Home / News / Pengembangan Guru

Minggu, 14 Juli 2024 - 12:04 WIB

Cara Menerapkan Coaching Kepala Sekolah kepada Guru di Satuan Pendidikan

Dibaca 644 kali

Cara menerapkan coaching di satuan pendidikan oleh dengan rekan memiliki sejumlah tahapan, teknik, dan konsep-konsep tertentu yang perlu dipahami.

Coaching di satuan pendidikan sendiri adalah pendekatan yang efektif untuk mendukung pengembangan kompetensi . Dengan coaching, kepala satuan pendidikan dapat berperan sebagai mitra yang membantu guru mencapai potensi maksimal mereka, baik secara pribadi maupun profesional.

Dalam artikel ini akan disajikan panduan lengkap namun ringkas tentang bagaimana cara menerapkan coaching di satuan pendidikan.

Bentuk Coaching di Satuan Pendidikan

Sebelum menerapkan coaching di satuan pendidikan, lebih dulu harus dipahami terkait bentuk-bentuk coaching yang bisa terjadi di satuan pendidikan. Setidaknya ada dua bentuk coaching.

Coaching Khusus, dilakukan dalam beberapa sesi terjadwal dengan durasi masing-masing 30-90 menit. Sesi ini memungkinkan adanya kedalaman dan pengembangan yang terstruktur, memberikan ruang bagi guru untuk refleksi dan perencanaan yang lebih mendalam.

Coaching Singkat, adalah percakapan coaching dapat dilakukan secara spontan saat dibutuhkan. Ini mencakup diskusi singkat yang berfokus pada pemecahan masalah, perencanaan, refleksi diri, dan kalibrasi. Jenis percakapan ini lebih fleksibel dan dapat dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan.

Manfaat Coaching di Satuan Pendidikan

Coaching di satuan pendidikan dapat membantu guru dalam beberapa aspek penting, antara lain:

  • Perencanaan: Membantu guru merencanakan pengembangan kompetensi dan strategi .
  • Pemecahan Masalah: Memberikan ruang bagi guru untuk mendiskusikan dan menemukan solusi atas tantangan yang dihadapi.
  • Refleksi Diri: Mendorong guru untuk merefleksikan praktik mereka dan mengevaluasi efektivitasnya.
  • Kalibrasi: Membantu menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan institusi, memastikan keberhasilan bersama.

Peran Kepala Satuan Pendidikan dalam Coaching

Kepala Sekolah di satuan pendidikan memiliki sejumlah tanggung jawab di antaranya adalah melakukan coaching atau bimbingan terhadap guru yang membutuhkan bantuan. Sebagai pembimbing, ada sejumlah kompetensi atau kemampuan yang perlu dimiliki, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Kemampuan mendengarkan secara aktif, yaitu kemampuan menyimak dengan seksama kekhawatiran dan kebutuhan guru.
  • Kemampuan mengajukan pertanyaan yang memicu pemikiran, kemampuan kepala sekolah dalam mengajukan pertanyaan berbobot dengan menggunakan pertanyaan terbuka untuk mendorong refleksi dan pemikiran kritis seperti pertanyaan diawali dengan kata bagaimana, seberapa. Hindari menggunakan pertanyaan tertutup seperti “kenapa” dan sejenisnya.
  • Kemampun memaksimalkan potensi, yaitu kemampuan untuk membantu guru mencapai potensi maksimal mereka baik dalam aspek pribadi maupun profesional.

Waktu yang Tepat untuk Melakukan Coaching

Coaching dapat dilakukan pada berbagai momen penting dalam tahun ajaran, seperti di awal tahun ajaran baru atau semester. Bisa juga dilakukan ketika guru akan memulai kegiatan tertentu.

  • Coaching yang dilakaukan di awal tahun pelajaran atau semester mungkin untuk membicarakan rencana selama periode tersebut.
  • Coaching yang dilakukan sebelum memulai kegiatan atau tugas baru, misalnya, saat guru ditunjuk menjadi koordinator kegiatan ekstrakurikuler atau mempersiapkan kegiatan besar seperti perayaan kemerdekaan.
Baca Juga:  Perhatikan, Jadwal Pelaksanaan Asesmen Sekolah 2024 Kemdikbud dan Kemenag

Alur dalam Coaching

Alur ketika melakukan coaching dalam menggunakan “alur Tirta” Alur ini merupakan pendekatan sistematis dalam percakapan coaching yang terdiri dari:

  • Tujuan: Menetapkan tujuan perencanaan yang ingin dicapai oleh guru.
  • Identifikasi dan Rencana Aksi:
    • Menentukan ukuran keberhasilan program atau kegiatan.
    • Mengidentifikasi hal-hal yang harus disiapkan atau dikembangkan.
    • Memastikan bahwa ukuran keberhasilan terukur.
    • Mengidentifikasi sumber daya yang sudah ada dan yang diperlukan.
  • Tanggung Jawab: Menetapkan tanggung jawab dan waktu untuk melakukan sesi refleksi atau kalibrasi.

