Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, mejelaskan ada beberapa opsi pilihan pada kurikulum merdeka yang bisa diimplementasikan oleh satuan pendidikan di masing – masing daerah.
Implementasi Kurikulum ini diperuntukan untuk semua jenjang dari mulai PAUD sampai dengan SMA/SMK dan juga termasuk sekolah yang berada dibawah KEMENAG dan madrasah. Dari ketiga kurikulum tersebut diantaranya adalah Kurikulum 2013, Kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka.
Pemerintah mengambil kebijakan ini dikarenakan perlunya penyesuaian terhadap sekolah – sekolah yang mulai sudah tidak tatap muka Kembali, Sehingga guru dan orang tua perlu adanya adaptasi, karena banyaknya materi yang harus dipelajari siswa.
Mengingat dalam kondisi normal tanpa adanya pandemic ini sudah merupakan suatu tantangan bagi seorang guru. Karena itu pemerintah berusaha untuk menyederhanakan materi yang ada di kurikulum 2013 sehingga ada pengurangan 40%-60% tergantung mata pelajarannya.
Penerapan kebijakan ini sudah di uji melalui studi yang berlangsung selama setahun. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo mengatakan “Menariknya setelah satu tahun berlangsung kita cek dan melakukan studi pebandingan anak – anak yang melakukan sekolah dengan kurikulum 2013 yang utuh, dan sekolah yang menggunakan kurikulum darurat atau kondisi khusus ada sekitar tiga puluh persen di Indonesia,ternyata dari hasil belajar literasi dan numerasi mereka, anak sekolah yang menggunakan kurikulum kondisi khusus atau kurikulum darurat jauh lebih bagus”.
Pemerintah juga menyoroti dengan lebih memberikan waktu terhadap guru untuk memperhatikan proses pembelajarannya disamping beban administrasi dan ketuntasan materi. Ini akan berdampak positif terutama bagi siswa yang dirumah tidak memiliki fasilitas belajar di masa pandemi.
Di tahun 2021 lalu, pemerintah mengeluarkan kurikulum prototipe yang di uji coba di sekolah penggerak. Setelah diluncurkan oleh Nadiem Makarim kurikulum ini berubah nama menjadi kurikulum merdeka. Dengan adanya perbaikan dan penyesuaian berdasarakan evaluasi di tahun pertama.
Ada tiga karakteristik dari kurikulum baru ini.
- Kurikulum Merdeka lebih focus kepada materi esensial.
Materi dalam kurikulum ini lebih sederhana dan mendalam. Langkah ini diambil agar guru lebih banyak waktu dalam mengembangkan kualitas proses pembelajaran. Dengan materi lebih sedikit mendorong guru untuk focus dalam pengembangan kompetensi peserta didik menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan aplikatif.
- Sekolah memiliki kebebasan lebih untuk merancang kurikulum ditingkat sekolahnya
kurikulum ini memberikan ruang bagi sekolah untuk menyesuaikan kerangka nasional yang diwajibkan ke tingkat sekolah yang sesuai kebutuhan peserta didik. Sekolah dapat membuat kurikulum yang dibuuhkan oleh siswa sesuai kondisi daerah masih – masing dengan mengacu pada kurikulum yang telah dibuat oleh pusat.
- Penyediaan bahan ajar dalam jumlah dan ragam yang lebih banyak
Disamping buku teks pemerintah juga menyediakan berbagai bahan ajar yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan kurikulum baru ini. Seperti materi, modul dan perangkat assesmen yang sudah terstandarisasi dari pusat dan bisa digunakan sesuai keperluan. Bahan ajar ini disediakan melalui perangkat digital Merdeka Mengajar yang bisa dikases secara gratis dan bebas oleh semua guru di Indonesia
selama kurikulum ini beredar banyak muncul nama – nama yang sempat digunakan sebelum nama kurikulum merdeka diumumkan, seperti kurikulum prototipe, kurikulum paradigma baru dan kurikulum sekolah penggerak yang sebenarnya semuanya sama. Anindito Aditomo menjelaskan bahwa kurikulum merdeka dikembangkan pada tahun 2020 kemudian ditetapkan disekolah penggerak dan SMK PK (pusat keunggulan). Dalam proses uji coba itu sering disebutkan sebagai kurikulum paradigma baru. Setelah itu penggunaan istilah diganti dengan kurikulum prototipe karena kurikulum tersebut sedang di evaluasi dan di uji cobakan. Lalu kurikulum ini diresmikan sebagai kurikulum merdeka.
