Kita sebagai guru kerap dihadapkan dengan berbagai macam pertanyaan. Salah satunya adalah pertanyaan, ‘hard work’, atau ‘fun’?
Sebagai seorang guru, Anda pernah ditanya soal demikian oleh beberapa orang. Baik itu pertanyaan yang dilontarkan secara serius atau bercanda. Dan ternyata, dalam berbagai pengalaman, pertanyaan ini ternyata justru mendapatkan sambutan, alias jawaban yang cukup unik. Karena keduanya merupakan pilihan yang agak berat.
Dan jawaban paling aman yang kerap dipilih oleh banyak rekan guru adalah hard work yang fun. Tentu, ini adalah sebuah jawaban yang unik dan menarik. Alasannya sederhana, karena tidak semua yang hard work harus menegangkan.
Kita meski menyadari, bahwasanya pembelajaran yang fun alias menyenangkan merupakan unsur penting, atau bahkan sudah menjadi unsur pokok dalam sebuah proses pembelajaran. Tidak heran jika para pakar otak menyatakan, bahwa proses inilah yang jauh lebih efektif, sesuai cara kerja otak manusia.
Namun perlu dipahami juga, bahwa ketika Anda hanya menangkap rasa bahagia atau senang, maka ini bisa saja membuat para siswa justru mendapatkan pemahaman yang kurang lengkap. Yang kemudian, bisa membuat standar pembelajaran menjadi menurun.
Belajar yang fun, tidak selamanya tidak ada tugas, tidak ada PR, tidak ada hafalan, atau yang lainnya.
Dan yang menjadi tantangan terbesarnya adalah, apakah kita, sebagai seorang guru mampu memadukan hard work dengan fun ini? Dalam artian, bisa mewujudkan kerja keras dalam belajar menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan dan membanggakan para siswa?
Tentu, hal ini merupakan perkara yang cukup sulit. Tidak perlu khawatir, karena Anda bisa mengikuti beberapa cara supaya hard work dan fun dapat beriringan.
- Kerja keras itu sebuah kebanggaaan
Dalam proses belajar mengajar, usahakan untuk membangun sebuah lingkungan dan suasana belajar yang selalu menghargai. Yakni, menghargai siapapun yang mempunyai ketekunan, kerja keras, sampai dengan pantang menyerah.
Dalam hal ini, Anda tidak perlu melakukannya dengan memberikan tekanan, ancaman, hingga marah. Karena sebenarnya, Anda sudah dapat melakukannya hanya dengan mendukung mereka, sikap rasional, memberikan komentar positif, konsisten, dan mendampingi mereka. Karena bagaimanapun, kerja keras merupakan sebuah kebanggan. Maka dengan demikian, harga diri seorang anak pasti akan meningkat.
Sebagai fasilitator di sekolah, kita meski membangun kesenangan mereka dengan meningkatkan harga dirinya. Oleh karena itu, yakinkan pada mereka, bahwa perasaan bahagia yang paling keren adalah ketika mereka bisa meningkatkan harga dirinya. Dan salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan bekerja keras.
- Kerja keras dulu, bersenang-senang kemudian
Kita sudah harus bisa menanamkan motivasi ini kepada anak-anak. Di mana, kalimat motivasi ini layaknya peribahasa bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Kita mesti mampu meyakinkan mereka, bahwasanya bekerja keras tidaklah sama dengan rasa lelah. Dan salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengubah seluruh jenis tugas menjadi tantangan bagi mereka. Tantangan untuk ketahanan diri, fisik, jiwa, dan otak.
Dengan demikian tugas sebagai guru akan terasa menyenangkan, meskipun cukup berat tetapi akan tetap ada unsur fun (menyenangkan).
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!