Home / Karya Inovatif / News

Kamis, 21 Juli 2022 - 02:25 WIB

4 Jenis Inovasi Pendidikan

Dibaca 2,964 kali

Pada dasarnya, kehidupan tentu menginginkan suatu perubahan. Dinamika yang terjadi pada kehidupan akan mengajarkan banyak hal pada manusia terutama dari segi perbaikan.

Begitulah kiranya yang terjadi dalam dunia pendidikan era hari ini. Semakin bertambahnya tahun, bertambah pula keinginan serta kehendak para praktisi pendidikan, pengamat bahkan masyarakat sipil untuk memajukan pendidikan di negeri.

Inovasi pendidikan ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi para peserta didik untuk bertransformasi menjadi penggerak perubahan dan menyelamatkan bangsa dari kompleksitas permasalahan pendidikan.

Selain itu, besar harapannya bahwa inovasi pendidikan dapat melahirkan berbagai peserta didik yang mampu menjadi penyejuk bangsa pada era krisis mental seperti sekarang.

Beberapa tahun belakangan di era teknologi sekarang, beragam inovasi mulai bermunculan baik dari sisi produk, proses, paradigma dan posisi. Lantas bagaimana penjelasan detailnya? Simak ulasannya di bawah ini!

Mengkaji ragam inovasi pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah. Sebab anda perlu melakukan riset, membaca beberapa jurnal dan melakukan validasi.

Terkadang, inovasi yang dihadirkan juga tak semuanya dapat membantu negeri untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan yang sangat kompleks.

AMaka dari itu, penting bagi pendidik untuk memahami terlebih dahulu inovasi apa saja yang ada sehingga bisa berkontribusi untuk menambahkan aspek kekurangannya. Adapun beberapa inovasi yang sudah hadir terangkum dalam ulasan di bawah ini :

1.    Inovasi Produk

Salah satu inovasi hari ini yang dirasakan oleh para peserta didik yakni inovasi di sektor produk pendidikan. Di masa lalu, pembelajaran hanya disampaikan dengan model ceramah kemudian memberikan soal.

Kemudian para peserta didik diminta untuk mengerjakan soal yang bisa jadi jawabannya berlembar – lembar. Tentu pengerjaannya membutuhkan waktu yang lama.

Salah satu permasalahan dari penerapan sistem pengerjaan tersebut tentu akan menjadikan waktu belajar terkuras dan bisa jadi target pembelajaran tidak dapat dicapai dengan maksimal.

Namun, seiring bertambahnya tahun, teknik penyampaian pembelajaran tidak bergantung pada ceramah saja namun juga divariasikan dengan lainnya. Misal, terdapat teknik penyampaian yang menggunakan model student-centered.

Teknik ini merupakan antitesa dari model ceramah yang memfokuskan pada guru saja. Salah satu tujuan besar penerapan students-centered yakni para guru dapat melakukan perincian tentang karakteristik belajar setaip individu peserta didik. Selain itu, guru juga dapat dengan mudah memperhatikan bagaimana daya serap masing – masing.

Di awal, penerapannya tentu tidak mudah. Sebab guru membutuhkan proses adaptasi dimana pada awalnya menjadi sosok yang harus selalu didengarkan, kemudian berubah diri menjadi sosok yang bisa mendukung tumbuh kembang soft-skill para peserta didik pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.

Selain itu, penyajian belajar juga beragam. Apalagi menyongsong era R.I 5.0, sebagian platform baik berbayar dan mulai memperkenalkan beragam tools untuk bisa dijadikan asesmen harian.

Misalnya, kehadiran platform semaca Quizziz, Kahoot, maupun latihan kuis lainnya yang dapat diakses peserta didik secara online. Ada juga portal belajar yang dapat diakses secara online seperti Ruang Guru, Zenius dan macam lainnya. Sehingga tidak terbatas ruang dan waktu sebagaimana kondisi pendidikan di masa lalu.

2.    Inovasi Proses

Kemudian sektor lain yang mengalami inovasi yakni sektor proses. Sektor ini merujuk pada berbagai peningkatan di ranah pembuatan maupun penyajian penilaian seperti perubahan pada adanya standar kelulusan yang tidak lagi menjadikan Ujian Nasional () sebagai patokan.

Selain itu, kehadiran sistem pendidikan dengan jalur zonasi juga merupakan dinamisasi pendidikan.

Baca Juga:  DPR Setujui Kembalinya Ujian Nasional: Sudah 8 Kali Berganti Nama, Apa yang Berubah Kali Ini?

Pada awalnya,sistem zonasi bertujuan untuk memberikan pemerataan pendidikan agar semua memiliki level intelektualitas yang sama. Kendati di perjalanannya tidak semulus tujuan, namun sistem tersebut masih diberlakukan hingga sekarang.

