Home / News

Rabu, 23 Februari 2022 - 15:59 WIB

Mengenal Model Pembelajaran Project Based Learning

Dibaca 630 kali

Pendidik selalu berupaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi peserta didik salah satunya adalah menggunakan model pembelajaran yang tepat. Dengan hal ini, diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran project based learning. Model ini menjadikan peserta didik sebagai pusat kegiatan untuk menghasilkan suatu produk di akhir pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya, simak artikel di bawah ini ya !

Pengertian Project Based Learning

Project Based Learning menurut Wahyuni (2019) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada para pendidik untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek.

Dengan kata lain model pembelajaran Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang yang didasarkan pada proyek/kegiatan, dimana peserta didik diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan memperdalam kemampuan dan pengetahuannya melalui kegiatan problem solving.

Karakteristik Project Based Learning

  1. Pelaksanaannya bermula dari masalah atau keinginan pribadi atau yang dimiliki secara kolektif. Dari permasalahan yang ditemukan, lalu dibuat sebuah perencanaan proyek untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.
  2. Melibatkan riset sesuai dengan topik agar dapat menentukan masalah dan penyelesaian yang tepat. Dalam tahap ini, siswa Bapak dan Ibu Guru melakukan penelitian sesuai dengan proses yang sudah dirancang untuk mendapatkan informasi, melakukan evaluasi, dan melihat kembali apakah riset yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana sebelumnya.
  3. Diadakan untuk mencari solusi yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah. Pemecahan masalah yang didapat menjadi hasil pembelajaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
  4. Menggunakan kerangka kerja yang berisi masalah yang dirasakan, tantangan seperti apa yang ditemukan, lalu kesempatan, dan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.
  5. Ada jadwal yang memayungi proyek sehingga proses pembelajaran tetap terorganisir meskipun berfokus pada siswa.
  6. Hasilnya terukur, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
  7. Dilakukan evaluasi setelah proyek selesai agar kedepannya hasilnya bisa digunakan kembali atau diperbaiki.

Sintak/Langkah-langkah Model Pembelajaran Project Based Learning

Langkah-langkah model pembelajaran Project Based Learning menurut Rais dalam Lestari (2015) sebagai berikut:

  1. Start with the big question, artinya pendidik dapat memulai atau membuka proses pembelajaran dengan memberikan pertanyaan menantang atau driving question seperti memberi penugasan kepada peserta didik untuk melakukann suatu kegiatan/project/aktivitas. Topik atau tema yang diambil dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan sesuai dengan realita kehidupan nyata.
  2. Design a plan for the project, merencanakan proyek. Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat merasakan memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan tersebut berisi tentang peraturan permainan, pemilihan kegiatan/aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan secara esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek/kegiatan.
  3. Create a schedule, menyusun jadwal aktivitas. Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas/proyek untuk menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada. Peserta didik dibiarkan untuk menggali sesuatu yang baru. Tugas pendidik adalah untuk mengawasi dan mengarahkan peserta didik agar tujuan proyek dapat tercapai. Proyek dilakukan secara berkelompok karena membutuhkan waktu yang lama dan dikerjakan di luar jam sekolah, sedangkan waktu jam sekolah digunakan untuk mempresentasikan hasil proyek yang dikerjakan.
  4. Monitor the students and the progress of the project, mengawasi jalannya proyek. Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap kegiatan peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik.
  5. Assess the outcome, penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik, dan memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik. Selain itu juga membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain secara bergantian.
  6. Evaluate the experience, Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

 

Demikian informasi mengenai model pembelajaran Project Based Learning. Semoga Bermanfaat !

Share :

Baca Juga

News

Kelengkapan Administrasi Guru yang Wajib dan Harus Diketahui

News

Penting! Simak Arahan Kemdikbud Untuk Guru Dalam Jabatan 2022

News

Hal yang Harus Diperhatikan Institusi Pendidikan dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

News

Kateogri Guru yang Tidak Mendapat Tunjangan Jelang Idul Adha
jenis asesmen kurikulum merdeka

News

Segera Daftar PPG Prajabatan Dan Dapatkan Beasiswa 17 Juta

Edutainment

Memajukan Pendidikan Indonesia

News

Selain Guru, Tenaga Kependidikan Akan Diusulkan Jadi PPPK
cara menentukan kktp dalam kurikulum merdeka

News

Lowongan PPPK Kemenag Akan Segera Digelar