Home / News

Sabtu, 10 Desember 2022 - 18:57 WIB

Kaidah Penilaian Sederhana untuk Mengukur Kemampuan Siswa

Dibaca 174 kali

Ketika melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa, guru wajib mengerti tentang kaidah penilaian. Sehingga penilaian yang dilakukan dapat memberikan gambaran yang akurat tentang kemampuan siswa sebagai hasil belajar.

Selain memberikan pengajaran dan mendidik karakter siswa, salah satu hal yang perlu diperhatikan yakni cara guru dalam menyusun penilaian sederhana. Penilaian tersebut tentu digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan siswa baik dalam hal mengidentifikasi dan memahami konten belajar yang sudah dijelaskan. Bayangkan saja, bagaimana jadinya bila siswa tidak dinilai?

Tentu akan menjadi kekhawatiran sebab guru belum bisa memastikan informasi apa saja yang telah masuk dalam pemikirannya. Maka dari itu, belajar kaidah penilaian sederhana sangat diperlukan. Lantas, apa saja kaidah yang perlu dipahami oleh guru?

Menyusun penilaian bagi guru pemula tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Hal inilah yang kadang menjadikan guru harus mengerahkan segala tenaga bahkan menghabiskan waktu hanya untuk penyelesaian asesmen.

Idealnya, bila guru sudah mengenal para siswa, maka asesmen akan lebih mudah dilakukan. Hanya saja, para pihak yang berwenang dengan pendidikan tentu juga membutuhkan pelaporan sehingga guru perlu menuangkan penyusunan penilaiannya. Adapun berikut kaidah dalam penyusunan penilaian sebagai berikut :

1.    Objektif bukan Subjektif

Hal pertama yang perlu dipahami yakni guru perlu melakukan penilaian secara objektif. Artinya, penilaian tersebut tidak didasarkan dengan pemahaman bahwa siswa A tidak bisa menjelaskan konten tersebut pada pertemuan sebelumnya. Jelas hal tersebut sangat bertentangan dengan kaidah penyusunan penilaian. Hanya saja, informasi tersebut dapat dijadikan sumber pendukung bagi guru untuk lebih memperhatikan pemahaman siswa.

2.     Menghargai Usaha dan Hasil Akhir, bukan Kemampuan Awal

Kemudian, anda perlu untuk senantiasa memberikan penghargaan misalnya berupa pujian dan perhatian. Pujian sederhana akan membantu siswa bangkit dan merasa percaya diri. Walhasil, kepercayaan diri yang meningkat akan menjadikan siswa lebih giat belajar. Selain faktor internal, biasanya perpindahan kelas maupun guru akan menyebabkan siswa terhambat untuk memahami konten pembelajaran yang guru berikan.

3.    Guru Menjelaskan untuk Menarik Kesimpulan Penilaian

Hal lain yang tak kalah penting yakni guru mampu dan mau untuk menjelaskan kepada siswa terkait cara dalam penarikan kesimpulan penilaian yang guru berikan. Hal ini akan membantu siswa untuk lebih bersemangat dalam mengerjakan segala latihan soal yang diberikan.

Halaman Selanjutnya

4.    Konten Asesmen Mewakili Tujuan Pembelajaran….

Share :

Baca Juga

perbedaan aparatur sipil negara dengan PNS

News

SEGERA! Guru PPPK Wajib Melengkapi 6 Berkas Penting DRH Ini

Karya Inovatif

Segera Daftar! Diklat Gratis Membuat Bahan Ajar Untuk Kenaikan Pangkat

News

Pengertian, Karakteristik dan Sintaks Model Pembelajaran Production Based Training (PBT)

News

Tips dan Kisi – Kisi Untuk Pretest PPG Dalam Jabatan Tahun 2022 Serta Bonus Latihan Soal Lengkap! Yuk Simak

News

Pembelajaran Daring, Siapa yang Repot?
perbedaan best practice dengan ptk

News

Berikut Kisi Kisi Tes CPNS Dan PPPK 2023!

News

Resmi! Pemerintah Buka PPPK Paruh Waktu, Usai Honorer Dihapuskan
gaji honorer 2023

News

Tips dan Syarat untuk Mendapat Tunjangan Guru Honorer