Pembelajaran Berpusat pada Siswa – Permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu rendahnya kualitas pendidikan dibandingkan dengan negara-negara lain. Pendidikan yang berkualitas tinggi merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan siswa agar menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam hal ini, peran guru sangat dibutuhkan dan guru perlu memahami bahwa dalam mengajar dapat memakai banyak cara untuk memastikan semua siswa menerima pembelajaran yang berkualitas. Untuk mewujudkannya, perlu pergeseran fokus kegiatan dari guru ke siswa atau yang dikenal dengan istilah pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered Learning).
Pembelajaran berpusat pada guru cenderung membuat siswa lebih kompetitif dan individualistis karena siswa memiliki sedikit kesempatan untuk berpikir kritis dan berinteraksi. Sedangkan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa berupaya untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini menekankan pemberian materi secara langsung oleh guru yangmana siswa terkesan pasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu, penerapan pembelajaran ini diharapkan mampu menjadi angin segar dalam kemajuan kualitas penddikan di Indonesia.
Konsep Pembelajaran Berpusat pada Siswa
Pembelajaran berpusat pada siswa adalah sebuah proses untuk mendorong siswa agar terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik siswa.
Karakteristik siswa dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian pembelajaran.
Pembelajaran yang dipusatkan pada siswa dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan belajar seperti manajemen waktu, komunikasi, berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah (Krishnan, 2015).
Melalui penerapan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa, memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta siswa selalu ditantang untuk dapat berpikir kritis.
Dalam penerapan pembelajaran ini, guru harus mempertimbangkan kebutuhan setiap siswa sebagai suatu individu atau kelompok sehingga dapat mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar sepanjang waktu.
Pelaksanaan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa perlu disesuaikan dengan tipe siswa, serta perlu disesuaikan dengan disiplin dan lingkungan dimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Peran guru dalam penerapan pembelajaran ini lebih ke fasilitator daripada menjadi seorang pengajar sehingga siswa menjadi pembelajar aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru membantu membimbing, mengelola, dan mengarahkan pembelajaran siswa.
Ketika siswa sedang belajar secara mandiri, mereka dapat memikirkan ide atau membuat catatan diskusi kelas, mengerjakan tugas, atau mengerjakan tugas mandiri.
Pada hakikatnya, penerapan pembelajaran ini menekankan pada pemahaman sentral siswa yang terintegrasi sehingga sistem pembelajaran dapat melayani kebutuhan siswa.
Penerapan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa harus direncanakan serta diupayakan dengan matang dan hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan. Tantangan guru dalam menerapkan pembelajaran ini adalah manajemen sekolah perlu fokus terhadap penggunaan sumber daya yang tersedia, menyediakan sumber daya yang dibutuhkan, mengatur pelatihan bagi guru, dan melakukan dukungan bagi guru baru yang kurang pengalaman, serta melakukan cara-cara inovatif dalam proses pembelajaran (Qutoshi & Poudel, 2014).
Halaman Selanjutnya