Metode Pembelajaran – Dunia pendidikan adalah dunia yang sarat akan perubahan dan senantiasa membutuhkan inovasi dan kreasi. Tujuannya untuk menjadikan para peserta didik menjadi generasi yang unggul dan berkualitas.
Sebagai seorang guru, terkadang tidak semuanya memahami segala teori dalam pendidikan. Hal ini wajar, sebab setiap tahunnya perubahan akan selalu terjadi untuk mewujudkan dampak positifnya.
Beberapa hal yang perlu dipahami oleh para guru yakni terkait perbedaan istilah dari pendekatan, strategi dan metode pembelajaran. Lantas bagaimana ulasan lengkap dari ketiga istilah tersebut? Simak ulasannya di bawah ini!
Pendekatan Pembelajaran
Jika disimpulkan secara sederhana, pendekatan merupakan wadah alias payung besar dari dua istilah yakni strategi dan metode.
Sehingga urutan yang perlu dipahami secara mendalam yakni mulai dari pendekatan, strategi dan metode. Strategi dan metode sendiri sifatnya lebih mendetail dan spesifik.
Untuk lebih memahami makna pendekatan, terdapat beberapa jenis yang sudah dikembangkan dan diterapkan di negeri. Adapun diantaranya yakni :
1. Project-based Learning
Pendekatan pertama yang perlu dipahami oleh para pendidik yakni pembelajaran berbasis projek.
Pembelajaran tersebut juga merupakan pendekatan yang direkomendasikan pada penerapan Kurikulum Merdeka. Terdapat beberapa prinsip dalam pendekatan tersebut.
Diantaranya yakni prinsip kebebasan, refleksi diri, tanggapan dan penyampaian presentasi. Keempat prinsip tersebut harus diwujudkan pada penerapan pendekatan berbasis projek. Adapun penerapannya bisa disimak dalam ulasan lain di website ini.
2. Problem-based Learning
Pendekatan selanjutnya merupakan pendekatan yang serupa dengan Project-based Learning. Hanya saja, kali ini pendekatan tersebut berorientasi pada masalah.
Sehingga para guru akan berusaha untuk memantik daya pikir para peserta didik menggunakan studi kasus untuk bisa dipecahkan para peserta didik. Secara umum, pembelajaran tersebut biasa diterapkan pada peserta didik yang sudah memasuki jenjang menengah pertama dan atas.
3. Scientific Learning
Kemudian terdapat pendekatan berupa scientific learning. Pendekatan ini lebih berorientasi pada cara pakar atau ilmuwan dalam menelaah teori atau melakukan eksperimen. Terdapat serangkaian aktivitas yang bisa dilakukan dalam scientific learning.
Misalnya diawali dengan menanya, mengidentifikasi, memberikan hipotesa bahkan sampai adanya proses penarikan kesimpulan. Biasanya, pendekatan tersebut akan lebih cocok untuk diterapkan pada pembelajaran ilmu sains dibandingkan pembelajaran Bahasa.
Bahkan pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan yang direkomendasikan dalam kebijakan kurikulum 2013.
4. Discovery Learning
Selanjutnya, terdapat pendekatan berupa discovery learning. Pendekatan ini berorientasi pada keahlian peserta didik dalam menemukan sebuah permasalahan yang sengaja diberikan oleh para guru untuk bisa dituntaskan.
Pendekatan ini efektif untuk menjadikan peserta didik semakin aktif berfikir dan bersikap mandiri sebab sudah terbiasa dengan pemberian studi kasus.
Strategi Pembelajaran
Agar anda dapat memahami strategi pembelajaran, adapun ragam jenisnya sebagai berikut :
1. Aplikasi Pembelajaran
Salah satu strategi yang bisa digunakan yakni aplikasi pembelajaran. Beberapa tahun terakhir, penggunaan aplikasi pembelajaran sangatlah efektif dan efisien sebab tidak terbatas pada ruang dan waktu.
Aplikasi tersebut dikolaborasikan dengan kemudahan mengakses internet. Hal ini menjadikan peserta didik tidak merasa kesulitan dengan kondisi belajar di masa online.
2. Permainan Digital Edukatif
Kemudian strategi selanjutnya yakni dengan kehadiran permainan digital edukatif. Permainan digital merupakan suatu terobosan baru di era kecanggihan teknologi sekarang.
Beberapa contoh misalnya seperti aplikasi yang sudah banyak dipromosikan di playstore maupun menggunakan platform seperti website.
