Program Sekolah Penggerak – Dunia pendidikan negeri tengah mengalami dimensi perkembangan untuk menaikkan status pendidikan ke level yang lebih tinggi.
Terjadi perubahan pada elemen pendidikan tak terkecuali dari segi perubahan kurikulumnya. Melansir dari berbagai wacana, Bapak Nadiem Makarim mulai mengenalkan adanya usulan kurikulum Prototipe.
Hanya saja, Anda sebagai guru maupun tenaga kependidikan jangan khawatir. Sebab wacana pemberlakuannya hanya akan diterapkan pada sekolah yang memenuhi persyaratan Program Sekolah Penggerak.
Lantas, Sekolah Penggerak itu bagaimana? Yuk simak ulasan di bawah ini ya!
Mengenal Program Sekolah Penggerak
Program Sekolah Penggerak atau biasa dijuluki Sekolah Motivasi merupakan program yang diluncurkan secara resmi oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yakni Bapak Nadiem Makarim.
Menurut beliau, Sekolah Penggerak akan menjadi wasilah untuk dapat menciptakan adanya ekosistem dunia pendidikan yang sesuai dan berdasar pada visi pendidikan Indonesia.
Tujuannya tentu untuk dapat mencerdaskan generasi bangsa, mewujudkan suasana Indonesia yang berdikari dan berdaulat, menciptakan generasi bersikap mandiri serta memiliki kepribadian berdasarkan nilai – nilai yang ada dalam Pancasila.
Selain itu, Program Sekolah Penggerak ini merupakan sebuah usulan program untuk mewujudkan pelajar yang memiliki kualitas lebih unggul.
Karakter Sekolah Penggerak
Supaya para tenaga kependidikan memahami bagaimana penerapan Sekolah Penggerak, berikut beberapa karakter yang perlu dipahami agar tak salah penerapannya. Di antaranya yakni :
1. Berfokus pada Peningkatan Pengembangan secara Holistik
Salah satu karakter program Sekolah Penggerak yakni orientasinya untuk meningkatkan perkembangan siswa dalam aspek kompetensi yang berbasis literasi, numerasi, maupun karakter.
Tentu hal ini tak dapat terwujudkan tanpa adanya sumber daya manusia yang unggulan. Sehingga penting adanya sosialisasi bahkan pelatihan untuk menciptakan para insan unggulan dari jajaran lembaga pendidikan atau sekolah.
Dalam hal ini khususnya para kepala sekolah dan guru pengajar. Keduanya bagaikan motor penggerak dalam pertumbuhan kompetensi maupun karakter dalam jiwa peserta didik.
2. Karakter Sekolah yang Menumbuhkan Semangat Kolaboratif
Karakter unggulan dalam program Sekolah Penggerak yakni sekolah yang mampu meningkatkan jiwa kolaboratif dalam seluruh jajaran tenaga kependidikan maupun warga sekolah.
Seperti yang Bapak Nadiem sampaikan, bahwa sekolah ideal harusnya bukan berlomba – lomba dalam hal untuk menumbuhkan kompetensi walaupun hal tersebut sangatlah penting, melainkan untuk mencapai tujuan yakni menumbuhkan adanya proses kolaborasi.
Aspek kolaborasi merupakan salah satu kunci untuk dapat menciptakan sebuah ekosistem dunia pendidikan yang sehat.
Aspek yang sehat ini tentu meliputi berbagai hal mulai dari unsur pengetahuan sampai inovasi. Selain itu, perlu juga adanya kolaborasi dari para warga sekolah untuk ikut andil.
3. Pengetahuan Bukan Hanya untuk Guru, Tapi Siswa
Karakter lainnya yang menonjol pada program Sekolah Penggerak yakni pentingnya pemahaman bahwa pengetahuan bukan hanya dipahami oleh para guru melain keseluruhan siswa.
Sebisa mungkin para siswa turut memperbanyak literasi untuk memudahkan dalam pembelajaran. Literasi tidak hanya ada dalam buku print-out saja, namun juga literasi berbentuk digital.
Bahkan sosial media sekaliber TikTok maupun Twitter juga dapat menjadi sumber literasi bagi para peserta didik.
4. Karakter Semua Tenaga Kependidikan adalah Sama
Selain itu, karakter lainnya yakni Sekolah Penggerak berupaya untuk sebanyak mungkin memutus potensi terjadinya kesenjangan sosial dalam lembaga pendidikan/sekolah.