Kemudian beberapa tahun ini, sebagian satuan pendidikan mulai menerapkan kebijakan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) pada ranah dan numerasi. Selain itu, hadirnya kebijakan Kurikulum Merdeka juga menjadi penanda bahwa proses kegiatan belajar mengajar lebih merdeka.

Belum lagi adanya tambahan program unggulan kurikulum merdeka yakni mewujudkan generasi pelajar Pancasila. Besar harapannya, dengan program pelajar pancasila, para peserta didik dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme serta bisa menjadi garda terdepan untuk membela bangsa.

Hal ini tentu menjadi tambahan daftar inovasi pada sektor proses. Tentu saja, semakin bertambahnya tahun, akan selalu ada perubahan pendidikan di sektor ini dengan lebih baik.

3.    Inovasi Paradigma

Kemudian inovasi selanjutnya yakni berada di sektor paradigma pendidikan. sektor ini bermaksud terjadi adanya perubahan pada beragam model mental yang dapat menjadi dasar untuk bisa membingkai apa yang organisasi dapat lakukan.

Misalnya yakni eksistensi teori konstruktivisme dan konektivisme, dimana merupakan sebuah paradigma yang dapat memberikan penekanan bahwa seorang guru tak hanya belajar dari guru saja, namun juga bisa dari orang lain maupun akses internet.

Selain itu, terdapat inovasi seperti kemunculan konsep belajar Merdeka sebagaimana yang diusulkan oleh Bapak Makarim.

Konsep ini bertujuan untuk menjadikan peserta didik agar lebih leluasa dalam memilih pembelajaran. Bukan berarti mereka tidak belajar sesuatu yang tidak disukai.

Hanya saja, mereka diberikan keleluasaan untuk mengembangkan passion  di bidang yang mereka minati.

Dengan demikian, peluang untuk menjadi peserta didik yang berbakat akan mudah untuk didapatkan. Di sisi lain, bagi guru, terdapat tambahan kebijakan yakni untuk menciptakan guru berdaya dengan konsep penggeraknya.

Eksistensi sendiri hadir untuk menyegarkan pemberdayaan dari segi guru. semakin banyak guru yang berdaya, maka semakin produktif pula mereka. Sehingga hal ini akan memberikan dampak positif bagi para peserta didik.

Sebab semangat juang para guru untuk menjadi mengoptimalkan potensi dan bakat akan meresap dalam diri para peserta didik.

4.    Inovasi Posisi

Kemudian inovasi selanjutnya didapat dari sektor posisi. Sektor posisi maksudnya yakni adanya perubahan pada konteks dimana sebuah produk / layanan pendidikan biasa diperkenalkan.

Selain mendemonstrasikan gedung dan berbagai fasilitas mewah, biasanya satuan pendidikan juga menawarkan adanya bantuan pembiayaan dana.

Bantuan ini tentu lebih diutamakan pada peserta didik yang membutuhkan. Bisa juga diberikan pada para peserta didik berprestasi sebagai bentuk penghargaan.

Salah satu contohnya yakni kehadiran University of the People, suatu universitas daring yang pertama kali menerapkan adanya sistem free tuition.

Universitas tersebut ditujukan bagi orang – orang yang memiliki akses masuk di perguruan tinggi dengan kualitas mumpuni dan biayanya dapat dijangkau.

Nah demikian ulasan mengenai ragam inovasi pendidikan. Semoga semakin bertambahnya tahun, inovasi akan semakin bertambah baik dari sektor produk, proses, paradigma dan posisi.

Tentu saja proses peningkatannya tidak terjadi secara langsung. Dari keempat sektor tersebut, inovasinya terjadi secara bertahap kemudian ada juga yang sampai menyeluruh.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan setiap bulan untuk sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(rhm/shd)

Share :

Baca Juga

Edutainment

Word Serba Otomati! Berikut Cara Membuat Sumber Dan Daftar Pustaka Otomatis Pada Pembuatan Dokumen Ilmiah

News

Mengenal Model Pembelajaran Project Based Learning

News

Menkeu Berikan Bocoran Pencairan Gaji Ke 13 dan THR PNS

News

Sudah Tetapkan Gaji! Ini 4 Golongan Tenaga Honorer yang Berpeluang Tetap Bekerja di Tahun 2024

News

Syarat dan Lama Mengajar Untuk Mendapatkan NUPTK Guru

News

PPPK dan PPG Akan Diintegrasikan untuk Memenuhi Guru Berkualitas

News

Masuk Prolegnas Prioritas 2022, RUU Sisdiknas Dipertanyakan

News

Ini Penyebab Tunjangan Profesi Guru Tidak Cair, Simak Penjelasan Puslapdik
Download Sertifikat Pendidikan Gratis