Home / Pengembangan Guru

Kamis, 25 Juli 2024 - 09:02 WIB

Contoh Diskusi Tindak Lanjut yang Benar Pasca Observasi Kepala Sekolah kepada Guru

Dibaca 1,414 kali

Diskusi tindak lanjut pasca observasi yang dilakukan oleh kepada guru dalam adalah salah satu momen penting untuk refleksi dan peningkatan kualitas pengajaran.

Kepala berperan sebagai fasilitator dalam diskusi ini, yang tugasnya adalah untuk membantu guru untuk mengevaluasi dan mengembangkan praktik mengajarnya.

Berikut adalah contoh bagaimana kepala sekolah dapat memandu diskusi tersebut menjadi dialog yang reflektif dan konstruktif.

Contoh Diskusi yang Baik Pasca Observasi

Pada contoh diskusi ini ada nama Bu Nur sebagai kepala sekolah dan Agung yang baru saja dilakukan observasi. Setelah itu, mereka berdiskusi tentang tindak lanjut dari observasi di 7 yang tujuannya adalah meningkatkan Pak Agung agar lebih bisa memberikan apresiasi kepada siswanya yang diajar.

Memastikan Tercapainya Tujuan

Bu Nur: “Pak Agung, yuk kita diskusikan tentang tindak lanjut yang kemarin ya di kelas 7. Bagaimana refleksi Pak Agung setelah murid kemarin? Sejauh mana telah mencapai tujuan yang direncanakan?”

Pak Agung: “Menurut saya sudah berjalan sesuai rencana, Bu. Saya sudah memberikan perhatian kepada murid.”

Bu Nur: “Bisa dijelaskan bagaimana Bapak menunjukkan perilaku perubahan yang kita tuju kemarin?”

Pak Agung: “Pada sesi tersebut, saya memberikan apresiasi secara umum kepada para murid saat presentasi kelompok. Saya juga bertanya mengenai yang mereka jalani dan memberikan pujian.”

Bu Nur: “Apa yang Bapak rasakan saat melakukan semuanya itu?”

Pak Agung: “Saya merasa bersemangat dan peduli dengan apa yang mereka lakukan.”

Bu Nur: “Menurut Bapak, apakah sudah ideal?”

Pak Agung: “Harusnya sih iya, Bu.”

Menggali Lebih Dalam

Bu Nur: “Selain yang Bapak sebutkan tadi, adakah hal lain yang bisa dilakukan untuk menunjukkan perhatian kepada murid?”

Pak Agung: “Kalau ada waktu lebih untuk mendengarkan bagaimana mereka berproses, mungkin perhatian akan lebih terasa, Bu.”

Bu Nur: “Maksudnya bagaimana, Pak?”

Pak Agung: “Dengan perhatian lebih terasa, para murid akan lebih yakin bahwa saya peduli dengan apa yang sudah mereka kerjakan. Tidak cuma tanya jawab saja.”

Bu Nur: “Dari skala 1 sampai 10, ada di skala berapa keberhasilan Pak Agung dalam menunjukkan perilaku perubahan yang kita rencanakan?”

Pak Agung: “Saya pikir sekitar 7, Bu. Sesuai dengan rencana kegiatan tapi belum sepenuhnya mencapai tujuan.”

Bu Nur: “Berapa skala harapan Bapak?”

Pak Agung: “Kalau bisa, di skala 9,5, Bu.”

Bu Nur: “Seperti apa itu skala 9,5?”

Pak Agung: “Berjalan sesuai dengan rencana kegiatan, tujuan pun tercapai, dan anak-anak semua merasa bahagia dan puas.”

Identifikasi Hambatan dan

Bu Nur: “Apa yang menjadi hambatan Pak Agung untuk mencapai skala 9,5 itu?”

Pak Agung: “Waktunya terbatas, jadi saya tidak bisa berinteraksi dengan penuh. Saya juga membawa catatan, jadi sambil bertanya, saya mencatat juga, Bu.”

Baca Juga:  Memahami Supervisi Akademik Berbasis Coaching agar Kinerja Guru Makin Meningkat

Bu Nur: “Berinteraksi penuh seperti apa yang Bapak harapkan?”

Pak Agung: “Lebih fokus berdialog sama murid tanpa sambil mencatat.”

