Home / Opini

Senin, 20 Juni 2022 - 14:12 WIB

Urgensi Literasi Digital Bagi Gen-Z

Dibaca 1,156 kali

Literasi Digital – Hingga  saat  ini,  kemampuan   di  kalangan  anak  muda masih  dikatakan  cukup rendah. Hal ini terlihat dari cara remaja mencari informasi.Remaja tidak menyadari kredibilitas sumber dari -konten yang mereka ambil, tetapi hanya isu-isu yang mereka butuhkan.

Hal ini menunjukkan kurangnya daya kritis di kalangan anak muda. Salah satu penyebab meningkatnya informasi hoaks, cyberbullying, pencemaran nama baik, dan hatespeech adalah karena rendahnya   digital.

Istilah semakin banyak dibaca dan didengar belakangan ini, terutama dalam -berita dari situs web bahkan tahun 2021 kemarin pemerintah melalui Kemkominfo sangat masif-masifnya mengadakan webinar literasi digital.

Menurut Douglas A.J. Belshaw, ada delapan faktor kunci dalam meningkatkan literasi digital, antara lain memahami budaya dalam dunia digital, kognitif atau berpikir dalam mengevaluasi konten, unsur konstruktif atau inovatif, komunikasi, unsur kemandirian yang bertanggungjawab, kreativitas, faktor penting dalam menangani konten, serta tanggung jawab  sosial. Jika kita memiliki kedelapan faktor tersebut, kemampuan digital kita sudah  dapat dikatakan tinggi, di mana kita tidak akan mudah dipengaruhi melalui hoax, ekspresi jahat, cyberbullying, dan bahkan penipuan.

Baca Juga:  Guru dan Strategi Dalam Literasi Digital

adalah generasi yang lahir dan hidup di yang berkembang pesat. Oleh karena itu, Gen-Z   akrab dengan teknologi digital seperti teknologi informasi, teknologi komunikasi, dan internet tentunya. Pada saat ini, era Gen-Z yaitu mereka yang berusia 10-24 tahun. Dengan kata lain, Generasi Z adalah   remaja. Dan   menurut survei APJII 2019-2020, remaja-remaja inilah yang memiliki penetrasi internet tertinggi di Indonesia. Namun apakah para remaja dan Gen-Z ini memiliki   literasi digital yang tinggi? Jelas, penelitian telah menunjukkan bahwa Generasi Z dikategorikan lemah dalam kemampuan digital.

Tentu saja, tanggung jawab untuk ini tidak hanya terletak pada Gen-Z, tetapi juga pada pemerintah,  sosial,  ilmuan,  aktivis,  dan  pemangku  kepentingan  di  masyarakat.  Agar remaja mendapatkan tingkat literasi digital yang ideal, diperlukan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan. Ukuran ini sudah ada,  yakni melalui  Indeks  Literasi Digital  yang diluncurkan UNESCO pada 2018.

Halaman Selanjutnya

Kemampuan Indeks Literasi Digital

Share :

Baca Juga

News

Problematika Pendidikan di Indonesia

News

Kumpulan Soal Pretest PPG 2022 Guru TK, PAUD, dan RA Sesuai Kisi-kisi Lengkap dengan Jawaban

Edutainment

Memajukan Pendidikan Indonesia

Opini

Evolusi Kurikulum Pendidikan: Orientasi Belajar, Pergeseran Cita-Cita, dan Kemajuan Teknologi

News

Langkah-langkah Menyusun Bahan Ajar

Media Mengajar

Strategi Pembelajaran E-Learning di Era Digital

Opini

Kenali 10 Ciri Orang yang Memiliki Kecerdasan Emosional Tinggi

News

Tips Menghadapi Penilaian Akhir Semester Bagi Guru dan Peserta Didik
Download Sertifikat Pendidikan Gratis