Media pembelajaran – Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia dini yang dilakukan melalui pemberian sarana pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan spiritual. Agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Saat ini banyak anak usia dini yang masih kurang aktif dalam belajar. Salah satunya adalah model pembelajaran guru yang kurang inovatif sehingga siswa merasa bosan dalam belajar (Iswantiningtyas & Wulansari, 2019; Khadijah dkk., 2021; Watini, 2019). Guru yang hanya menjadi pusat pembelajaran akan membuat siswa mudah merasa bosan saat belajar di kelas. Selain itu, kurangnya media pembelajaran juga menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam belajar (Aisyah dkk., 2019; Handayani, 2020; Nurwahidah dkk., 2021).
Media pembelajaran yang kurang inovatif akan menyulitkan siswa dalam memahami materi pembelajaran (Debeturu & Wijayaningsih, 2019; Ningsih & Mahyuddin, 2021). Hal inilah yang menyebabkan media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Kurangnya motivasi dan semangat belajar anak akan berdampak pada rendahnya tingkat kemampuan anak (Mulyani et al., 2020; Nasution et al., 2020; Pebriana, 2017). Hal ini juga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar anak (Koedoes et al., 2020; Triutami et al., 2014). Guru harus memperhatikan model dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran agar anak dimudahkan dalam belajar.
Proses penggunaan Loose Part mendorong anak untuk melakukan pengamatan dan penelitian terhadap objek yang akan digunakan (Mubarokah, 2021; Qomariyah & Qalbi, 2021). Loose Part adalah objek yang bebas dimainkan dan tidak dapat diprediksi akan jadi apa. Media permainan ini mendukung perkembangan pola pikir anak yang berbeda dan unik (Elan et al., 2017; Kristiana et al., 2017). Media ini tidak memiliki aturan main yang terikat, sehingga memungkinkan anak berkreasi tanpa batas dan dapat terus dieksplorasi oleh anak. Urgensi penggunaan Loose Parts dalam pembelajaran anak usia dini, Karena Loose Parts merupakan media bahan ajar yang kemanfaatannya dalam pendidikan anak tidak ada habisnya. Bahan ajar bagian lepas dapat mengeksplorasi berbagai aspek: Pemecahan masalah, kreativitas, konsentrasi, motorik halus, motorik kasar, sains, pengembangan literasi, seni, pemikiran matematis, logika, teknik, teknologi. Selain itu, anak akan berkreasi dengan prinsip menggunakan bahan ajar bagian lepas; mereka bebas berkreasi membongkarnya sesuai imajinasinya (Izzati et al., 2017; Kurnia et al., 2019; Waziri et al., 2010). Anak akan belajar menghargai bahan atau benda di sekitarnya, seperti bagian alam yang lepas. Anak-anak juga akan dapat berpartisipasi dalam merawat lingkungan ketika mereka memahami bahwa barang bekas dapat didaur ulang dan digunakan sebagai bahan bermain, dan merakitnya menjadi barang-barang berharga akan mengembangkan sikap ekonomi anak.
- Apakah hasil dari penelitian yang bisa kita dapatkan?
Hasil perkembangan kognitif (post-test) pada kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata 3,0606 berada pada kategori Perkembangan Kognitif “Berkembang sesuai harapan”. Sedangkan hasil post-test Perkembangan Kognitif pada kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata 3.5000 termasuk dalam penilaian anak yang memiliki Perkembangan Kognitif dalam kategori “Perkembangan Sangat Memuaskan” setelah menggunakan media pembelajaran bahan alam Loose Part. Berdasarkan hal tersebut maka peningkatan nilai rata-rata kelompok eksperimen dalam penggunaan media pembelajaran bahan alam lebih signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan berupa penggunaan bahan alam media pembelajaran Loose Part yang telah dirancang untuk merangsang perkembangan kognitif pada anak yang diukur: (1) menghitung jumlah bahan alam (batu) yang dibutuhkan untuk membuat orang sesuai kreativitas anak, (2) mengelompokkan empat jenis bagian yang hilang dari bahan alami (daun, biji, batu, ranting, dan kacang-kacangan), dan (3) menggabungkan media bagian yang hilang dengan media lain menjadi gambar wajah.
Temuan ini dapat menginformasikan kebijakan bermain di lingkungan alam terbuka untuk anak usia dini. Nilai dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh perkembangan secara langsung dalam permainan menggunakan media Loose Part untuk anak. Manfaatnya memperkuat pentingnya anak-anak memiliki akses dan kesempatan untuk terlibat dalam permainan. Manfaat penelitian bahwa bagian yang hilang dan permainan di luar ruangan dapat membantu mengurangi hambatan terhadap risiko dan sikap negatif yang mungkin dimiliki orang dewasa terhadap bermain dengan bagian yang hilang.
Nilai rata-rata perkembangan kognitif anak pada kelompok kontrol adalah 3,0606 (berkembang sesuai harapan), sedangkan nilai rata-rata perkembangan kognitif pada kelompok eksperimen adalah 3,5000 (berkembang sangat baik). Dari nilai rata-rata tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan relatif perkembangan kognitif anak kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, diperkuat dengan hasil uji F yaitu Fhitung = 7,318 dengan taraf signifikan (sig ) kurang dari 5%. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran Loose Part bahan alam terhadap perkembangan kognitif anak TK DWP Wedoro. Berdasarkan observasi dalam penelitian ini, terbukti bahwa ada pengaruh penggunaan bahan alam bagian lepas terhadap perkembangan kognitif anak. Sebagai bukti pengaruh penggunaan bahan alam media pembelajaran loose part berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak, maka dilakukan uji Anova (Analysis of Variance). Dalam hal ini data yang dianalisis adalah data Post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan uji one way ANOVA, Fhitung = 7,318 dan nilai signifikansi 0,009. Hal ini membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran bahan alam lepas bagian terhadap perkembangan kognitif.