Bu Nur: “Menurut pengamatan saya, suasana kelas terlihat berbeda ya, Pak. Terasa dinamis dan para murid juga lebih bersemangat. Di awal pertemuan, saya melihat Pak Agung memberikan apresiasi secara umum untuk semua murid. Namun, ketika bertanya mengenai aktivitas, terlihat Bapak banyak menulis dan sedikit kontak mata dengan para murid. Ini saya sempat mengambil videonya. Bagaimana menurut Bapak?”

Pak Agung: “Iya, Bu. Saya merasa kurang berinteraksi, lebih sering menunduk melihat catatan.”

Bu Nur: “Apakah ada hal lain yang bisa dilakukan untuk menambah interaksi dengan murid?”

Pak Agung: “Mungkin saya perlu atur waktu agar bisa lebih melihat murid ketika berdialog.”

Rencana Tindak Lanjut

Bu Nur: “Apa rencana tindak lanjut yang Bapak rencanakan?”

Pak Agung: “Saya ingin merancang pembelajaran yang memberi ruang untuk interaksi lebih fokus dengan murid.”

Bu Nur: “Kira-kira tantangan apa yang akan dihadapi?”

Pak Agung: “Memberikan perhatian kepada semua murid pada satu sesi sambil mencatat respon mereka agar tidak lupa, Bu.”

Bu Nur: “Lalu bagaimana cara mengatasinya, Pak?”

Pak Agung: “Saya harus berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada seluruh murid dan mengenal lebih dalam usaha dan proses mereka. Mungkin melalui refleksi setiap selesai pembelajaran.”

Bu Nur: “Apa yang membuat Bapak yakin strategi ini dapat berhasil?”

Pak Agung: “Saya bisa berinteraksi dan memberi perhatian kepada setiap murid, lalu mencatat namanya agar bergantian di sesi lainnya.”

Bu Nur: “Terdengar praktis dan aplikatif. Apa yang bisa saya bantu agar Bapak dapat sukses menjalankan komitmen ini?”

Pak Agung: “Mungkin sesekali bertemu dan berdiskusi, Bu.”

Bu Nur: “Boleh, kapan strateginya dijalankan?”

Pak Agung: “Bisa dimulai dari pertemuan terdekat, Bu.”

Bu Nur: “Mantap, Pak. Kita jadwalkan pertemuan kita dua minggu lagi.”

Tips Agar Diskusi Tindak Lanjut Pasca Observasi Efektif

  1. Gunakan Paradigma Berpikir : Berikan pertanyaan yang dapat menggali ide dari guru sehingga mereka dapat menemukan jawaban atas tantangan yang dihadapi.
  2. Hindari Perilaku Otoritatif: Dengarkan apa yang diutarakan guru dan sampaikan apresiasi atas hal positif yang sudah dilakukan.
  3. Ciptakan Suasana Kondusif: Pastikan suasana diskusi nyaman sehingga guru merasa bebas untuk berbagi pemikiran dan refleksi.
  4. Berikan Dukungan: Tegaskan komitmen dan afirmasi pada rencana tindak lanjut yang dibuat.

Dengan menerapkan contoh yang ada di atas dan juga mengikuti tips-tips yang sudah disebutkan, diskusi pasca observasi dapat menjadi lebih efektif, reflektif, dan konstruktif, membantu guru untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas pengajaran.

LIHAT VIDEO BERIKUT INI: 

Share :

Baca Juga

Pelatihan

Cara Penerapan Budaya Positif di Lingkungan Sekolah

Pengembangan Guru

Cara Komunikasi Kepala Sekolah dengan Guru yang Harus Dihindari, Khususnya Saat Diskusi Persiapan Observasi Kinerja

Pelatihan

Jenis Media Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik
rapor pendidikan

Pengembangan Guru

Fungsi Rapor Pendidikan: Solusi Meningkatkan Kualitas Layanan Pendidikan

Pelatihan

Pengelolaan Kinerja Guru

Kompetensi Guru

Sebelum Terlambat, Tata Cara Melakukan Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia

Pelatihan

Literasi Dasar dalam Pembelajaran di Kurikulum Merdeka

Pelatihan

Cara Menggunakan Classpoint untuk Pembelajaran
Download Sertifikat Pendidikan Gratis