Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan pembelajaran jarak jauh atau belajar online menghasilkan anak-anak yang learning loss.
Learning loss adalah istilah yang digunakan untuk menyebut hilangnya pengetahuan dan keterampilan, baik itu secara umum atau spesifik, atau terjadinya kemunduran proses akademik karena faktor tertentu
Kondisi tersebut adalah periode libur panjang pada kalender akademik, peristiwa putus sekolah yang dialami peserta didik karena kemiskinan, hingga ditutupnya sekolah tatap muka karena pandemi.
Ada juga dari segi fasilitas dan infrastruktur juga tidak memadai, seperti ketersediaan jaringan internet, perangkat atau kepemilikan gawai, laptop, listrik dan lainnya masih belum maksimal. Belum lagi di Indonesia masih banyak daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan) yang sangat sulit melakukan KBM online. Ditambah lagi, tak sedikit guru yang memiliki kompetensi digital yang kurang maksimal.
Proses perubahan pembelajaran dari tatap muka ke pembelajaran daring memunculkan tantangan bagi peserta didik, pendidik dan orangtua. Seluruh elemen pendidikan diharuskan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru, mulai dari metode pembelajaran, teknologi yang digunakan, sampai rancangan belajar yang disesuaikan dengan kondisi pandemi.
Ciri – ciri peserta didik terkena learning loss :
- Semangat belajar yang menurun
- Teledor dan lalai mengenai tugas
- Peserta didik suka mengeluh
- Grafik nilai yang menurun
- Motivasi belajar turun
Dampak dari Learning Loss kondisi ini terus berlanjut maka dikhawatirkan akan banyak peserta didik yang pengetahuan dan keterampilannya tidak sebaik sebelum pandemi terjadi. Karena dengan adanya pandemi ini, beberapa peserta didik mengalami penurunan.
Ada beberapa solusi untuk mengatasi adanya learning loss, salah satunya dalam melaksanakan pembelajaran pendidik menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan efektif, model pembelajaran berbasis proyek atau sering disebut dengan pjbl merupakan model pembelajaran yang efektif untuk mengatasi adanya learning loss.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek merupakan suatu bentuk kerja yang memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja secara mandiri.
Lalu, bagaimana sekolah mengatasi learning loss? Bagaimana sekolah membuat pembelajaran yang sesuai dengan profil pelajar pancasila yang dapat menstimulasi peserta didik? Untuk mengetahui hal tersebut, Anda dapat mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh e-Guru.id secara online pada tanggal 17 Maret – 25 Maret 2022 melalui zoom meeting.
Diklat ini berjudul “Implementasi Model Project Based Learning berbasis Literasi sebagai Materi Esensial dalam Kurikulum Merdeka” dengan menghadirkan narasumber yang sudah berpengalaman dibidangnya, ibu Diana Earlyana Lesmana.
Dengan mendaftar, Anda akan mendapatkan beberapa fasilitas yang menarik diantaranya sebagai berikut :
- Sertifikat 35JP
- Undangan
- Rekap Daftar Hadir
- Materi Workshop
- Contoh Laporan Pengembangan Diri
- Contoh Laporan Kegiatan
- Akses Zoom Meeting
- Pendampingan Via Telegram
Tidak hanya itu, Anda juga akan mendapatkan Spesial Bonus Menarik :
Template PPT Rancangan Project Based Learning
Untuk mengikuti diklat ini, tentunya Anda harus membayar sebagai peserta pelatihan hanya sebesar :
Member e-Guru : Rp. 89.000
Umum / Non Member : Rp. 109.000
Langkah Pendaftaran
- Transfer biaya ke: Rek. 1178341190 (BNI) a.n Haris Pribadi
- Mengisi Link Pendaftaran
Apabila ingin dibantu bisa menghubungi 083128338635 (Amel)
Jika ingin mengetahui informasi seputar pendidikan, pelatihan dan diklat bisa klik disini
Dapatkan Informasi Guru Terupdate dengan bergabung di Channel Telegram : https://t.me/wartagurudotid