapan dari pihak pemerintah. Dengan demikianlah muncul informasi mengenai Diskriminasi SMAN 2 Depok tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau yang lebih akrab disapa Kang Emil memberikan klarifikasi mengenai viralnya kasus tersebut.

“Budayakan tabayyun, kasus yang beredar mengenai siswa-siswi (Rohani Kristen) SMAN 2 Depok yang diduga mengalami dimana tidak diizinkan menggunakan ruang kelas untuk kegiatan keagamaan sudah diklarifikasi tidak benar oleh ,” ujarnya di twitter.

Menurut Wawan Ridwan, Kepala Negeri 2 Depok hal tersebut tentu tidak benar. Isu tersebut hoax belaka. Kronologinya hal tersebut terjadi sebelum dimulainya pembelajaran, yaitu pada pukul 06.45 WIB, dimana murid melakukan kegiatan keagamaan dan penguatan sesuai keyakinan masing-masing.

Namun, kegiatan Doa Pagi bagi murid beragama Kristen dipindahkan ke ruang pertemuan lantai 2. Sebab, ruangan Multi Guna (MG) atau ruangan yang dimaksud akan dijadikan tempat penyimpanan seragam kelas X.

Baca Juga:  Apakah Benar P4 Umum Sekolah Swasta Harus Ijin Kepala Sekolah? Berikut Informasi Lengkapnya

Informasi mengenai pindahnya ruangan Doa Pagi tersebut juga telah disampaikan oleh Wakil Bidang Sarana & Prasarana, petugas , serta salah satu siswa Rohani Kristen.

Jadi, foto yang beredar mengenai siswa yang duduk di selasar/pelataran/Lorong seolah-olah tidak diberi akses untuk ruangan dalam rangka melaksanakan kegiatan keagamaan tersebut jelas tidak benar.

Kejadian sebenarnya adalah siswa-siswi sedang menunggu dibukakan pintu oleh petugas kebersihan yang kebetulan pada waktu tersebut sedang dalam perjalanan menuju ruangan yang dimaksud.

Selain itu, ada berita yang mengatakan bahwa SMA juga menghapus kegaitan ekskul. Padahal jelas-jelas ada sesuatu hal yang membuat ekskul bersangkutan ditiadakan sementara waktu. Sehubungan dengan hal yang terjadi, pemerintah juga turut angkat bicara mengenai kasus. Tidak terkecuali Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (), Makarim.

Halaman Selanjutnya

Tanggapan Pemerintah dalam Kasus yang Terjadi

Share :

Baca Juga

News

Selamat! Honorer Akan Peroleh Uang Pensiunan, Ini Penjelasan MenPAN-RB
Ilustrasi Peserta PPG Dalam Jabatan 2023

News

Ada Agenda Penting Guru Non Sertifikasi Di Tanggal 22 Juli

News

Cek Kemampuan Literasi Pendidik Anda di Sini, Tahap Berkembang atau Mahir?

News

Selamat Guru TK Sampai SMA Dapat Hadiah Dari Kemdikbud Ristek, Simak Selengkapnya!

News

Hanya Urusan Uang Ini, PPPK dan PNS Selevel! Lainnya Beda

News

Kemdikbud Tetapkan Seleksi Kompetensi PPPK Guru Untuk Pelamar P2 dan P3
Ilustrasi Peserta PPG Dalam Jabatan 2023

News

Kabar Baik Untuk Guru Honorer P1, Menjelang PPPK 2023

News

Terbaru! KemenPAN-RB Terbitkan 2 Surat Untuk Nasib Guru Kedepan
Download Sertifikat Pendidikan Gratis