Home / Pengembangan Guru

Senin, 22 Juli 2024 - 14:21 WIB

Alasan tentang Pentingnya Peningkatan Kinerja Guru

Dibaca 150 kali

Peningkatan kinerja guru bukan hanya untuk keperluan administratif belaka. Lebih dari itu, dengan peningkatan kinerja ini juga akan memberikan pengaruh kepada kualitas secara umum. Namun terkadang, jika mendengar istilah “peningkatan kinerja” menjadi momok bagi sebagian guru.

Sebagai seorang guru, pernahkan Anda dikunjungi dan diamati oleh atasan saat mengajar di kelas? Apa yang Anda rasakan saat itu? Apakah Anda merasa khawatir sedang dinilai, atau mungkin merasa gugup dan tegang? Atau, apakah Anda merasa bersemangat dan bahagia karena ada kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang membangun?

Sebenarnya, peningkatan praktik kinerja guru tak perlu menjadi beban bagi guru. Sebab, praktik ini adalah upaya guru dalam meningkatkan kinerja atau pada satu indikator kinerja pilihan. Upaya ini dijalankan melalui siklus peningkatan kinerja yang menekankan pada pengalaman langsung.

Mengapa peningkatan diperlukan bagi guru?

Untuk memahami tentang mengapa peningkatan praktik kinerja guru sangat penting, mari kita melihat gambaran berikut ini.

Pak Anto, misalnya, sebagai guru, ia  tidak pernah mendapatkan umpan balik tentang efektivitas pembelajaran yang dilakukannya dari kepala sekolah. Akibatnya, Pak Budi tidak pernah merasa ada kebutuhan untuk perbaikan pembelajaran. Alhasil, kompetensinya sebagai seorang pendidik cenderung tidak meningkat.

Hal yang berbeda dialami oleh Pak Andi. Atasan Pak Andi mendorongnya untuk berefleksi, menyadari hal-hal yang sudah baik dalam kinerjanya, serta memahami tantangan yang ia hadapi. Pak Andi mendapat umpan balik yang membangun melalui diskusi dengan atasannya, dan ia juga mendapat dukungan untuk menindaklanjuti hasil refleksi dan diskusi tersebut. Hal ini membuat Pak Andi memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap kinerjanya sendiri, merasa berdaya untuk mengembangkan diri, dan meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru.

Dari ilustrasi di atas, kita dapat memahami bahwa refleksi dan umpan balik adalah dua hal yang sangat penting dalam . Oleh karena itu, sekolah didorong untuk memastikan setiap guru mendapatkan umpan balik dan melakukan .

Lalu, apa yang membuat banyak guru merasa khawatir terhadap peningkatan praktik kinerja?

Banyak guru merasa harus menampilkan hasil yang sempurna meskipun tidak menggambarkan kenyataan kinerja sehari-hari mereka. Padahal, peningkatan praktik kinerja bukanlah penilaian dan penghakiman terhadap kekurangan guru. Peningkatan praktik kinerja tidak berorientasi pada hasil, melainkan pada kualitas refleksi, upaya , dan perbaikan praktik yang dilakukan guru setelahnya.

Baca Juga:  Memilih Metode Penilaian yang Tepat Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran

Guru perlu mengakui tantangan yang dihadapi di kelas agar memiliki pijakan untuk melakukan perbaikan kinerjanya. Kita perlu memahami bahwa peningkatan praktik kinerja bukanlah tuntutan administratif semata, bukan tambahan pekerjaan baru, dan tidak boleh membuat guru mengabaikan murid. Peningkatan praktik kinerja dilakukan sebagai bagian dari proses pendidikan yang berkelanjutan.

Peran Kepala Sekolah dalam

Peran atasan, yakni kepala sekolah, sangat penting untuk mencapai tujuan dari peningkatan kinerja. Kepala sekolah harus menjadi pihak yang mendorong refleksi agar guru dapat mengenali kekuatan dan tantangan mereka.

Kepala sekolah melakukan observasi terhadap praktik pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, bukan untuk menilai atau menghakimi, tetapi justru untuk memberikan pandangan objektif terhadap kinerja guru.

Dari refleksi yang dilakukan guru, ditambah dengan observasi yang dilakukan oleh kepala sekolah, maka tindak lanjut yang dihasilkan merupakan kesepakatan yang tepat sasaran dan berdampak pada peningkatan kualitas praktik pembelajaran.

Agar proses ini berjalan dengan baik, kepala sekolah perlu memiliki kemampuan coaching, observasi, analisis, serta komunikasi yang positif.

Jika digambarkan dalam sebuah siklus, peningkatan praktik kinerja dapat dimulai dengan diskusi persiapan, dilanjutkan dengan observasi kinerja. Setelah observasi kinerja dilaksanakan, kembali bertemu untuk melakukan diskusi tindak lanjut. Guru kemudian melakukan upaya tindak lanjut dan diakhiri dengan tahap .

Sebelum memulai siklus peningkatan praktik kinerja, ada baiknya kepala sekolah memberikan atau pemahaman kepada para guru terlebih dahulu. Guru-guru perlu memahami bahwa proses ini adalah kesempatan bagi mereka untuk berkembang dan berdaya. Dalam proses peningkatan praktik kinerja, guru memiliki kendali untuk menentukan tujuan belajarnya, sementara kepala sekolah berperan sebagai coach dalam sesi diskusi tindak lanjut.

Pada intinya, yang perlu dipahami bahwa semangat yang ingin dibangun dalam peningkatan praktik kinerja adalah proses belajar dari pendidik. Dengan begitu, kekurangan dianggap sebagai kesempatan belajar, bukan aib. Pikiran inilah yang perlu dimiliki oleh atasan dan juga guru sebelum memulai siklus peningkatan praktik kinerja.

SIMAK VIDEO BERIKUT INI: 

Share :

Baca Juga

Edutainment

Platform Rapor Pendidikan : Identifikasi, Refleksi & Benahi

News

Contoh Coaching (Bimbingan) Kepala Sekolah untuk Memecahkan Masalah Guru

Pelatihan

Upload Praktik Baik Aksi Nyata PMM

Pelatihan

Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning: Mendorong Kreativitas dan Pemecahan Masalah Aktif

Pelatihan

Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Pelatihan

Cara Membuat Pembelajaran yang Menyenangkan
kompetensi literasi pendidik

Pengembangan Guru

Mengenal Kemampuan Literasi Pendidik dan Langkah-Langkah untuk Meningkatkannya

Pelatihan

Penerapan Kecerdasan Buatan pada Proses Pembelajaran
Download Sertifikat Pendidikan Gratis