Kendala Guru – Di dunia pendidikan, seorang guru merupakan pemeran utama dalam berjalannya interaksi antara peserta didik dengan konten pembelajaran yang diserap.
Idealnya, para peserta didik dapat memahami pembelajaran dengan mudah hingga akhirnya capaian keberhasilan bisa memuaskan.
Hanya saja, keidealan tersebut belum bisa terwujud di realita kehidupan pendidikan pada sebagian wilayah di negeri ini.
Hal ini lantaran tidak semua guru sudah ideal selayaknya pendidik yang diidamkan. Bukan karena faktor intelektualitas semata. Namun bisa jadi karena beberapa aspek eksternal yang mempengaruhi kinerja guru.
Kendala guru yang sedang dialami jika dibiarkan terus menerus, tentu akan mengganggu aspek kelayakan guru dalam penyampaian materi maupun peserta didik gagal dalam mencapai keberhasilan.
Oleh sebab itu, penting bagi guru lainnya untuk belajar dari pengalaman guru yang sudah dan telah berkecimpung dalam dunia pendidikan agar kendala tersebut tidak terjadi lagi serta memperburuk keadaan. Adapun catatan beberapa kendala guruteruraikan sebagai berikut :
1. Kurang Persiapan (Lacking of Preparation)
Menjadi guru bukanlah sesuatu yang mudah dan sekedar apa adanya di hadapan peserta didik. Bahkan jauh sebelum anda mengajar, ada banyak persiapan yang harus anda lakukan.
Salah satunya yakni melakukan persiapan baik untuk memenuhi target pembelajaran maupun pemenuhan kebutuhan dokumen administrasi.
Sehingga mau tak mau anda harus memahami bahwa persiapan yang anda lakukan bisa saja harus diwujudkan dalam satu periode ajaran.
Keidealan ini nyatanya tak dapat dilakukan oleh semua guru sebab kondisi dan latar belakang yang berbeda – beda.
Sehingga menyebabkan banyak kasus yang didapati, bahwa guru kadang kurang persiapan dalam mengajar bahkan sekedar jalan tanpa harus disesuaikan dengan lesson plan, rpp atau capaian silabus yang perlu dipahami.
Bahkan terkadang ada guru yang sama sekali tidak membuat bahan pelengkap seperti media pembelajaran dan tambahan dokumen lainnya.
Bagaimana solusinya? Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan menyusun RPP alias rencana persiapan pengajaran berdasarkan mata pelajaran masing – masing.
Jika anda merasa ragu dengan susunan RPP yang dibuat, maka anda bisa meminta tolong untuk dikoreksi oleh senior maupun teman sebaya yang lebih memahami susunan RPP.
Kemudian, cobalah untuk memikirkan beberapa kemungkinan, misalnya “apakah peserta didik memahami materi yang diajarkan?
Apakah peserta didik butuh untuk mempraktekkan materi yang sudah diajarkan? Jika iya, lalu menggunakan apa?”
Nah, biasanya dari pertanyaan tersebut anda akan sekalian melakukan rencana B dan C, jika rencana A tidak bisa dijalankan.
Biasanya, salah satu unsur maupun komponen yang digunakan yakni dengan menyusun atau membuat media pembelajaran. Kemudian untuk pemantapan, anda bisa juga menyusun beberapa bahan evaluasi materi.
Pun guru harus senantiasa memiliki karakter terampil dalam pengelolaan kelas berdasar karakteristik peserta didiknya.
Hal ini bertujuan agar keseluruhan materi pembelajaran yang sudah diajarkan dapat ikut tersampaikan dengan sempurna.
Jika kesulitan untuk membuat dalam waktu jangka panjang, cobalah untuk merancang serangkaian kegiatan pembelajaran yang bisa diterapkan seminggu sekali sehingga anda bisa melakukan evaluasi berkala.
2. Karakter Peserta Didik yang Beragam (Students’ Habits)
Kendala lainnya yang dialami oleh para guru yakni keberagaman karakteristik peserta didik. Keberagaman tersebut akan menjadikan sang guru pada mulanya kesulitan untuk menuntukan model dan strategi pembelajaran yang dilakukan.
