5. Kurangnya Sosialisasi Bagi Para Guru
Perubahan kurikulum memerlukan sosialisasi kepada guru-guru yang merupakan pelaksana di lapangan. Sosialisasi harus bisa membuat semua guru memahami kurikulum baru agar penerapan kurikulum baru itu berhasil.
Sosialisasi penting untuk memberikan pemahaman terkait tujuan, capaian yang ingin diraih, dan lain sebagainya dari kurikulum baru. Jika sosialisasi tidak berhasil, maka harapan kurikulum akan berhasil juga sangat kecil.
6. Fasilitas yang kurang memadai
Di beberapa daerah, kadang-kadang fasilitas sekolah menjadi kendala tidak berhasilnya penerapan kurikulum baru. Sekolah di kota besar mungkin mampu memenuhi tuntutan dari perubahan kurikulum. Namun, sekolah di daerah seringkali belum siap untuk mengikuti perubahan yang ada.
7. Persen alokasi Mata Pelajaran tingkat SMK berubah
Di kurikulum sebelumnya persen alokasi mapel umum dan mapel kejuruan sebesar 40% dan 60%. Kini, pada kurikulum merdeka alokasi mapel umum dan kejuruan menjadi 30% dan 70%. Hal tersebut berdampak pada aspek pengetahuan umum yang semakin berkurang.
Itulah beberapa kekurangan kurikulum merdeka yang perlu Anda ketahui. Perubahan drastis seringkali membuat pencapaian kurikulum belum sesuai harapan.
Perubahan ini jugalah yang patut menjadi evaluasi untuk guru agar terus meningkatkan wawasan dan kompetensinya. Salah satu caranya yaitu dengan mengikuti pelatihan dan pembelajaran lain lewat platform seperti e-Guru.id, GuruJuara.com, dan Diklat.com.