P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan bagian dari kurikulum merdeka yang diterapkan sebagai kurikulum baru pengganti kurikulum 2013 lalu. Sebagai sesuatu hal yang baru, maka para guru harus mengetahui strategi mengoptimalkan pelaksanaan P5.
Mengutip Kemendikbud Ristek Nomor 56/M/2022, projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbentuk proyek untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Pada P5 terdapat indikator capaian yang harus dicapai oleh siswa. Oleh sebab itu, strategi mengoptimalkan pelaksanaan P5 perlu diperhatikan agar indikator capaian dapat tercapai.
Pada pembahasan dibawah ini akan mengulas mengenai strategi mengoptimalkan pelaksanaan P5, untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut ini.
Gambaran pelaksanaan P5
P5 merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang berfokus untuk mengamati dan memikirkan solusi untuk permasalahan di lingkungan sekitar. P5 juga bertujuan untuk lebih menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar pancasila.
Pelaksanaan Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang sedemikian rupa agar terpisah dari intrakurikuler. Sehingga untuk tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek dalam P5 tidak diharuskan berhubungan dengan materi intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merencanakan dan menyelenggarakan proyek-proyek untuk mengangkat profil pelajar Pancasila.
Prinsip-prinsip projek penguatan profil pelajar pancasila
Prinsip pada P5, antara lain:
- Holistik, berarti perancangan kegiatan yang dilakukan secara utuh dalam sebuah tema dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahaminya secara mendalam.
- Kontekstual, berarti upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian oleh peserta didik.
- Berpusat pada peserta didik, berarti skenario pembelajaran mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran, yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya.
- Eksploratif, artinya semangat membuka ruang yang lebar.
Halaman Selanjutnya