Home / News

Senin, 21 Februari 2022 - 09:00 WIB

Blended Learning, Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi

Dibaca 531 kali

Blended learning merupakan salah satu model pembelajaran terbaik yang bisa diimplementasikan di . Pada saat pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan berubah dari pembelajaran tatap muka berubah menjadi pembelajaran daring atau online.

Blended learning dapat diartikan atau didefinisikan sebagai model pembelajaran yang menggabungkan model pembelajaran tradisional (tatap muka) dengan model pembelajaran daring (e-learning) yang mengkombinasikan pembelajaran sinkron (synchronous) dan asinkron (asynchronous) secara tepat guna untuk mencapai .

Apa itu pembelajaran sinkron (synchronous)?

Pembelajaran sinkron adalah pembelajaran yang dilakukan secara bersamaan antara guru dan siswa mengggunakan teknologi video cofference atau chatting. Contoh alat yang dapat digunakan adalah google clashroom, zoom, dsb.

Apa itu pembelajaran asonkron(asynchronous)?

Berbeda dengan pembelajaran sinkron, pembelajaran asinkron ini tidak terjadi secara langsung dan tidak interaktif. Pembelajaran ini bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Guru dapat menyediakan konten secara online, dan siswa dapat mengaksesnya. Contoh pembelajaran asinkron adalah video online, modul , dan materi yang diupload di google classroom.

Lalu, apa saja karakteristik blended learning?

1. Pembelajaran yang menggabungkan dari berbagai cara penyampaian, , model pengajaran serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.

Penggabungan model pembelajaran konvensional dengan belajar secara online bukanlah hal yang baru, dan pelengkap pembelajaran konvensional adalah e-learning. E-learning merupakan model pembelajaran yang berfungsi sebagai pelengkap model pembelajaran konvensional dan memberikan lebih banyak pengalaman bagi pelajar.

2. Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face to face), dan belajar mandiri via online.

Artinya, pembelajaran dengan pendekatan dengan kombinasi sumber-sumber belajar tatap muka dengan guru maupun yang dimuat dalam media komputer, telpon seluler, saluran televisi satelit, konferensi video, dan media elektronik lainnya. Siswa dan guru bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.

dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk melakukan pembelajaran mandiri. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang online dalam pembelajaran. Disini juga siswa bertanya dalam suatu forum dengan guru maupun dengan siswa lain. Selain forum diskusi siswa menggunakan media  sebagai wahana untuk bertanya bertukar informasi dengan siswa lain.

Baca Juga:  Mulai Maret 2024 Kurikulum Merdeka Diganti Kurikulum Nasional? Simak Penjelasannya

4. Guru dan orang tua pembelajar yang memiliki peran sama penting, guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

Blended learning merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya tarik yang lebih besar dalam berinteraksi antar manusia dalam lingkungan belajar yang beragam. Dan juga memberikan fasilitasi belajar yang sangat sensitif terhadap segala perbedaan karakteristik pskiologis maupun lingkungan belajar.

Nah dimasa pandemi ini banyak siswa yang mengeluhkan susahnya memahami materi, kurangnya interaksi bersama guru selama yang menyebabkan siswa mengalami kebosanan sehingga kehilangan belajar yang akhirnya dapat menurunkan hasil belajar. Beberapa siswa masih tetap membutuhkan waktu pembelajaran tatap muka (PTM). Maka dari itu model blended learning dirasa menjadi model yang tepat diimplementasikan dimasa pandemi karena menggabungkan pembelajaran tatap muka dan .

Pembelajaran tatap muka yang diterapkan disekolah juga selalu memperhatikan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan sebelum masuk sekolah, cek suhu, menggunakan masker, menggunakan handsanitizer, dan jaga jarak. Tidak lupa juga siswa diwajibkan sudah melakukan vaksin dosis pertama.

Penerapan blended learning memungkinkan guru untuk mendistribusikan materi pembelajaran,   kuis, tugas, dan sebagainya secara daring sehingga dapat diakses siswa di mana saja dan kapan saja dengan koneksi internet, akses pun dapat dilakukan melalui laptop atau telepon pintar.

Blended learning juga dapat memberikan kerangka waktu yang fleksibel, sehingga siswa dapat lebih mandiri dan dapat meningkatkan kemampuan belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Penerapan blended learning di masa pandemi saat ini sangat efektif karena blended learning memberikan inovasi pada proses pembelajaran.

Dengan adanya beberapa manfaat menggunakan model blended learning, tidak menutup kemungkinan model ini juga akan terus terpakai tidak hanya selama pandemi berlangsung, namun bisa menjadi model pembelajaran inovatif untuk masa depan.

Share :

Baca Juga

News

Yuk Simak! Pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka
Ilustrasi Peserta PPG Dalam Jabatan 2023

News

Kategori Guru Dapat Panggilan Otomatis dalam PPG Daljab 2024

News

Semua Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi Bersiap untuk Kurikulum Baru Pengganti Kurikulum Merdeka

News

Informasi BKN Tentang Penetapan NI PPPK, SK Terbit Sebelum Juli

News

Guru Wajib Tahu! 4 Tanggal Penting Ini Setelah Pengumuman Seleksi Administrasi PPG Dalam Jabatan Tahun 2022

News

Berikut Besaran Gaji PPPK Yang Berlaku Sekarang

News

Mulai 2024 PPG DALJAB Model Baru Menggunakan Portofolio Saja

News

Honorer Diangkat ASN? 15 Tahun Kedepan Tidak Ada Seleksi PNS
Download Sertifikat Pendidikan Gratis