Model Pembelaran Abad 21 – Dewasa ini perkembangan pendidikan semakin menunjukkan taringnya. Sebagian besar keluarga mulai banyak yang memperhatikan urgensitas pendidikan. Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya di mana pendidikan masih dipandang sebelah mata.
Salah satu fenomena yang mengindikasikan hal tersebut yakni beberapa masyarakat masih belum berusaha semaksimal mungkin untuk mengirimkan anaknya belajar pada Perguruan Tinggi terlepas dari beban finansial yang ada.
Fenomena kebersegaraan masyarakat untuk senantiasa mewujudkan pendidikan berkualitas bagi anak – anaknya patutlah mendapat apresiasi. Namun tantangan para keluarga, satuan pendidikan dan pemerintah tidak berhenti sampai di sini.
Setelah mulai banyak sinyal kebersegeraan masyarakat untuk memburu pendidikan, maka hal yang perlu dijadikan prioritas untuk dipahami yakni mengenai model pembelajaran abad 21.
Apa itu Pembelajaran Abad 21?
Pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang berupaya untuk menyatukan aspek kemampuan literasi, keterampilan, kecakapan pengetahuan, sikap serta penguasaan peserta didik terhadap kemampuan teknologi. Sehingga, guru sangat berperan besar sebagai garda terdepan yang dapat mendidik mengenai adanya perkembangan dan berbagai perubahan zaman.
Pembelajaran 21 merupakan konsep yang dirancang bagi generasi abad 21 supaya dapat senantiasa mengikuti arus perkembangan teknologi yang ada tanpa terpengaruh dampak negatifnya. Utamanya pada aspek komunikasi yang sudah masuk dalam berbagai sendi kehidupan sehingga peserta didik sebisa mungkin mampu untuk menguasai segala empat keterampilan dalam belajar yang disingkat dalam konsep 4C dan terdiri dari creativity dan inovation, critical thinking dan problem solving, collaboration dan communication.
Pembelajaran abad 21 akan senantiasa mengusahakan agar para peserta didik dapat terintegrasi secara penuh dan tidak ketinggalan zaman khususnya bagi generasi Indonesia saat ini. Sehingga meraka dapat ikut berkontribusi dan berkompetisi dengan baik di masa mendatang.
Memahami Prinsip Pembelajaran Abad 21
Setiap konsep pembelajaran pasti memiliki prinsip tersendiri dalam penerapannya. Pada modelpembelajaran abad 21, terdapat beberapa prinsip yang harus guru pahami.
Pertama, pembelajaran abad 21 bertujuan untuk mengarahkan agar pembelajaran berpusat pada siswa.
Kedua, pembelajaran yang diterapkan diharuskan mampu untuk berkolaborasi dengan suasana pembelajaran lainnya.
Ketiga, salah satu prinsipnya menghendaki agar pembelajaran dapat memiliki konteks.
Keempat, prinsip selanjutnya yakni menghendaki satuan pendidikan agar terintegrasi dengan lingkungan sosial atau masyarakat.
Konsep 4C pada Pembelajaran Abad 21
Sebagaimana yang dipaparkan di atas, model pembelajaran abad 21 mengusung 4C yakni Creativity and Innovation, Collaboration, Communication, Critical Thinking and Problem Solving.
1. Ranah Daya Cipta dan Inovasi (Creativity and Innovation)
Pada ranah daya cipta dan inovasi, peserta didik akan diajak agar bisa senantiasa terbiasa dalam melakukan serta menjelaskan berbagai ide yang berputar di kepalanya. Nantinya, ide tersebut akan dipresentasikan oleh para peserta didik pada teman sekelas secara terbuka agar teman – teman lainnya dapat ikut memberikan tanggapan.
Melalui konsep ini, aktivitas tersebut dapat menjadikan sudut pandang peserta didik menjadi lebih luas dan terbuka pada setiap pandangan yang ada.
2. Ranah Kerjasama (Collaboration)
Kemudian, pada ranah kerjasama, para peserta didik akan diajak untuk belajar dengan membuat grup atau kelompok sekaligus belajar dalam melatih jiwa kepemimpinan antar peserta didik.
Tujuan dari kerjasama yakni agar para peserta didik bisa bekerja secara efektif dengan teman sebaya maupun orang lain dan meningkatkan rasa empati dalam diri sekaligus mereka mau untuk menerima berbagai pendapat yang berbeda.
