Home / News

Senin, 21 Februari 2022 - 09:00 WIB

Blended Learning, Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi

Dibaca 480 kali

Blended learning merupakan salah satu model pembelajaran terbaik yang bisa diimplementasikan di sekolah. Pada saat pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan berubah dari berubah menjadi pembelajaran daring atau online.

Blended learning dapat diartikan atau didefinisikan sebagai model pembelajaran yang menggabungkan model pembelajaran tradisional (tatap muka) dengan model pembelajaran daring (e-learning) yang mengkombinasikan pembelajaran sinkron (synchronous) dan asinkron (asynchronous) secara tepat guna untuk mencapai .

Apa itu pembelajaran sinkron (synchronous)?

Pembelajaran sinkron adalah pembelajaran yang dilakukan secara bersamaan antara guru dan mengggunakan teknologi video cofference atau chatting. Contoh alat yang dapat digunakan adalah google clashroom, zoom, dsb.

Apa itu pembelajaran asonkron(asynchronous)?

Berbeda dengan pembelajaran sinkron, pembelajaran asinkron ini tidak terjadi secara langsung dan tidak interaktif. Pembelajaran ini bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Guru dapat menyediakan secara online, dan siswa dapat mengaksesnya. Contoh pembelajaran asinkron adalah video online, mandiri, dan materi yang diupload di google classroom.

Lalu, apa saja karakteristik blended learning?

1. Pembelajaran yang menggabungkan dari berbagai cara penyampaian, gaya pembelajaran, model pengajaran serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.

Penggabungan model pembelajaran konvensional dengan secara online bukanlah hal yang baru, dan pelengkap pembelajaran konvensional adalah e-learning. E-learning merupakan model pembelajaran yang berfungsi sebagai pelengkap model pembelajaran konvensional dan memberikan lebih banyak pengalaman bagi pelajar.

2. Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face to face), dan belajar mandiri via online.

Artinya, pembelajaran dengan pendekatan teknologi pembelajaran dengan kombinasi sumber-sumber belajar tatap muka dengan guru maupun yang dimuat dalam media komputer, telpon seluler, saluran televisi satelit, konferensi video, dan media elektronik lainnya. Siswa dan guru bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.

Blended learning dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk melakukan pembelajaran mandiri. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang online dalam pembelajaran. Disini juga siswa bertanya dalam suatu forum diskusi dengan guru maupun dengan siswa lain. Selain forum diskusi siswa menggunakan media  sebagai wahana untuk bertanya bertukar informasi dengan siswa lain.

Baca Juga:  Berapa Lama SK PPPK Keluar Setelah Pemberkasan? Berikut Penjelasannya

4. Guru dan pembelajar yang memiliki peran sama penting, guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

Blended learning merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya tarik yang lebih besar dalam berinteraksi antar manusia dalam lingkungan belajar yang beragam. Dan juga memberikan fasilitasi belajar yang sangat sensitif terhadap segala perbedaan karakteristik pskiologis maupun lingkungan belajar.

Nah dimasa pandemi ini banyak siswa yang mengeluhkan susahnya memahami materi, kurangnya interaksi bersama guru selama pembelajaran e-learning yang menyebabkan siswa mengalami kebosanan sehingga kehilangan belajar yang akhirnya dapat menurunkan hasil belajar. Beberapa siswa masih tetap membutuhkan waktu pembelajaran tatap muka (PTM). Maka dari itu model blended learning dirasa menjadi model yang tepat diimplementasikan dimasa pandemi karena menggabungkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online.

Pembelajaran tatap muka yang diterapkan disekolah juga selalu memperhatikan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan sebelum masuk sekolah, cek suhu, menggunakan masker, menggunakan handsanitizer, dan jaga jarak. Tidak lupa juga siswa diwajibkan sudah melakukan vaksin dosis pertama.

Penerapan blended learning memungkinkan guru untuk mendistribusikan materi pembelajaran,   kuis, tugas, dan sebagainya secara daring sehingga dapat diakses siswa di mana saja dan kapan saja dengan koneksi internet, akses pun dapat dilakukan melalui laptop atau telepon pintar.

Blended learning juga dapat memberikan kerangka waktu yang fleksibel, sehingga siswa dapat lebih mandiri dan dapat meningkatkan kemampuan belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Penerapan blended learning di saat ini sangat efektif karena blended learning memberikan inovasi pada pembelajaran.

Dengan adanya beberapa manfaat menggunakan model blended learning, tidak menutup kemungkinan model ini juga akan terus terpakai tidak hanya selama pandemi berlangsung, namun bisa menjadi model pembelajaran inovatif untuk masa depan.

Share :

Baca Juga

News

Alasan Nadiem Makarim Bisa Dengan Mudah Memberhentikan Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Sertifikasi

News

RESMI Surat Edaran Penempatan PPPK, Penentuan TMT Mulai Bekerja dan Masa Perjanjian Kerja PPPK 2023

Karya Inovatif

Sifat yang Harus Dihindari oleh Guru
Ilustrasi Peserta PPG Dalam Jabatan 2023

News

MenPANRB Keluarkan SE, Guru Honorer Jadi Prioritas ASN 2023

News

Pegawai Honorer Diangkat? Menjadi PNS Tanpa Tes, Loh Kok Bisa? Ini Syaratnya

Edutainment

Metode Resitasi. Pengertian, Tujuan, Jenis dan Langkah

News

Pelatihan Bersertifikat 90JP : Implementasi Pembelajaran PAUD yang Berkualitas dengan Kurikulum Merdeka

News

8 Info Mendesak PANSELNAS & FGPPNS Untuk Kode P & TL
Download Sertifikat Pendidikan Gratis