Contoh Percakapan Coaching

Berikut adalah contoh percakapan coaching antara kepala sekolah dan guru yang merasa khawatir mengajar 6 setelah sebelumnya hanya mengajar kelas 3 dan 4:

Guru: “Tahun ajaran depan saya ditugaskan mengajar kelas 6, padahal biasanya saya mengajar di kelas 3 atau 4. Saya merasa khawatir dan tidak yakin menguasai materi kelas 6.”

Kepala Sekolah: “Saya menangkap dari nada bicara dan raut wajah Anda, sepertinya Anda khawatir. Apa betul begitu?”

Guru: “Iya, saya merasa perlu lagi konsep materi kelas 6, terutama .”

Kepala Sekolah: “Apa yang menurut Anda perlu dipelajari?”

Guru: “Saya perlu belajar konsep matematika, terutama bagaimana mengajarkan operasi hitung bilangan bulat negatif dengan cara yang mudah dipahami siswa.”

Kepala Sekolah: “Apa yang akan Anda lakukan untuk mencapai tujuan ini?”

Guru: “Saya akan bertanya ke Pak Asep, mencari ide dari buku dan internet, dan bertukar pikiran dengan teman yang mengajar di kelas 6 sekolah lain.”

Kepala Sekolah: “Dukungan apa yang Anda butuhkan?”

Guru: “Saya perlu dukungan dari Pak Asep, teman-teman saya, dan juga dari Anda jika saya bingung lagi.”

Kepala Sekolah: “Kapan kita bisa bertemu lagi untuk membicarakan hasil dari rencana ini?”

Guru: “Dua minggu lagi, nanti saya kabari Anda saat saya sudah siap.”

Tips Praktik dan Implementasi Coaching

Implementasi coaching memerlukan komitmen dari kepala satuan pendidikan untuk menjadi pendengar aktif dan fasilitator yang mendukung. Berikut langkah-langkah praktis dalam menerapkan coaching:

  • Persiapkan Pertemuan: Tentukan waktu yang tepat dan suasana yang kondusif untuk percakapan coaching.
  • Gunakan Alur Tirta: Ikuti alur Tirta untuk memastikan percakapan terstruktur dan fokus.
  • Fokus pada Tindakan: Dorong guru untuk membuat rencana tindakan konkret dan mengidentifikasi dukungan yang diperlukan.
  • Lakukan Refleksi: Jadwalkan sesi refleksi untuk mengevaluasi kemajuan dan menyesuaikan rencana jika diperlukan.

Dengan menerapkan coaching secara efektif, kepala satuan pendidikan dapat membantu rekan pendidik merencanakan pengembangan kompetensi mereka, memanfaatkan sumber daya yang ada, dan mencapai yang diinginkan.

Menerapkan coaching di satuan pendidikan tidak hanya meningkatkan kinerja guru tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif dan produktif. Selamat mempraktikkan coaching di satuan pendidikan Anda!

Share :

Baca Juga

News

Hore! Guru Segera Terima 3 Tunjangan Tambahan dari Kemdikbud

News

Kementrian Agama Butuhkan 192.008 Guru Madrasah Honorer Untuk Diangkat ASN

Pelatihan

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based: Mengaktifkan Siswa dalam Mencari Solusi
Ilustrasi Tahapan PPG Dalam Jabatan 2023

Kompetensi Guru

Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi Bersiap Jangan Lewatkan Hingga Tanggal 13 Juli 2023

News

Wajib Tau! Tingkatkan Kualitas ASN, BKPSDM Terapkan E-Kinerja, Berikut Informasinya

News

Apakah ASN PPPK Melanjutkan Pendidikan S2, S3 Ijazah Diperoleh Bisa Dipakai Kenaikan Golongan?
Kemenkeu- Sri Mulyani

News

Tunjangan Sertifikasi Akan digabung Ke Gaji Bulanan Mulai Januari 2024? Simak Selengkapnya

News

Ada Informasi Dari Dirjen GTK Untuk Pelamar Prioritas P2-P4
Download Sertifikat Pendidikan Gratis