Home / Pelatihan / Pengembangan Guru

Rabu, 1 November 2023 - 17:12 WIB

Konsep Asesmen pada Kurikulum Merdeka

Dibaca 25,370 kali

Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam membangun sebuah negara yang berkembang. Oleh karena itu, kurikulum adalah instrumen kunci dalam memastikan kualitas yang efektif. Pada tahun 2020, Indonesia memperkenalkan “Kurikulum Merdeka” yang bertujuan untuk mengubah pendekatan pendidikan di negara ini. Salah satu komponen penting dari Kurikulum Merdeka adalah konsep asesmen yang baru. Artikel ini akan menjelaskan lebih rinci mengenai konsep dalam konteks Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka adalah pendekatan baru dalam sistem pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada dan dalam proses . Kurikulum ini mencoba untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan minat siswa, serta mengurangi tekanan yang terlalu berat dari kurikulum nasional sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan dan efektif.

Konsep Asesmen pada Kurikulum Merdeka

  1. Salah satu konsep penting dalam Kurikulum Merdeka adalah asesmen formatif. Asesmen ini berfokus pada pemantauan berkelanjutan terhadap perkembangan siswa selama proses pembelajaran. Guru dapat menggunakan berbagai alat dan teknik asesmen untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, serta mengadaptasi metode pengajaran sesuai kebutuhan mereka. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran.
  2. Portofolio Siswa Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan portofolio siswa sebagai alat asesmen. Portofolio ini berisi kumpulan karya siswa yang mencerminkan progres mereka dalam pembelajaran. Dengan menggunakan portofolio, siswa dapat melihat perkembangan mereka dari waktu ke waktu, sementara guru dapat mengevaluasi kemajuan siswa dengan lebih holistik.
  3. Asesmen Autentik Asesmen autentik adalah jenis asesmen yang mencerminkan situasi nyata di luar kelas. Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan tugas dan proyek yang relevan dengan dunia nyata sebagai bagian dari proses asesmen. Hal ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan yang mereka pelajari dalam situasi praktis.
  4. Asesmen Keterampilan Soft Selain pengetahuan akademis, Kurikulum Merdeka juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan soft, seperti kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Asesmen keterampilan soft menjadi bagian integral dari proses pembelajaran, dan guru diharapkan untuk mengukur perkembangan siswa dalam hal ini.
  5. Self-Asesmen dan Peer- juga menggencarkan praktik self-asesmen dan peer-asesmen. Siswa diajarkan untuk secara mandiri mengevaluasi kemajuan mereka sendiri dan memberikan umpan balik kepada teman sekelas. Hal ini tidak hanya membangun kemampuan diri, tetapi juga mempromosikan budaya belajar yang inklusif dan kolaboratif.
Baca Juga:  Tips Mengajarkan Storytelling Kepada Siswa dengan Baik dan Menarik

Halaman Selanjutnya

Perubahan

Share :

Baca Juga

Kompetensi Guru

Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan Untuk Mensukseskan Implementasi Projek P5

Pelatihan

Pentingnya Mengolah Profil Pelajar Pancasila dalam Pendidikan

Pelatihan

Keunggulan dalam Penerapan Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi

News

Apakah Syarat PPPK Harus Honorer Dulu? Berikut Informasi Lengkapnya

News

Segera Daftar! Diklat Nasional Gratis Bersertifikat: Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Karya Inovatif Guru

Pelatihan

Keuntungan Menggunakan Inovasi Pembelajaran PowerPoint

Pengembangan Guru

5 Langkah Penting Kepala Sekolah sebelum Melakukan Observasi Kinerja Guru

Pelatihan

Cara Membuat Animasi Pembelajaran dengan Canva
Download Sertifikat Pendidikan Gratis