Home / Pelatihan / Pengembangan Guru

Rabu, 1 November 2023 - 17:12 WIB

Konsep Asesmen pada Kurikulum Merdeka

Dibaca 25,451 kali

Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam membangun sebuah negara yang berkembang. Oleh karena itu, adalah instrumen kunci dalam memastikan kualitas yang efektif. Pada tahun 2020, Indonesia memperkenalkan “Kurikulum Merdeka” yang bertujuan untuk mengubah pendekatan pendidikan di negara ini. Salah satu komponen penting dari Kurikulum Merdeka adalah konsep asesmen yang baru. Artikel ini akan menjelaskan lebih rinci mengenai konsep asesmen dalam konteks Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka adalah pendekatan baru dalam sistem yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada dan dalam pembelajaran. Kurikulum ini mencoba untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan minat siswa, serta mengurangi tekanan yang terlalu berat dari sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan efektif.

Konsep Asesmen pada Kurikulum Merdeka

  1. Salah satu konsep penting dalam Kurikulum Merdeka adalah asesmen formatif. Asesmen ini berfokus pada pemantauan berkelanjutan terhadap perkembangan siswa selama proses pembelajaran. Guru dapat menggunakan berbagai alat dan teknik asesmen untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, serta mengadaptasi pengajaran sesuai kebutuhan mereka. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran.
  2. Portofolio Siswa Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan portofolio siswa sebagai alat asesmen. Portofolio ini berisi kumpulan karya siswa yang mencerminkan progres mereka dalam pembelajaran. Dengan menggunakan portofolio, siswa dapat melihat perkembangan mereka dari waktu ke waktu, sementara guru dapat mengevaluasi kemajuan siswa dengan lebih holistik.
  3. Asesmen Autentik Asesmen autentik adalah jenis asesmen yang mencerminkan situasi nyata di luar kelas. Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan tugas dan proyek yang relevan dengan dunia nyata sebagai bagian dari proses asesmen. Hal ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi praktis.
  4. Asesmen Keterampilan Soft Selain pengetahuan akademis, Kurikulum Merdeka juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan soft, seperti kemampuan , berkomunikasi, dan berkolaborasi. Asesmen keterampilan soft menjadi bagian integral dari proses pembelajaran, dan guru diharapkan untuk mengukur perkembangan siswa dalam hal ini.
  5. Self-Asesmen dan Peer-Asesmen Kurikulum Merdeka juga menggencarkan praktik self-asesmen dan peer-asesmen. Siswa diajarkan untuk secara mandiri mengevaluasi kemajuan mereka sendiri dan memberikan umpan balik kepada teman sekelas. Hal ini tidak hanya membangun kemampuan evaluasi diri, tetapi juga mempromosikan budaya belajar yang inklusif dan kolaboratif.
Baca Juga:  Pengelolaan Kinerja Guru

Halaman Selanjutnya

Perubahan

Share :

Baca Juga

Pelatihan

Strategi Pengelolaan Kelas untuk Menciptakan Lingkungan Pembelajaran yang Produktif

Edutainment

Tips Membuat Berbagai Tipe Asesmen dengan Mudah
kompetensi literasi pendidik

Pengembangan Guru

3 Alasan Kenapa Pengembangan Literasi Guru Sangat Penting, Simak Cara dan Contoh Pengembangannya

Pelatihan

Berikut Strategi Naik Pangkat Online Terbaru

Pelatihan

Keunggulan Membuat Bukti Karya dalam Pendidikan

Pelatihan

Pentingnya Softskill Guru dalam Membentuk Generasi Unggul

News

Ingin Mengatasi Learning Loss? Yuk Ikut Diklat Bersertifikat 35JP
asemen di awal pembelajaran

Pengembangan Guru

Video: Contoh Diskusi Persiapan sebelum Observasi Kinerja Guru
Download Sertifikat Pendidikan Gratis