Ada beberapa perbaikan yang sudah diperbaiki dari kurikulum sebelumnya dengan menerima masukan dari pakar yang telah melihat dokumennya dan masukan dari guru yang sudah secara langsung menggunakan kurikulum ini selama satu tahun terakhir. Tentu masih banyak hal yang perlu diperbaiki, karena itu pemerintah belum menetapkan kurikulum merdeka ini sebagai kurikulum nasional. Pemerintah masi menerapkannya secara bertahap. Setelah di uji coba secara terbatas di 2500 sekolah penggerak dan 9000 SMK PK, sekarang akan diperluas uji cobanya di sekolah dan madrasah yang berminat.
Pemerintah ingin mengajak sekolah yang mempunyai motivasi besar untuk memperbaiki pembelajaran. Pemerintah mengajak guru dan kepala sekolah yang telah mempelajari dan sepakat dengan konsepnya sehingga berniat untukmemperbaiki pembelajaran di sekolahnya menggunakan kurikulum Merdeka. Kebijakan ini akan dilaksanakan selama 2 tahun kedepan, Sebelum di tahun 2024 kurikulum merdeka akan disahkan sebagai kurikulum nasional menggantikan kurikulum yang sebelumnya.
Pemerintah mengaharapkan Nantinya, setelah kurikulum merdeka ditetapkan sebagai kurikulum nasional sekolah akan diwajibkan mengimplementasikannya. Setelah melalui tahapan uji coba dan ditahun 2024 kurikulum sudah diperbaiki menjadi lebih matang. Di setiap daerah akan ada sekolah dan madrasah yang paham dan mempunyai pengalaman untuk menerapkannya yang akan menjadi partner pemerintah untuk memandu memfasilitasi sekolah lain yang baru mencoba di tahun 2024.
Sekolah yang tertarik dan ingin menerapkan kurikulum merdeka ini perlu memahami terlebih dahulu konsepnya seperti apa melalui beberapa video dari Kemendikbud-Ristek, agar sekolah paham apa yang perlu dilakukan dan disiapkan.
Direktorat GTK (Jenderal Guru dan tenaga kependidikan) nantinya akan memfasilitasi informasi bagi sekolah untuk mempelajari kurikulum merdeka melalui aplikasi merdeka mengajar. Setelah mempelajari informasi yang diberikan dan sekolah merasa siap dan tertarik mengimplemetasikannya, sekolah bisa mengisi formular pendaftaran dan survey singkat yang akan disediakan nantinya. Setelah itu sekolah akan mendapat rekomendasi melalui servey singkat. Rekomendasi mulai dari perubahan kurikulum atau harus belajar terlebih dahulu.
Penerapan kebijakan ini akan dimulai pada pada awal semester tahun 2022. Sebelum itu, diharapkan kepala sekolah mengikuti pelatihan yang berada di aplikasi merdeka mengajar. Di dalamnya terdapat modul pelatihan yang bisa diikuti oleh guru dan kepala sekolah dengan membentuk komunitas belajar. Bertujuan untuk mempelajari materi pelatihan dan menerjemahkan kerangka kurikulum tingkat nasional menjadi kurikulum sekolah.
Sekolah yang mengalami kesulitan dapat menghubungi helpdesk yang ada didalam aplikasinya. Kemudian helpdesk akan membantu menghubungkan ke sekolah penggerak yang sudah satu tahun menerapkan kurikulum ini. Pengalaman yang telah dipelajari sekolah penggerak itu ditularkan kepada sekolah yang akan menerapkan kurikulum merdeka.
Perubahan dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka juga berimplikasi terhadap jam pelajaran guru dan tunjangan. Regulasi jam mengajar guru dipastikan akan lebih tertata. Guru yang sudah memenuhi jam mengajar minimum di kurikulum 2013 pasti bisa memenuhi jam mengajar di kurikulum merdeka.
Karena tuntutan perkembangan zaman dan keadaan lapangan diharapkan dengan adanya kurikulum ini memberikan pengalaman positif terhadap sekolah yang sudah mengimplementasikan dan memberikan contoh kepada sekolah lain sehingga menimbulkan keinginan untuk berubah menuju perubahan yang lebih baik. Kontribusi dengan memberikan umpan balik dari masyarakat, orang tua dan guru juga akan membantu perbaikan kebijakan kurikulum ini sampai dengan tahun berikutnya.
Penulis : Lawu arunawang 085865988163
Info webinar gratis : linktr.ee/grupinfowebinar