Selain itu, manfaat lain dari kerjasama yakni para peserta didik dapat dengan mudah beradaptasi dengan masyarakat, lingkungan serta mampu dalam memasang target semaksimal mungkin untuk individu dan grup.
3. Ranah Komunikasi (Communication)
Elemen lainnya yakni pada ranah komunikasi. Ranah ini akan mengajak para peserta didik untuk dapat lebih banyak menguasai konten, mengatur atau melakukan pengelolaan sekaligus membuat hubungan komunikasi antar peserta didik menjadi hubungan yang benar, baik secara tulisan dan lisan sekaligus multimedia.
Peserta didik akan diberikan guru waktu tertentu untuk bisa melakukan pengelolaan hal serta menggunakan kemampuan komunikasinya. Hubungan yang terjadi semisal kegiatan menyampaikan gagasan, berdiskusi sampai pemecahan masalah yang ada.
Dewasa ini, sudah banyak didapati fenomena bahwa peserta didik cenderung pasif bahkan tidak mengucapkan kata sama sekali lantaran masalah yang berbeda – beda.
Sehingga penting bagi Anda sebagai guru untuk mengajak peserta didik senantiasa terus berkontribusi melalui public speaking yang mereka lakukan.
4. Ranah Berpikir Kritis dan Memecahkan Masalah (Critical Thinking and Problem Solving)
Di ranah ini, peserta didik diharapkan dapat melakukan berbagai penalaran melalui pemikiran yang masuk akal untuk menyelesaikan permasalahan terutama seputar pembelajaran. Sehingga nantinya peserta didik dapat merekonstruksikan pemahaman yang sudah diberikan oleh para guru.
Elemen ini merupakan hal yang lumayan penting di pembelajaran abad 21. Dengan berpikir kritis, peserta didik tidak akan mudah terpengaruh dengan berbagai ujaran bohong tanpa adanya data yang valid. Mereka akan mampu untuk berpikir secara mandiri baik deduktif maupun induktif supaya dapat menguasai serta menyelesaikan beragam masalah yang rumit.
Siswa juga akan terbiasa mencari solusi sendiri sehingga di masa depan akan lebih banyak memberikan kontribusi pada masyarakat.
Kompetensi Bagi Peserta Didik untuk Menerapkan Pembelajaran Abad 21
Berikut beberapa penjelasan mengenai ragam kompetensi yang harus dimiliki oleh para peserta didik agar tujuan pembelajaran abad 21 terwujud.
1. Arah Pandang Kehidupan (Way of Thinking)
Kompentensi pertama yang harus dimiliki para peserta didik yakni memiliki arah pandang kehidupan yang jelas atau sederhananya terbiasa dengan pola pikir tertentu. Misalnya dengan sering meningkatkan pemikiran kritis, kreatif bahkan berani dalam mengambil keputusan pada kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan.
2. Kemampuan untuk Bertahan (Skill for Living in The World)
Kemudian kompetensi lainnya yakni para peserta didik dapat bertanggung jawab baik kepada dirinya sendiri maupun masyarakat sekitar dalam mempertahankan kehidupannya.
3. Cara Kerja (Ways of Working)
Kemudian cara kerja peserta didik dalam penyelesaian tugas juga perlu dipantau. Hal ini penting mengingat cara kerja yang baik akan memberikan dampak pada pembelajaran secara positif. Landasan dalam pekerjaannya senantiasa dihubungkan dan memiliki keterkaitan antara teknologi dengan abad 21.
4. Sarana Bekerja (Tools of Working)
Elemen selanjutnya yakni pembelajaran abad 21 dapat menjadi sarana bekerja baik dengan grup besar maupun mandiri. Peserta didik diharapkan mampu untuk mengoperasikan segala perbidangan terkait yang berhubungan dengan Teknologi, Informasi dan Komunikasi.
Nah, demikian ulasan mengenai model pembelajaran abad 21 dan beberapa prinsip yang perlu diketahui oleh para guru. Semoga konsep pembelajaran abad 21 dapat menjadi sarana bagi generasi untuk mendapatkan pendidikan semaksimal mungkin. Dan terintegrasinya konsep pembelajaran abad 21 dengan teknologi semoga tidak sampai menjadikan peserta didik merasa ketergantungan pada kecanggihan IT yang ada. Malah harusnya teknologi digenggam oleh generasi masa kini. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)