- Dan pembahasan apakah dari penelitian tersebut yang bisa kita ketahui?
Hasil penjelasan di atas menegaskan bahwa bermain loose parts adalah solusi yang tepat, yang efektif meningkatkan kreativitas anak ketika mereka bereksplorasi, bereksperimen, secara tidak langsung, berinteraksi dengan diri sendiri sesuai keinginan anak, dan berinteraksi dengan lingkungannya menemukan kepuasan diri. Kreativitas dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi secara bebas, menemukan alternatif pemecahan masalah, keterbukaan dan kepuasan diri ketika melakukan aktivitas bermain. Penggunaan media pembelajaran bahan alam Loose Part yang diterapkan pada anak TK kelompok B berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak ditinjau dari aspek Kognitif. Dalam penelitian ini pengembangan kemampuan kognitif melalui penggunaan media pembelajaran Loose Part bahan alam yaitu:
- Pertama, anak dapat menghitung jumlah bahan alam (batu) yang dibutuhkan untuk membuat manusia sesuai dengan kreativitas anak,
- Kedua, anak dapat mengelompokkan 4 jenis bahan alam bagian lepas medis (daun, biji, batu, ranting, dan kacang-kacangan), dan
- Ketiga, anak dapat menggabungkan media bagian lepas dengan media lain menjadi gambar wajah. Loose Parts adalah permainan yang menggunakan bahan yang dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, didesain ulang, disejajarkan, dipisahkan, dan disatukan kembali dengan berbagai cara (Qomariyah & Qalbi, 2021; Shabrina & Lestariningrum, 2020). Bahan-bahan ini adalah bahan yang dapat digunakan secara mandiri atau dalam kombinasi dengan bahan lain. Bahan-bahan tersebut dapat berasal dari bahan alam atau sintetis. Selain itu, anak-anak dapat membangun suatu tempat atau berkreasi melalui imajinasinya dengan bahan-bahan yang tersedia (Prameswari & Anik Lestariningrum, 2020; Wahyuningsih et al., 2020). Anak usia dini membutuhkan banyak stimulasi dalam berbagai aspek perkembangan agar semua aspek perkembangan dapat berkembang secara optimal. Salah satu aspek yang penting dan perlu dikembangkan adalah aspek kognitif (Oztop & Gummerum, 2020; Rahmawati & Rukiyati, 2018; Wong & Russak, 2020).
Kemampuan yang termasuk dalam aspek kognitif adalah kemampuan bermain yang berkembang. Pengembangan bermain adalah kegiatan yang menggunakan berbagai objek yang ada untuk membuat suatu karya tertentu. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang ditemukan pemecahan masalah pada anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan loose part games sebagai pilihan solusi kegiatan bermain yang mengandung konsep pengembangan pengetahuan dan pengalaman langsung anak sebagai proses pencapaian masalah- kemampuan pemecahan (Prameswari & Lestariningrum, 2020). Temuan berikut adalah ketika anak bermain dengan bagian yang lepas, anak dapat bereksplorasi, memilih strategi bermain untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dari bahan yang disiapkan secara bebas. Dari hasil penelitian ini, disarankan agar bermain bagian lepas lebih dikembangkan dan terus memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk secara bebas dan luas melakukan dan mencari tahu sendiri dari materi-materi yang ada di sekitarnya. Anak melakukan aktivitas sesuai tahapan perkembangan dan mendapatkan makna melalui materi yang tersedia di lingkungan sekitar. Referensi penelitian ini membekali pendidik anak usia dini dengan pengembangan profesional tentang pentingnya bagian yang longgar dan menerapkan materi semacam ini. Kajian ini memberikan gambaran kepada pendidik PAUD bahwa bagian yang lepas di lingkungan luar yang mudah terjangkau dan bermanfaat bagi perkembangan anak. Bermain dengan bagian yang longgar akan memperluas imajinasi mereka dan secara positif mempengaruhi perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan fisik mereka. Loose Parts di lingkungan terbuka menawarkan anak-anak berbagai kesempatan bermain, interaksi sosial, penggunaan bahasa, dan pemecahan masalah.
Jadi berdasarkan penelitian tersebut terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran Loose Part bahan alam terhadap Perkembangan Kognitif pada anak TK DWP Wedoro. Selain itu, media pembelajaran dapat membuat anak berpikir kreatif dan imajinatif. dapat digunakan Loose parts sebagai bahan pembelajaran STEAM karena sesuai dengan karakteristik anak, dapat diadaptasi dan dimanipulasi dalam banyak hal, selain itu mendukung kreativitas dan imajinasi anak, serta dapat mengembangkan ide anak dan membantu anak mengambil risiko, mengeksplorasi, menyelidiki sambil terlibat aktif dalam pembelajaran bermain sensorik, kolaboratif.
Bergabunglah bersama dengan menjadi member e-Guru.id untuk meningkatkan skill dan pengetahuan Anda agar menjadi pendidik yang hebat dan dapatkan berbagai macam pelatihan gratis dan bonus lainnya. Daftarkan diri Anda sekarang juga!
Penulis : WDS