3. Kecerdasan Majemuk
Kemudian strategi selanjutnya yakni berkaitan dengan cara meningkatkan kecerdasan majemuk. Seperti yang diketahui bersama, kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner terbagi dalam 8 kecerdasan.
Beberapa aspek diantaranya yakni seperti kecerdasan spasial, verbal, linguistik, interpersonal, intrapersonal, naturalis, logika-matematis dan kinestetik.
Kedelapan kecerdasan tersebut sebenarnya bisa saja ada dalam diri seseorang. Hanya saja, persentase kecenderungannya berbeda – beda. Untuk meningkatkan kecerdasan tersebut, tentu strateginya berbeda – beda.
4. Media Pembelajaran Interaktif
Selanjutnya, terdapat media pembelajaran interaktif yang dapat memberikan nuansa baru pada proses pembelajaran.
Media belajar interaktif dapat mendukung performa peserta didik untuk bisa menyerap konten belajar lebih baik dibandingkan hanya sekedar mendengar penjelasan dari Bapak/Ibu guru saja.
Media tersebut juga dapat diakses di berbagai platform baik secara online maupun pembuatan media belajar secara offline.
Metode Pembelajaran
Kemudian anda perlu memahami bahwa metode pembelajaran jenisnya beragam. Adapun diantaranya yakni :
1. Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang banyak digunakan sejak pembelajaran di era sebelum reformasi. Metode dengan model mengkaji dimana guru menjadi centernya memang efektif sebab peserta didik akan langsung mendapatkan penjelasan dari guru.
Hanya saja, metode ini tidak dapat digunakan sepenuhnya sebab era pendidikan sekarang berbeda dengan kondisi terdahulu.
Era sekarang, para peserta didik lebih banyak bersikap kritis dan banyak memberikan tanggapan dibandingkan lebih banyak mendengarkan seperti di era terdahulu.
Selain itu, metode ceramah terkadang menjadikan peserta didik tidak bisa memahami secara mendalam sebab biasanya pembelajaran hanya berfokus pada guru saja.
2. Demonstrasi
Anda pasti sering mendengar kata demonstrasi alias unjuk performa. Di dunia pendidikan, kegiatan mendemonstrasikan dimaknai sebagai kegiatan untuk menunjukkan performa sang peserta didik dengan konten pembelajaran yang sudah dibahas bersama guru sebelumnya.
Biasanya demonstrasi bisa diterapkan di pendekatan project-based learning.
Para peserta didik akan diminta untuk menunjukkan performa projek mereka di hadapan teman – teman. Kegiatan pembelajaran ini sangatlah efektif untuk mengajari kemandirian dan pemenuhan tanggung jawab sejak dini.
3. Diskusi
Metode selanjutnya yang bisa digunakan yakni metode diskusi. Diskusi sendiri merupakan metode yang bisa digunakan untuk mengukur daya kritis para peserta didik.
Mereka biasanya akan lebih banyak diberikan waktu untuk melakukan diskusi dalam menyelesaikan studi kasus atau mengkonsep suatu ide baru. Metode ini lebih cocok bila diterapkan pada jenjang SMP dan SMA.
4. Eksperimen
Metode selanjutnya yakni menggunakan metode eksperimen. Metode ini mengharuskan para peserta didik untuk lebih banyak dalam melakukan percobaan dibandingkan hanya sekedar belajar teorinya terlebih dahulu.
Tentu metode ini membutuhkan kemandirian berfikir dari peserta didik sehingga mereka lebih mudah untuk menarik suatu kesimpulan dalam percobaan yang dilakukan.
5. Kerja Kelompok
Kemudian guru juga bisa menggunakan metode berupa kerja kelompok. Hampir sama dengan diskusi, hanya saja perbedaannya yakni lebih menekankan pada kinerja tim serta optimalisasi aspek kerjasama.
Sedangkan diskusi umumnya hanyak berpihak pada aspek personal saja. Guru perlu mengajari para peserta didik untuk bisa menyeimbangkan aspek kinerja tim dan individu. Keseimbangan tersebut nantinya akan berpengaruh pada kehidupan mereka di masa mendatang.
Nah demikian ulasan berkaitan dengan istilah pendekatan, strategi dan metode pembelajaran dalam dunia pendidikan. Semoga ulasan ini bermanfaat dan menjadi referensi bagi para guru maupun khalayak umum! Salam pendidikan.