Untuk saat ini, sumber belajar bukan hanya dari guru saja. Melainkan, sudah banyak sekali sumber-sumber lain yang bisa diakses.
Jarolimek, mengelompokkan sumber belajar ke dalam 2 kategori. Yakni, reading materials and resource, dan belajar non reading materials and resources.
Reading materials and resources ialah materi dalam sumber bacaan. Yang di dalamnya ada buku referensi, ensiklopedia, internet, pamflet, kliping, majalah, buku teks, brosur, dan materi lain yang sudah diprint atau dicetak.
Sementara yang non reading materials and resources ialah materi yang bisa didapatkan bukan dari bacaaan. Seperti film, gambar, rekaman, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut:
- Buku teks
Sumber bacaan yang pertama ialah buku teks. Yang mana, sumber bacaan satu ini merupakan sumber bacaan yang paling sering ditemukan. Buku sendiri merupakan sumber sekaligus media yang memang umum dijadikan sebagai acuan pembelajaran. Dan biasanya, ia akan diperiksa dahulu oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya. Hal ini agar memperoleh izin. Buku-buku ini ditelaah dahulu isinya, dan sistematikanya.
Ketika ingin menggunakan sumber belajar satu ini, maka ada beberapa hal yang meski Anda perhatikan. Yakni, siapa pengarangnya. Dan ini merupakan hal yang sangat penting. Di mana, pengarangnya meski mempunyai ketepatan ilmiah. Selain itu, isinya juga mencerminkan adanya kedalaman konsep, mempunyai format yang menarik, begitupun penampilanya, materi yang disusun sistematis, dan terakhir materi ilustrasi, visualnya tergolong cukup, ukurannya pantas, dan yang pastinya proporsional.
- Ensiklopedia
Sumber belajar yang kedua adalah ensiklopedia. Ensiklopedia ini mempunyai kegunaan berupa memberikan kemudahan kepada siapapun, khususnya pada guru dan siswa untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dan seharusnya, setiap perpustakaan menyediakan minimal 1 ensiklopedia. Baik yang ditulis berbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.
Sayangnya, harga ensiklopedia ini tergolong mahal. Meskipun demikian, tidak perlu khawatir, karena sudah ada ensiklopedia versi elektroniknya. Misal, Wikipedia. Hanya saja, jika menggunakan ensiklopedia elektronik, itu artinya, tidak semua bisa mengaksesnya. Karena ada beberapa daerah di Indonesia yang belum mempunyai jaringan internet.
- Internet
Untuk saat ini, sumber belajar dari internet merupakan sumber belajar yang sangat banyak digunakan oleh banyak orang. Karena selain praktis, kita juga bisa mendapatkan banyak sekali pengetahuan secara gratis. Bahkan, memungkinkan untuk diakses kapanpun dan di manapun. Hanya saja, kasusnya sama dengan sumber belajar dari ensiklopedia, yang juga berbasis internet. Sehingga tidak dapat diakses oleh mereka yang tinggal di pedalaman Indonesia.
- Kliping
Pelajar di era 90-an, pasti kenal dengan kliping. Pasalnya, saat sekolah dulu, memang kerap dimintai membuat tugas berupa kliping. Dan untuk saat ini, tampaknya sudah mulai jarang guru yang memberikan tugas membuat kliping. Kliping sendiri merupakan guntingan artikel atau berita yang dimuat di koran atau majalah, dengan tujuan pembelajaran.
Demikian pembahasan tentang sumber belajar yang bisa digunakan sebagai media belajar. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!