TKA SBMPTN – Tes Kompetensi Akademik pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (TKA SBMPTN) merupakan tes ujian masuk universitas dengan melibatkan pemahaman akademik.
“Tidak ada lagi tes mata pelajaran, hanya ada tes untuk kemampuan bernalar, problem solving, dan potensi kognitif melalui tes skolastik.” ujar Nadiem Makarim pada acara Peluncuran Merdeka Belajar Episode 22: Transformasi Seleksi Masuk PTN.
TKA SBMPTN ini tentu mengejutkan seluruh siswa yang sudah menyiapkan proses tes masuk perguruan tinggi dari saat ini. Seperti menabung untuk membeli buku soal, course-course pelajaran hingga memesan paket kelas tambahan pada bimbel ternama.
Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi mahasiswa adalah termasuk suatu pencapaian yang dapat dimiliki oleh seorang siswa, apalagi bagi yang ingin berkompeten pada bidang-bidang yang diiginkan.
Seperti dikutip dari republika.com, seorang siswa SMA asal Purbalingga mengatakan bahwa tujuan Mas Menteri (Nadiem Makarim) sangat bagus karena turut meringankan biaya bimbingan belajar.
Namun yang disayangkan adalah informasi yang disampaikan mendadak, sehingga tidak bisa dibatalkan.
“Saya pribadi suka banget sama mata pelajaran kimia dan fisika, jadi kondisi seperti sekarang ini kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.” katanya.
Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto menjelaskan bahwa transformasi seleksi masuk PTN ini memang akan mulai diterapkan pada tahun 2023 mendatang.
Transformasi ini dilakukan melalui Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.
Perubahan Sistem SNMPTN 2023
Dalam aturan yang telah diterbitkan, siswa sekolah menengah ke atas bisa memiliki jurusan SNMPTN sesuai minat dan bakat. Artinya kini siswa lebih dipacu untuk sesuai dengan passion atau keinginan mereka.
Alasan dasar dalam implementasi sistem seleksi nasional ini adalah karena pada tahun sebelumnya dan beberapa tahun ke belakang banyak siswa yang masih kesulitan dalam memilih jurusan di luar peminatan saat SMA.
Sehingga siswa tidak bisa mengeksplorasi prodi yang mereka inginkan karena keterbatasan pada peminatan yang ada.
Solusi yang dikatakan oleh Mas Menteri juga sejalan dengan Kurikulum Merdeka dimana siswa diharapkan mampu memiliki esensi dalam belajar serta kemampuan bernalar yang baik.
Diakui juga bahwa tes skolastik memiliki kesamaan dengan asesmen nasional sehingga siswa yang sudah mengerjakannya tidak akan terkejut dengan model soal maupun tes yang ada.
Halaman Selanjutnya
Model tes seleksi masuk perguruan tinggi