Sebagai contoh misalnya, ada seorang peserta didik yang suka caper alias cari perhatian guru dengan berkeliling kelas atau sering mengacungkan tangan hanya sekedar ingin diperhatikan.
Namun, ada juga sebagian peserta didik yang tulus belajar dan aktif dalam pembelajaran. Hal lainnya lagi ada seorang peserta didik yang termasuk ke dalam tipe introvert dan cenderung sendirian meskipun sebenarnya sudah terbiasa berinteraksi dengan teman sejawatnya.
Kemudian ada juga tipe peserta didik yang teramat sangat menanggung beban sehingga suka mengantuk di kelas dan hanya bangun ketika dipanggil namanya.
Semua karakter ini harus bisa dipahami satu persatu oleh sang guru. Namun di saat yang sama, guru mata pelajaran tentu tidak akan selamanya bersama dengan kelas tersebut bukan?
Ada kelas lain yang harus diajar sehingga proses pendalaman pada ragam karakter yang ada memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sebab hal ini akan berkaitan dengan penentuan pemberian sikap guru pada jenis karakter peserta didik yang demikian.
3. Menemukan Bakat dan Minat Peserta Didik (Find Their Passion)
Kendala lain yang dialami oleh seorang guru yakni kesulitan untuk menemukan bakat dan minat peserta didik. Hal ini wajar sebab tidak semua guru memiliki keahlian untuk menggali informasi yang sebenar – benarnya dari peserta didik.
Kadangkala ada kasus dimana guru yang melakukan penggalian merasa percuma sebab peserta didik tidak menceritakan keseluruhan hal yang terjadi. Akibatnya, proses penggalian tidak bisa dilakukan lebih lanjut sebab tidak bisa diproses untuk pemberian solusi. Selain itu, beragam dokumen administrasi yang harus dan wajib disusun oleh para guru menjadikan mereka tidak memiliki banyak waktu untuk dekat dan akrab dengan peserta didik.
Akibatnya, sebagian peserta didik merasa abai dengan bakat dan potensi yang dimiliki. Mereka tidak sadar, bahwa di usia keemasan mereka harusnya lebih banyak melakukan eksplorasi agar di masa depan dapat mengetahui dengan jelas, kemana seharusnya mereka memberikan kontribusi.
Salah satu dampak bila minat dan bakat peserta didik tidak tersalurkan, maka mereka akan agresif dan mudah melanggar aturan maupun tata tertib yang ada.
4. Kurang Konsentrasi (Lack of Concentration)
Kendala lainnya yang harus dihadapi yakni para peserta didik yang cenderung suka kehilangan konsentrasi. Ada banyak faktor yang menjadikan peserta didik bertindak demikian baik dari faktor psikologis, internal, lingkungan maupun yang lainnya.
Maksud dari faktor lingkungan yakni faktor yang berada di sekeliling peserta didik misal saat mereka diberikan tugas terkadang terganggu dengan suara kelas yang ramai maupun dari ruang sebelah.
Sedangkan contoh dari faktor psikologis yakni pada saat siswa rentan mengalami tekanan, sehingga pengerjaan tugas tak akan dapat diselesaikan dengan mudah. Selain itu, gangguan ketidakmampuan untuk bersosialisasi juga menyebabkan peserta didik cenderung untuk mendapat tekanan psikologis dari dalam dirinya sendiri.
Kendala ini merupakan hal yang harus segera tersolusikan sehingga guru dan peserta didik sama – sama mendapatkan capaian target keberhasilan.
Untuk mengalihkan fokus mereka hingga hanya pada anda saja, cobalah membuat metode pembelajaran berdasar para pakar maupun melakukan modifikasi agar sesuai dengan karakteristik mereka.
Misal dengan membuat video tentang pembelajaran yang menggunakan beragam warna menarik. Bisa juga dengan penggunaan gambar dalam bentuk poster maupun flyer, bahkan menggunakan media belajar dari karya tangan sendiri.
Nah, demikian ulasan mengenai kendala guru dan beberapa solusi permasalahannya.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)