Pendidikan Karakter – Dewasa ini, pendidikan karakter kembali diperbincangkan. Hal ini terjadi lantaran karakter kebaikan sudah mulai banyak ditinggalkan oleh para peserta didik baik dari jenjang terkecil yakni SD sampai Perguruan Tinggi sekalipun. Memang, masalah pendidikan karakter sudah ada sejak dulu dan selalu menjadi perhatian para pendidik.
Menilik pada kajian dan bahasan nilai – nilai agama, norma sosial, etika akademik, hukum maupun prinsip HAM, sebenarnya terdapat 80 butir nilai dan rincian karakter. Jumlah tersebut akhirnya terbagi dalam 5 bagian.
Di antaranya yakni bagian nilai yang berhubungan dengan Tuhan YME, individu, sesama, aspek lingkungan maupun aspek kebangsaan.
Penerapan pendidikan karakter di lingkungan sekolah biasanya akan disesuaikan berdasar nilai – nilai karakter yang disasar.
Agar terwujud sempurna, pendidikan karakter tersebut akan melibatkan beberapa unsur diantaranya unsur manajemen sekolah, agenda maupun kegiatan pembinaan pada aspek kesiswaan, warga sekolah yang menerapkan keteladanan, mengintegrasikan pembelajaran karakter di seluruh mata pelajaran serta ikut menyisipkan nilai – nilai karakter agar tertancap di jiwa para warga sekolah.
Hanya saja, ke 80 butir tersebut tidak semua diselesaikan secara serentak sebab bisa jadi tidak terwujud secara sempurna.
20 nilai karakter yang sudah terpilih akan disarikan kembali dari adanya butir – butir SKL di jenjang SMP. Adapun nilai serta contoh implementasi pendidikan karakter di sekolah sebagai berikut :
1. Nilai Religius
Nilai yang pertama yakni nilai religius. Nilai tersebut berkaitan dengan tingkat hubungan peserta didik bersama Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan penerapan karakter ini yakni menjadikan para peserta didik senantiasa mengaitkan perkataan, pikiran maupun perbuatan mereka agar selalu bersandar pada nilai spiritualitas menurut keyakinan masing – masing.
2. Nilai Karakter pada Diri Sendiri
Kemudian, nilai yang berhubungan dengan diri sendiri. Karakter tersebut bersandar pada kemauan dan kemampuan generasi dalam menghadirkan sikap jujur, rendah hati, bertanggung jawab, disiplin pada segala perbuatan, perkataan maupun amanah yang berkaitan dengan diri sendiri sekaligus sikap yang ditunjukkan pada orang lain.
Hal ini sejalan dengan nilai sebelumnya yakni spiritualitas. Sehingga peningkatan nilai spiritualitas akan berpengaruh terhadap meningkatnya nilai karakter diri sendiri.
3. Karakter Peserta Didik yang Bertanggung Jawab
Karakter selanjutnya yang perlu ditanamkan sejak dini yakni peserta didik yang bertanggung jawab. Tanggung jawab merupakan sebuah karakter yang harus diterapkan sejak dini.
Sebab dengan tanggung jawab yang dimiliki, akan menjadikan seseorang mudah untuk menghadapi segala situasi dan memecahkan masalah yang mereka miliki.
Di lingkungan sekolah, karakter tanggung jawab diperlukan agar peserta didik tidak memiliki ketergantungan terhadap pengajar maupun sesama.
Itulah ulasan mengenai implementasi pendidikan karakter dan beberapa contohnya untuk diwujudkan di lingkungan sekolah.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)