Kurikulum Merdeka – Selama pandemi Covid-19 pembelajaran mengalami learning loss atau ketertinggalan, sehingga dibentuk Kurikulum Merdeka sebagai upaya pemulihan pembelajaran yang berciri khas lebih sederhana dan fleksibel. Pada implementasinya, akan lebih fokus pada materi yang mendasar, pengembangan karakter, dan kompetensi murid. Kurikulum ini (sebelumnya disebut sebagai Kurikulum Prototipe) telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim pada tanggal 11 Februari 2022.
Kurikulum merdeka menjunjung konsep merdeka belajar, yaitu memberikan kebebasan dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah sehingga siswa bisa lebih mendalami minat dan bakatnya masing- masing. Kurikulum ini telah diuji coba di 2.500 sekolah penggerak dan disarankan untuk mulai digunakan pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA. Untuk implementasinya dilaksanakan secara bertahap menyesuaikan kesiapan masing- masing sekolah.
Kurikulum merdeka memiliki karakteristik:
- Mengutamakan pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter siswa sesuai profil pelajar Pancasila
- Berfokus pada materi esensial sehingga terdapat waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi
- Memberikan ruang kepada guru untuk menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dengan kemampuan peserta didik, dan dengan konteks dan muatan lokal.
Lalu apa perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013?
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum penyederhanaan dari kurikulum sebelumnya. Terdapat beberapa perbedaan yang mencolok pada jenjang SD, SMP, dan SMA yaitu:
- Pada kerangka dasar, Kurikulum merdeka menambahkan pengembangan profil pelajar Pancasila pada peserta didik, pada K13 rancangan landasan utamanya yaitu tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan saja.
- K13 menerapkan Jam Pelajaran (JP) yang diatur perminggu, sedangkan kur. merdeka menerapkan Jam Pelajaran (JP) diatur pertahun.
- K13 mengatur alokasi waktu pembelajaran secara rutin setiap minggu dalam setiap semester, sedangkan di kur. merdeka dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai jam pelajaran (JP) yang telah ditetapkan.
- Di K13 lebih menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata pelajaran, sedangkan pada kur. merdeka yaitu menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila.
- K13 menerapkan sistem penilaian dibagi menjadi 3, yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada kur. merdeka tidak ada pemisahan diantara 3 ranah penilaian tersebut.
- Pada kur. merdeka ini pemerintah menyediakan perangkat ajar tambahan berupa contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum operasional satuan pendidikan.
Perbedaan di jenjang Sekolah Dasar (SD)
Pada kurikulum 2013 mata pelajaran IPA dan IPS terpisah, sedangkan pada kurikulum merdeka digabung menjadi satu mata pelajaran menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS).
Perbedaan di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Pada kurikulum 2013, mata pelajaran informatika bersifat pilihan, namun di kurikulum merdeka dianggap wajib.
Perbedaan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
Pada Kurikulum 13, peserta didik baru harus memilih jurusan sementara baik itu IPA, IPS, dll. Pada kur. merdeka, pemilihan jurusan dimulai ketika peserta didik menginjak kelas 11 dengan konsultasi bersama wali kelas, atau guru BK, dan orang tua peserta didik. Di kelas X peserta didik mempelajari mata pelajaran umum (belum ada mata pelajaran pilihan).
Tentunya masih banyak lagi perbedaan diantara kedua kurikulum tersebut, yaitu terletak pada kerangka dasar, kompetensi yang dituju, struktur kurikulum, pembelajaran, penilaian, perangkat ajar, dan perangkat kurikulum. Pada intinya kurikulum merdeka lebih sederhana dan lebih menyesuaikan pada peserta didik.
Sekian informasi yang dapat saya berikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis: Ema Dwi Pratiwi