Muatan Kurikulum Merdeka – Kurikulum merupakan salah satu determinan dalam pemulihan pembelajaran. Apabila kurikulum dapat di sederhanakan guru fokus meningkatkan kompetensi siswa, Dan siswa diberi waktu sesuai laju perkembangan masing-masing, maka mereka akan memperoleh manfaat atas waktu yang dihabiskan di sekolah (Banerjee & Duflo, 2012) salah satunya adalah Kurikulum Merdeka
Muatan Kurikulum Merdeka
Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut kurikulum prototype) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah :
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar pancasila
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemam[uan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan local
Muatan Kurikulum Merdeka Pada Pendidikan anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar (SD), dan Pendidikan Menengah (SMA/SMK)
Muatan Kurikulum Jenjang PAUD
- Struktur kurikulum menekankan pada proses bermain dan belajar berbasis literasi dan penanaman karakter berbasis buku bacaan anak. Intisari kegiatan pembelajaran adalah bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain” Kegiatan perlu di dukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.
- Fase fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah
- Projek penguatan profil pelajar pancasila dilakukan melalui kegiatan yang kontekstual. Seperti perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional.
Muatan Kurikulum Jenjang SD
- Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik
- Untuk menguatkan fondasi pemahaman literasi dan numerasi, serta kemampuan berpikir secara inkuiri, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
- Bahasa inggris dianjurkan untuk mulai diajarkan
- Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajara Pancasila dilakukan dua kali dalam satu tahun ajaran. Atau dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per tahun. Untuk pelaksanaanya dilakukan secara fleksibel baik muatan maupun waktu pelaksanaan
Muatan Kurikulum Jenjang SMP
- Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi, menguatkan kompetensi digital serta kemampuan berpikir secara komputasional, maka informatika menjadi mata pelajaran wajib.
- Panduan untuk guru informatikan di siapkan, sehingga guru pengampu tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika
- Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan tiga kali dalam satu tahun ajaran. Atau sekitar 25% (dua puluh lima persen) total jam pelajaran per tahun.
Muatan Kurikulum Jenjang SMA
- Program peminatan/penjurusan tidak diberlakukan, namun siswa dapat memilih mata pelajaran yang diminati mulai kelas XI
- Di kelas XI dan XII, siswa mengikuti mata pelajaran dari kelompok maple wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya
- Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan tiga kali dalam satu tahun ajaran, dan siswa menulis esai ilmiah sebagau syarat kelulusan
Muatan Kurikulum Jenjang SMK
- Struktur kurikulum dibuat lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu umum dan kejuruan
- Praktik kerja lapangan menjadi mata pelajaran wajib minimal satu semester
- Siswa dapat memilih mata pelajarannya di luar program keahlianny0061
Muatan Kurikulum Jenjang SLB
- Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual
- Pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya sama dengan sekolah regular yang sederajat.
- Pembelajaran berbasis projek dilakukan untuk menguatkan profil pelajar pancasila dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB.
Hal yang wajib diketahui mengenai Muatan Kurikulum Merdeka di setiap jenjang adalah memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Sehingga pelaksanaan Kurikulum Merdeka dapan berjalan maksimal.
Informasi mengenai Free Diklat, Seminar, Workshop silahkan bergabung di grup Telegram : https://t.me/gurucerdaseradigital