Home / Pengembangan Guru

Rabu, 24 Juli 2024 - 09:07 WIB

Video: Contoh Diskusi Persiapan sebelum Observasi Kinerja Guru

Dibaca 808 kali

Diskusi persiapan observasi kinerja guru merupakan langkah penting dalam siklus peningkatan kinerja. Sebagai kepala sekolah, memastikan bahwa diskusi ini menjadi percakapan bermakna dan efektif sangatlah penting untuk mencapai target peningkatan kinerja yang diinginkan.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi cara-cara kepala sekolah dapat memandu diskusi persiapan agar menjadi percakapan yang produktif dan mendalam, menggunakan skenario antara Pak Agung dan Bu Ida sebagai contoh pada video berikut ini. Setelah melihat videonya, silakan lanjutkan membaca untuk penjelasan tips dan triknya agar percakapan persiapan ini dapat berjalan dengan nyaman dan berdampak positif.

 

Memulai dengan Semangat Positif

Membangun semangat positif adalah langkah awal yang penting dalam setiap diskusi persiapan. harus memberikan dukungan dan kepada .

Dalam skenario, Bu Ida sebagai Kepala memulai diskusi dengan memberikan apresiasi atas semangat Agung, “Wah semangat Pak Agung baik sekali.” Hal ini menciptakan suasana yang mendukung dan positif, membuat guru merasa dihargai dan termotivasi untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi.

Menetapkan Area Pengembangan Diri

Langkah berikutnya adalah menetapkan area pengembangan diri yang akan menjadi fokus observasi. Ini adalah yang harus dilakukan bersama antara kepala sekolah dan guru, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan guru untuk berkembang.

Bu Ida menanyakan kepada Pak Agung mengenai area pengembangan diri yang ingin ditingkatkan, “Apa nih yang saat ini Pak Agung ingin kembangkan?”

Pak Agung mengidentifikasi bahwa dia ingin lebih memberikan perhatian dan dukungan kepada murid-muridnya, menunjukkan bahwa guru harus merenungkan dan mengidentifikasi kebutuhan pengembangannya sendiri.

Menentukan Target Perilaku yang Jelas

Setelah area pengembangan diri ditetapkan, kepala sekolah dan guru harus bersama-sama menentukan target perilaku yang jelas dan spesifik. Target ini akan menjadi fokus observasi.

Dalam skenario kita, Pak Agung menetapkan target perilaku untuk memberikan perhatian lebih dan menghargai usaha murid-muridnya.

Bu Ida membantu mengklarifikasi target tersebut dengan bertanya, “Lalu perubahan perilaku apa yang hendak kita capai?”

Menggunakan Refleksi Pribadi untuk Memahami Pentingnya Target Perilaku

Refleksi pribadi adalah alat yang kuat untuk memahami mengapa suatu target perilaku penting.

Baca Juga:  Video: Cara Memberikan Umpan Balik yang Benar Setelah Observasi Guru

Pak Agung berbagi refleksi pribadinya tentang pengalaman dengan seorang murid yang merasa diabaikan, “saya merasa cuek banget selama ini.”

Bu Ida memberikan ruang bagi Pak Agung untuk merefleksikan pengalamannya, yang membantu memperjelas pentingnya target perilaku yang dipilih.

Merencanakan Strategi untuk Mencapai Target Perilaku

Merencanakan strategi yang tepat adalah langkah penting untuk mencapai target perilaku.

Pak Agung merencanakan untuk memberikan perhatian lebih kepada murid-muridnya saat mereka mempersiapkan dan mempresentasikan proyek kelompok mereka, “pada saat persiapan, saya hendak menggunakan waktu untuk berkunjung ke masing-masing kelompok dan menyampaikan perhatian saya atas usaha mereka.”

Bu Ida memastikan bahwa strategi ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan mengidentifikasi potensi hambatan yang mungkin muncul.

Mengidentifikasi Potensi Hambatan dan Alternatif Strategi

Diskusi persiapan juga harus mencakup identifikasi potensi hambatan dan alternatif strategi.

Pak Agung menyadari bahwa strategi yang dipilih mungkin memerlukan lebih banyak waktu, “kepikiran akan menghabiskan waktu lebih banyak karena saya harus ke masing-masing kelompok.”

Bu Ida membantu Pak Agung menemukan alternatif strategi yang lebih efisien, seperti memberikan apresiasi secara umum di awal pembelajaran dan fokus pada proses kerja kelompok saat .

Merencanakan Tindakan dan Menetapkan Jadwal Observasi

Langkah terakhir adalah merencanakan tindakan konkret dan menetapkan jadwal observasi.

Pak Agung berkomitmen untuk mempersiapkan rencana pembelajaran yang mengikutsertakan strategi yang telah dibahas, dan Bu Ida menetapkan jadwal observasi, “saya akan observasi Bapak hari Jumat minggu depan di kelas 7B.”

Menetapkan jadwal yang jelas membantu memastikan bahwa observasi dapat dilakukan secara terstruktur dan terkoordinasi.

Diskusi persiapan observasi guru seperti contoh di atas adalah proses yang penting dalam siklus peningkatan kinerja. Kepala sekolah harus memandu diskusi ini dengan cara yang mendukung, menggunakan refleksi pribadi, menetapkan target perilaku yang jelas, merencanakan strategi yang tepat, mengidentifikasi potensi hambatan, dan menetapkan tindakan konkret serta jadwal observasi.

Dengan melakukan cara dan trik di atas, diskusi persiapan dapat menjadi percakapan yang bermakna dan efektif, membantu guru untuk mencapai peningkatan kinerja yang berkelanjutan.

 

Share :

Baca Juga

Pelatihan

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based: Mengaktifkan Siswa dalam Mencari Solusi

Edutainment

10 Langkah Membuat Video Animasi untuk Pembelajaran

Pelatihan

Konsep Dasar dan Implementasi Tes Diagnostik di Sekolah dalam Kurikulum Merdeka

Pengembangan Guru

Video: Contoh Praktik Observasi Peningkatan Performa Mengajar Guru oleh Kepala Sekol

Pelatihan

Pentingnya Mengolah Profil Pelajar Pancasila dalam Pendidikan
kompetensi literasi pendidik

Pengembangan Guru

3 Alasan Kenapa Pengembangan Literasi Guru Sangat Penting, Simak Cara dan Contoh Pengembangannya

Kompetensi Guru

Sebelum Terlambat, Tata Cara Melakukan Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia

Pelatihan

Pembuatan Animasi Pembelajaran PowerPoint Kreatif
Download Sertifikat Pendidikan Gratis