Karakter Kurikulum Merdeka memiliki sisi yang unik jika dibandingkan dengan kurikulum yang sudah ada sebelumnya. Setidaknya terdapat tiga karakter yang wajib dipahami agar para guru yang hendak mengimplementasikan kurikulum baru tersebut tidak salah langkah.
Dengan hadirnya Kurikulum Merdeka ini menjadi tanda bahwa pendidikan di Indonesia tengah mengalami perubahan signifikan.
Kurikulum Merdeka sendiri mulai dikenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2019 dan kemudian diresmikan belum lama ini. Hingga saat ini, sudah terdapat ribuan sekolah yang mulai mencoba untuk menerapkan kurikulum tersebut.
Tidak ada tujuan lain dalam peluncuran kurikulum baru ini kecuali bahwa Kurikulum Merdeka merupakan sebuah langkah inisiatif dari pemerintah untuk membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik, dengan menitikberatkan pada pengembangan soft skills dan karakter peserta didik.
Hingga saat ini pemerintah memang tidak mewajibkan seluruh sekolah di Indonesia untuk menerapkannya di masing-masing satuan pendidikan. Namun beberapa tahun ke depan, diharapkan seluruh sekolah sudah dapat mengadopsi kurikulum baru ini.
Nah, bagi para pendidik sebelum nemulai mengimplementasikannya, ada beberapa karakter Kurikulum Merdeka yang perlu dipahami terlebih dahulu. Berikut ini adalah karakter-karakter yang wajib dipahami:
Pengembangan Soft Skills dan Karakter
Pengembangan soft skills dan karakter merupakan tujuan utama dari Kurikulum Merdeka yang dapat dilakukan melalui Projek Profil Pancasila.
Dengan kata lain, Kurikulum Merdeka tidak hanya fokus pada peningkatan akademik, tetapi juga pada pengembangan keterampilan siswa dan karakter peserta didik.
Di dalam Projek Profil Pancasila ini, peserta didik akan diajak untuk belajar tentang nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam sebuah kegiatan tertentu.
Fokus pada Materi Esensial
Dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka, fokus yang menjadi titik berat adalah menyampaikan materi esensial secara relevan dan mendalam. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk membangun kreativitas dan inovasi dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Dengan demikian, guru perlu memahami dengan baik materi yang harus diajarkan agar tidak terjebak pada pengajaran yang terlalu banyak dan tidak relevan.
Berlanjut di Halaman Berikutnya