Kemenangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden telah menyulut harapan baru bagi jutaan rakyat Indonesia, tak terkecuali para pendidik. Ekspektasi tinggi terhadap perbaikan kualitas pendidikan pun menggema seiring dengan pelantikan sang presiden. Namun, di balik euforia kemenangan, Prabowo dihadapkan pada realitas pahit: tantangan berat menanti dalam sektor pendidikan.
Salah satu masalah paling mendesak yang harus segera diatasi adalah penurunan skor PISA Indonesia yang terus berlanjut. Hasil survei internasional ini menjadi cerminan kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, matematika, dan sains, dan hasilnya selama beberapa tahun terakhir sungguh memprihatinkan. Penurunan skor PISA ini bukan sekadar angka, melainkan pertanda adanya masalah sistemik dalam sistem pendidikan kita.
Selain itu, janji kampanye Prabowo untuk menaikkan gaji guru sebesar Rp2 juta per bulan juga menjadi sorotan tajam. Janji ini tentu saja disambut antusias oleh para guru yang selama ini berjuang dengan penghasilan yang minim. Namun, realisasi janji tersebut bukanlah perkara mudah, mengingat kondisi keuangan negara dan berbagai tuntutan sektor lainnya.
Yuk ikut Webinar Nasional 4JP: Membuat Poster Pembelajaran Menarik dengan Aplikasi Canva. [ LINK PENDAFTARAN ] : https://s.id/Regis-CanvaNov11 , Senin, 11 November 2024, Telegram grup: https://t.me/jagocanva. Mau Dibantu Daftar? @RatnaAdmin_Canva atau t.me/+6287751121009 (Admin Canva Telegram)
Sorotan tajam terhadap penurunan skor PISA Indonesia semakin menguat seiring dengan pergantian kepemimpinan nasional. Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satwan Salim, dalam pernyataan tegasnya kepada Media Indonesia dan Tempo, mendesak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi masalah ini.
Menurut Satwan, penurunan skor PISA bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari sistem pendidikan nasional yang tengah mengalami krisis. PISA, sebagai tolok ukur kemampuan siswa internasional, telah menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam hal literasi, numerasi, dan literasi sains.
Penurunan skor ini bukan fenomena baru, melainkan tren yang mengkhawatirkan. Di balik angka-angka tersebut, tersimpan realitas kompleks yang melibatkan berbagai faktor, mulai dari kualitas guru yang belum merata, kurikulum yang kurang relevan, hingga sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai.
Satwan Salim dengan tepat menggarisbawahi bahwa peningkatan skor PISA dan kesejahteraan guru merupakan dua isu yang saling terkait. Guru sebagai ujung tombak pendidikan memiliki peran sentral dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
WEBINAR NASIONAL 4JP dengan judul “Quiz Based Game Learning dengan Kahoot”, 8 November 2024, Link Pendaftaran : https://s.id/Regis-Nov8 , GRUP Telegram: https://t.me/GrupKelasGamifikasiPembelajaran. Narahubung : https://t.me/Nana_Adminn atau 089530969980 (Admin Telegram)
Halaman Selanjutnya