Maka penting untuk menghilangkan perkara hierarki kekuasaan yang tak seimbang baik antar kepala sekolah maupun para guru.
Memang, setiap tenaga kependidikan mempunyai jobdesk masing – masing. Hanya saja jangan sampai tupoksi tersebut membuat adanya kesenjangan. Misal antar kepala sekolah dan guru.
Sebab hal tersebut akan menjadikan ekosistem sekolah tidak lagi menjadi sehat atau bahkan akan mandek secara operasionalnya.
Idealnya, kepala sekolah maupun para guru perlu untuk memiliki jalinan komunikasi yang kuat untuk dapat mewujudkan sebuah program sekolah yang bisa mewujudkan pembelajaran.
Tentunya program tersebut dapat menjadikan sekolah untuk turut berpartisipasi aktif agar tercipta ekosistem belajar yang relevan dan mandiri.
Kriteria Penetapan Sekolah Penggerak
Tahun ini, divisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim bahwa ada beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh sekolah untuk dapat menerapkan program Sekolah Penggerak. Selain itu kuota untuk tahun ini hanya terbuka sebanyak 2500 sekolah yang mencakup sebanyak 111 kota atau kabupaten.
Nantinya, sekolah yang telah lolos seleksi akan mendapatkan bantuan dana khusus untuk bisa mewujudkan kualitas sekolah masing – masing dalam kurun waktu 3 tahun.
Selain itu, ada dua unsur utama yang harus dipenuhi sekolah untuk bisa mengikuti program Sekolah Motivasi tersebut.
Pertama, pemilihan sekolah berdasar wilayah kota atau kabupaten akan diputuskan oleh niat atau komitmen daerah tersebut.
Kedua, selama berlangsungnya penerapan Sekolah Penggerak, maka pemerintah daerah harus mampu dan mau menegaskan bahwa kepala sekolah tidak bisa digantikan selama program tersebut diterapkan. Tujuannya agar pelaksaana Sekolah Penggerak bisa berjalan maksimal.
Syarat Pendaftaran Sekolah Penggerak
Untuk dapat mengikuti program Sekolah Penggerak, berikut beberapa persyaratannya:
Untuk kepala sekolah terdapat beberapa penilaian yang harus diikuti. Beberapa kriteria misalnya, Kepsek tersebut harus memiliki masa jabatan minimal 1 kali periode. Selain itu, kepala sekolah tersebut harus sudah terdaftar pada situs Dapodik.
Lainnya, calon kepala Sekolah Penggerak harus menuliskan surat pernyataan terkait keabsahan jabatannya sebagai Kepsek.
Pun juga turut melampirkan beberapa dokumen kesehatan resmi terbitan rumah sakit seperti surat sehat, bebas narkotika dan psikotropika maupun zat adiktif lainnya (apabila sudah lulus seleksi administratif).
Selain itu, pihak dari Kemendikbud akan melalukan seleksi khusus tersendiri. Misalnya, penilaian terkait tujuan maupun misi penuntasan tujuan tersebut. Kemudian, juga menilai dari aspek kompetensi pada kepemimpinan saat pembelajaran.
Kepsek tersebut mampu dan siap untuk bisa membangun kerja sama dengan warga sekolah lainnya; Mengorientasikan diri pada belajar dan memiliki sikap kedewasaan yang etis serta stabil.
Melansir dari beberapa sumber, Program Sekolah Penggerak sudah mulai dibuka untuk keseluruhan jenjang mulai dari PAUD sampai SMA/SMK bahkan juga SLB.
Tentu kabar ini menjadi hal yang menggembirakan bagi sekolah yang berkeinginan untuk melakukan gebrakan berdampak positif.
Bagi yang tertarik, para kepala sekolah atau tenaga kependidikan yang bertugas bisa langsung mengunjungi websitenya untuk mengetahui jadwal terperinci dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Agar bisa memenuhi persyaratan administrasi ada baiknya untuk lebih sering menanyakan hal – hal penting yang belum bisa dipahami agar pengajuan untuk menjadi Sekolah Penggerak tidak tertunda.
Nah, demikian ulasan mengenai Program Sekolah Penggerak dan beberapa tata cara pendaftarannya. Semoga artikel ini dapat menjadi tambahan wawasan bagi kalangan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
Dan juga, semoga kurikulum baru ini dapat memberikan pencerahan bagi dunia pendidikan beserta segala permasalahannya. Apapun kurikulumnya semoga para guru hebat selalu siap dan sigap mengajar generasi.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
