Pertemuan Hari terakhir DIKLAT NASIONAL 40 JP: DAMPAK BESAR KURIKULUM MERDEKA DALAM FLEKSIBILITAS PEMBELAJARAN KEBIJAKAN. Pada pertemuan terakhir acara dipimpin oleh moderator ibu Dwi Astuti. Materi diklat dibawakan oleh narasumber Dr. Luluk Elyana, M.Si merupakan pelatih ahli program sekolah penggerak. Hari terakhir pertemuan diklat mebahas subjudul “Strategi praktik pembelajaran kurikulum merdeka”.
Transformasi Pendidikan merupakan era penting untuk menemukan berbagai inovasi pembelajaran terkhusus implementasi kurikulum. Dalam implementasi kurikulum kita perlu dalam memahami tujuan dari pembentukan kurikulum baik itu secara khusus atau spesifik, Tentang model dan capaian pembelajaran. Tujuan ini juga perlu didukung oleh semua pihak.
Pembahasan mengenai strategi sangat penting untuk dipahami. Terutama Ketika membahas impelementasi pembelajaran kurikulum merdeka. Berikut tujuan dari kurikulum merdeka:
- Meningkatkan literasi, numerasi, dan karakter pada peserta didik;
- Meningkatkan kapasitas kepala sekolah dan guru agar tercipta pembelajaran berkualitas;
- Memudahkan guru dalam inovasi pembelajaran, serta kepala sekolah dalam melakukan evaluasi diri melalui pendekatan digitalisasi sekolah;
- Meningkatkan kapasitas guna menghasilkan kebijakan Pendidikan yang merata di daerah
- Menciptakan iklim kolaborasi di bidang pendidikan pada lingkup pemerintah pusat sekolah, pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat.
Penerapan ini sudah mulai dicoba di sekolah penggerak. Dengan adanya sekolah penggerak nantinya bisa memberikan banyak praktik baik untuk sekolah lainnya, yang siap menerima kurikulum baru.
Strategi Praktik Kurikulum merdeka:
- Internalisasi program
Kita perlu memahami makna kurikulum paradigma baru dan arah tujuan Pendidikan. Transformasi Pendidikan menyajikan perubahan penting dalam satuan Pendidikan. Kurikulum merdeka juga berusaha membangun karakteristik pelajar Pancasila pada Capaian belajar siswa secara holistic.
- Mengenali karakteristik Lembaga
Dalam mengenali perencanaan strategis terhadap program kita bisa menggunakan metode analisis SWOT, dengan memahami kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.
Sedangkan dalam analisis kebutuhan bisa disesuaikan dengan instansi terkait. Dalam pembuatan Analisis kebutuhan dapat memperhatikan beberapa hal seperti sarana dan prasarana, sumber daya manusia, penentuan pangsa pasar, dan analisis lingkungan.
- Mengenali topik pengembangan diri
Menurut peraturan direktur jenderal guru dan tenaga kependidikan nomor 6565/B/GT/2020, berikut model kompetensi dalam pengembangan profesi guru:
- Pengetahuan professional dengan kompetensi
- Menganalisis struktur dan alur pengetahuan untuk pembelajaran
- Menjabarkan tahap penugasan kompetensi murid
- Menetapkan tujuan belajar sesuai dengan karakteristik murid, kurikulum, dan profil pelajar i Pancasila
- Praktik pembelajaran professional dengan kompetensi
- Mengembangkan lingkungan kelas yang memfasilitasi murid belajar secara aman dan nyaman
- Menyusun desain, melaksanakan, dan merefleksikan pembelajaran yang efektif
- Melakukan asesmen, memberi umpan balik, dan menyampaikan laporan belajar
- Mengikut sertakan orang tua wali murid dan syarakau datur pembelajaran
- Pengembangan profesi dengan kompetensi
- Menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri
- Menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan emosi, untuk berperilaku sesuai kode etik guru
- Menunjukkan praktik dan kebiasaan bekerja yang orientas pada anak
- Velakukan pengembangan potensi secara gotong royong untuk menumbuhkan perilaku kerja
- Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi profesi untuk mengembangkan karier
Berikut kategori kompetensi profesi guru menurut Peraturan direktur jenderal guru dan tenaga kependidikan nomor 6565/B/GT/2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan profesi guru.
- Mengenali karakteristik peserta didik
Pada strategi ini Pendekatan pendekatan yang diambil adalah differentiated learning dan teaching at the right level (TaRL), pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sesuai dengan tingkatan dan kemampuan yang dimiliki.
- Berbagi praktik baik
Dalam berbagi praktik baik dapat melalui dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama guru maupun sesame lingkungan internal sekolah. Ketika praktik baik tersebut sudah dilakukan dalam internal sekolah dapat ditingkatkan Kembali dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan.
- Menentukan aksi nyata
Penentuan aksi nyata harus disesuaikan dengan urgensi tema. Sehingga alur penerapan strategi akan jelas.
- Refleksi
Berkaitan dengan penilaian ataupun umpan balik setelah melakukan atau mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu.
Unduh disini materi hari keempat Diklat 40 JP pdf
Unduh disini materi hari keempat Diklat 40 JP pdf
Unduh disini materi hari keempat Diklat 40 JP pdf
Penulis : Lawu arunawang 085865988163
Info webinar gratis : linktr.ee/grupinfowebinar